JAKARTA–Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkap, aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terbilang tinggi. Sepanjang, 2023, tercatat 61 orang meninggal akibat kekejaman kelompok sparatis.
“Pada tahun 2023, korban yang meninggal oleh aksi KKB sebanyak 61 orang, terdiri dari TNI 26 orang, Polri 3 orang, masyarakat sipil 32 orang,” kata Izak kepada wartawan, Selasa (26/3).
Izak sangat menyanyangkan masyarakat sipil juga banyak yang menjadi korban. Padahal, mereka datang ke Papua untuk membantu kemajuan Papua.
“Padahal masyarakat sipil ini datang ke Papua ke pedalaman atas permintaan dari masyarakat Papua sendiri untuk membangun rumah, membangun puskesmas, membangun sekolah, tetapi mereka bunuh,” kata Izak.
Pada periode 2023, tercatat juga fasilitas umum dibakar. Di antaranya, 4 sekolah. Bahkan diduga para gurunya diperkosa. Membuat tak ada lagi yang mau yang mau datang menjadi guru di pedalaman Papua.
“Saat ini prajurit TNI menjadi guru, pos TNI menjadi tempat belajar anak-anak karena situasi seperti ini. Siapapun tidak akan berani untuk datang ke pedalaman karena takut akan ancaman dari KKB yang terus mengancam akan membunuh mereka,” jelasnya.
Selain itu, adapula Puskesmas yang dibakar, membuat tenaga medis ketakutan. Adapula 18 unit rumah hangus terbakar.
Aksi keji KKB ini juga masih berlanjut pada 2024 ini. “Pada tahun 2024 korban meninggal oleh aksi KKB sebanyak 7 orang. TNI 2 orang, Polri 3 orang, masyarakat sipil 2 orang. Fasilitas umum kantor pemerintahan dibakar sebanyak 7 unit. Ini yang menjadi tantangan kami dalam menjalani setiap permasalahan di Papua,” pungkas Izak. (*)
Sumber: Jawapos