Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Belum Ada Penambahan Tersangka

Cari Keuntungan, Pelaku Nekat Terbitkan Dokumen Palsu PCR

SENTANI-Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen  mengatakan, motif empat orang tersangka kasus pemalsuan dokumen PCR palsu yang berhasil dibongkar Polres Jayapura bersama pihak terkait di Bandara Sentani, sebenarnya untuk membantu dengan mencari keuntungan. 

Hingga kemarin proses terhadap keempat tersangka masih berjalan dan terus dikembangkan oleh penyidik. “Sebenarnya motif mereka untuk membantu sekaligus mencari keuntungan,” ungkap Frederickus Maclarimboen, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (24/8). 

Polres Jayapura menurut Frederickus Maclarimboen tidak tebang pilih dalam menangani kasus pemalsuan dokumen PCR ini. 

Empat tersangka yaitu AH (29) oknum sopir mobil rental di Bandara Sentani, MA (36) oknum ASN Dinas Kesehatan Kota Jayapura, WK (30) dan DG (23) oknum petugas laboratorium RS Provita, menurutnya ketika ditetapkan sebagai tersangka berarti sudah masuk dalam pelanggaran pidana hukum.  

Baca Juga :  Tim Musafir yang Tak Kunjung Menemukan Home Base

“Mereka ini punya peran masing-masing dan melanggar Pasal 263 KUHP dan ancaman hukumannya 6 tahun penjara.  Siapa yang membantu, siapa yang menyuruh dan siapa yang membuat itu semua sudah jelas,” ujarnya. 

Mengenai kemungkinan adanya dokumen PCR palsu yang berhasil lolos, Frederickus Maclarimboen mengatakan, kemungkinan itu ada. Namun dirinya mengakui sulit untuk memastikan hal itu. 

Dikatakan sejauh ini memang belum ada tersangka lain yang ikut terseret dalam kasus ini. Tetapi pihaknya juga tentunya masih melakukan pengembangan termasuk kepada pihak yang menggunakan dokumen palsu tersebut.  “Cuma tinggal nanti ketegasan dari operator yang ada di bandara.  Mana alur yang harus dilewati ya itu harus diikuti, ” katanya.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Batal ke Papua

Dia juga belum mau berandai-andai mengenai ada tidaknya keterlibatan orang dalam di bandara. Karena sejauh ini belum ditemukan adanya keterlibatan orang dalam di bandara. “Selama ini terungkap ketika melakukan verifikasi dan sebenarnya kembali ke operator dia betul-betul konsisten tidak,” tambahnya. (roy/nat) 

Cari Keuntungan, Pelaku Nekat Terbitkan Dokumen Palsu PCR

SENTANI-Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen  mengatakan, motif empat orang tersangka kasus pemalsuan dokumen PCR palsu yang berhasil dibongkar Polres Jayapura bersama pihak terkait di Bandara Sentani, sebenarnya untuk membantu dengan mencari keuntungan. 

Hingga kemarin proses terhadap keempat tersangka masih berjalan dan terus dikembangkan oleh penyidik. “Sebenarnya motif mereka untuk membantu sekaligus mencari keuntungan,” ungkap Frederickus Maclarimboen, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (24/8). 

Polres Jayapura menurut Frederickus Maclarimboen tidak tebang pilih dalam menangani kasus pemalsuan dokumen PCR ini. 

Empat tersangka yaitu AH (29) oknum sopir mobil rental di Bandara Sentani, MA (36) oknum ASN Dinas Kesehatan Kota Jayapura, WK (30) dan DG (23) oknum petugas laboratorium RS Provita, menurutnya ketika ditetapkan sebagai tersangka berarti sudah masuk dalam pelanggaran pidana hukum.  

Baca Juga :  Puluhan Anggota DPR Papua Tutup Paksa Ruang Pimpinan

“Mereka ini punya peran masing-masing dan melanggar Pasal 263 KUHP dan ancaman hukumannya 6 tahun penjara.  Siapa yang membantu, siapa yang menyuruh dan siapa yang membuat itu semua sudah jelas,” ujarnya. 

Mengenai kemungkinan adanya dokumen PCR palsu yang berhasil lolos, Frederickus Maclarimboen mengatakan, kemungkinan itu ada. Namun dirinya mengakui sulit untuk memastikan hal itu. 

Dikatakan sejauh ini memang belum ada tersangka lain yang ikut terseret dalam kasus ini. Tetapi pihaknya juga tentunya masih melakukan pengembangan termasuk kepada pihak yang menggunakan dokumen palsu tersebut.  “Cuma tinggal nanti ketegasan dari operator yang ada di bandara.  Mana alur yang harus dilewati ya itu harus diikuti, ” katanya.

Baca Juga :  Potensi Jatuhnya Korban Jiwa Semakin Besar

Dia juga belum mau berandai-andai mengenai ada tidaknya keterlibatan orang dalam di bandara. Karena sejauh ini belum ditemukan adanya keterlibatan orang dalam di bandara. “Selama ini terungkap ketika melakukan verifikasi dan sebenarnya kembali ke operator dia betul-betul konsisten tidak,” tambahnya. (roy/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya