Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada, Rabu (9/10) di RS Dian Harapan Kota Jayapura. Proses upacara penghormatan terakhir dan penyerahan jenazah diawali dengan pembacaan riwayat hidup yang dibacakan Sekretaris Dewan DPR Papua, Juliana Waromi kemudian dilanjutkan dengan sambutan Rames Limbong.
Adanya tuntutan ini, karena melihat fenomena politik saat ini, dimana LMA tanah Papua sebagai pencetus lahirnya Pasal 6A UU Nomor 2 tahun 2021 tentang Otonomi Khusus (Otsus) sama sekali tidak diakomodir sebagai bagian dari panitia seleksi ataupun tim pengangkatan DPRP dan DPRK.
“Saya bersahabat baik dengan beliau sejak 2006 ketika masih menjabat sebagai anggota DPR. Ketika itu beliau (almarhum) masuk masih menggunakan Partai Damai Sejahtera (PDS) Pembaharuan,” cerita Carolus Bolly, salah satu pimpinan almarhum ketika itu sesaat setelah menerima kabar duka tersebut.
"Aturan kami adalah anggota DPR itu diangkat menggunakan SK, dilantik di paripurna maka pemberhentiannya juga harus ada surat pemberhentian yang akan dibacakan di paripurna. Selama itu belum ada maka kami adalah anggota dewan aktif," kata Jhony.
Ruangan sidang paripurna DPRD Provinsi Papua sontak bergemuruh tepuk tangan bertanda sebagai bentuk dukungan setelah ketua DPR Papua mengumumkan 13 nama anggota dewan yang akan berhenti dan berakhir masa jabatannya pada 31 Oktober 2024 mendatang.
Ada juga yang masih dikelola namun tidak memberi pendapatan sesuai harapan malah harus menyiapkan anggaran untuk maintenance sehingga aset yang seharusnya memberi pemasukan justru terkesan memberatkan beban keuangan daerah.
"Saya mewakili anggota dewan yang lain mengecam keras adanya penembakan ini. Bukan satu dua kali tetapi sudah terlalu sering di wilayah Papua khususnya Puncak Jaya," tegas Thomas kepada Cenderawasih Pos
"Semua yang menentukan DPP Partai Golkar. Kami menunggu saja siapa yang akan dipilih," kata Jansen Monim didampingi Ketua Fraksi Golkar DPR Papua Tan Wie Long pekan kemarin di Kantor DPR Papua. Ia menyebut belum lama ini dilakukan rapat pleno internal DPD Partai Golkar Provinsi Papua dan diusulkan 5 nama calon Ketua DPR Papua.
Dua unsur pimpinan tersebut adalah Jhony Banua Rouw selaku Ketua DPR Papua dan Yunus Wonda sebagai Wakil Ketua 1 DPR Papua. Sedangkan 11 anggota lainnya yakni Yanni, Natan Pahabol, Benyamin Arisoy, Elvis Tabuni, Mustakim, Boy Markus Dawir, Nason Utty, Darwis Massi, Alfred Freddy Anouw, H Kusmanto dan Fauzun Nihayah.
Kurang lebih sebanyak 13 anggota DPR Papua akan meninggalkan gedung terhormat itu pada 31 Oktober mendatang. Tampak hadir dalam acara itu, PJ Gubernur Papua, Remes Limbong, ketua MRP Papua Nerlince Wamuar Rollo dan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Papua.