Thursday, August 21, 2025
22.8 C
Jayapura

Massa Pendukung Dua Cagub Bertemu dan Nyaris Bentrok

Suasana sempat memanas ketika kedua kubu saling sindir melalui orasi. Namun untungnya ini cepat dikendalikan oleh aparat keamanan. Terlihat kurang lebih tiga unit mobil water canon milik Polda Papua dan ratusan personil dengan peralatan lengkap disiagakan. Aparat keamanan yang bersiaga lengkap dengan tameng berhasil mengendalikan situasi. Hingga sekitar pukul 14.10 WIT, massa mulai membubarkan diri ke posko masing-masing, meski sebagian pendukung dari kedua kubu masih bertahan di sekitar Kantor KPU Papua.

Aksipun berlangsung tertib, massa aksi dari kedua pasangan calonpun kembali ke posko yang tidak jauh dari tempat aksi. Arus lalulintas di depan kantor KPU Papua kembali normal, namun tak sedikit menyisakan sampah.

Baca Juga :  Kondisi Keamanan Kondusif, Pembelajaran Tatap Muka Kembali Dibuka

Pantauan Cenderawasih Pos, setidaknya sebanyak enam orang pendukung dari masing-masing paslon diizinkan masuk ke dalam kantor KPU untuk menyaksikan rekapitulasi penghitungan suara dari kabupaten Biak Numfor.

Menangapi aksi tersebut, ketua KPU Papua Diana Dorthea Simbiak melalui Kadiv Hukum KPU-nya, Yohannes Fajar Irianto Kambon menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kepentingan politik dalam proses ini.

Menurutnya semua orang berhak menyampaikan pendapat dimuka umum dan dilindungi oleh undang-undang. Dirinya menganggap aksi yang dilakukan oleh para pendukung dari kedua pasangan calon tersebut merupakan hal yang wajar dan lumrah untuk mengingatkan kita (KPU) sebagai penyelenggara terhadap semua proses yang sedang berjalan.

“Kita pun melihatnya sebagai wadah atau cara publik berkomunikasi untuk berpartisipasi terhadap proses demokrasi yang telah kita jalani bersama. Prinsipnya kami menghormati semua proses itu,” ujar Fajar kepada Cenderawasih Pos via telepon, Selasa (19/8/2025) sore.

Baca Juga :  Tomas Diminta Bantu Kawal Dampak Miras

Suasana sempat memanas ketika kedua kubu saling sindir melalui orasi. Namun untungnya ini cepat dikendalikan oleh aparat keamanan. Terlihat kurang lebih tiga unit mobil water canon milik Polda Papua dan ratusan personil dengan peralatan lengkap disiagakan. Aparat keamanan yang bersiaga lengkap dengan tameng berhasil mengendalikan situasi. Hingga sekitar pukul 14.10 WIT, massa mulai membubarkan diri ke posko masing-masing, meski sebagian pendukung dari kedua kubu masih bertahan di sekitar Kantor KPU Papua.

Aksipun berlangsung tertib, massa aksi dari kedua pasangan calonpun kembali ke posko yang tidak jauh dari tempat aksi. Arus lalulintas di depan kantor KPU Papua kembali normal, namun tak sedikit menyisakan sampah.

Baca Juga :  Yakin Masih Ada yang Kelas Kakap

Pantauan Cenderawasih Pos, setidaknya sebanyak enam orang pendukung dari masing-masing paslon diizinkan masuk ke dalam kantor KPU untuk menyaksikan rekapitulasi penghitungan suara dari kabupaten Biak Numfor.

Menangapi aksi tersebut, ketua KPU Papua Diana Dorthea Simbiak melalui Kadiv Hukum KPU-nya, Yohannes Fajar Irianto Kambon menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kepentingan politik dalam proses ini.

Menurutnya semua orang berhak menyampaikan pendapat dimuka umum dan dilindungi oleh undang-undang. Dirinya menganggap aksi yang dilakukan oleh para pendukung dari kedua pasangan calon tersebut merupakan hal yang wajar dan lumrah untuk mengingatkan kita (KPU) sebagai penyelenggara terhadap semua proses yang sedang berjalan.

“Kita pun melihatnya sebagai wadah atau cara publik berkomunikasi untuk berpartisipasi terhadap proses demokrasi yang telah kita jalani bersama. Prinsipnya kami menghormati semua proses itu,” ujar Fajar kepada Cenderawasih Pos via telepon, Selasa (19/8/2025) sore.

Baca Juga :  Komisi II DPR RI Akan Paripurna Pemekaran Provinsi di Papua

Berita Terbaru

Artikel Lainnya