Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Satu Jenazah Korban KKB Berhasil Dievakuasi

Tim Evakuasi Sempat Diberondong Peluru

JAYAPURA-Polres Nduga dibackup  Satgas Damai Cartenz dan TNI yang dipimpin oleh Kapolres Nduga, AKBP. Rio Alexander Paranewen, berhasil mengevakuasi satu orang korban penembakan KKB di Nduga tepatnya di tanjakan Adu Mama 2 Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Rabu (20/7).

Proses evakuasi ini dilakukan sekira pukul 02.00 WIT dini hari. Dengan ditemukannya satu korban ini, maka jumlah warga sipil yang tewas dibantai KKB di Kabupaten Nduga, Sabtu (16/7) lalu menjadi 11 orang.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH., saat dikonfirmasi membenarkan evakuasi tersebut.

Kamal mengatakan korban bernama Roy Manampiring (42) telah dievakuasi  dan telah dibawa ke Puskesmas Keneyam. “Jenazah (Roy Manampiring) merupakan salah satu korban pembunuhan pada hari Sabtu (16/7) lalu oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya tepatnya di tanjakan Adu Mama 2 Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga,” kata Kamal dalam rilisnya, Rabu (20/7).

Baca Juga :  Longsor di Jalan Yetti-Senggi- Mamberamo-Elelim Tutupi Badan Jala

Dikatakan awalnya korban tidak mengetahui ada kejadian pembunuhan terhadap 10 warga sipil  yang terjadi di Kampung Keneyam Komplek Nogolait dan Komplek Yosoma 1,  Sabtu (16/7) sehingga korban berjalan kaki dari kampnya yang berada di area pembangunan bandara baru menuju ke Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga.

“Menurut informasi dari masyarakat bahwa korban pada saat itu berjalan kaki dari Batas Batu menuju Keneyam dengan beberapa masyarakat OAP namun dalam perjalanan korban bersama masyarakat OAP bertemu dengan KKB sehingga beberapa masyarakat OAP tersebut langsung melarikan diri ke hutan dan berpisah dengan korban,” jelas AM Kamal.

Korban yang bekerja sebagai operator cainsaw juga sering berjalan kaki dari Batas Batu menuju Keneyam setiap hari Sabtu. “Hingga saat ini jenazah almarhum Roy Manampiring masih disemayamkan di Puskesmas Keneyam Nduga dan rencananya siang ini (kemarin, red) akan diterbangkan ke Mimika ,” ungkap AM Kamal.

Baca Juga :  RUU Tiga DOB Ditargetkan Disahkan 30 Juni 

Sementara terkait situasi keamanan di Keneyam sendiri menurut Kamal berangsur-angsur kondusif. “Warga mulai melakukan aktifitas pelan – pelan dan aparat tetap kami siagakan,” imbuhnya.

AM Kamal menambahkan sebelumnya hari Senin (18/7) informasi tentang penemuan jenazah di lapangan masih simpang siur. Kemudian pada Selasa (19/7) personel memanggil masyarakat yang mengetahui keberadan jenazah untuk dikonfirmasi. “Setelah mengetahui posisi jenazah, personel gabungan menuju ke lokasi untuk mengecek informasi tersebut. Namun sebelum tiba di TKP personil gabungan diserang dengan tembakan dari dua sisi,” ucap Kamal.

Lebih lanjut, Kamal mengungkapan karena situasi belum memungkinkan akhirnya personel kembali ke pos.

Rabu (20/7) sekira pukul 02.00 WIT dini hari, personel gabungan kembali menuju ke TKP untuk mengevakuasi jenazah korban. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Puskesmas Keneyam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (ade/nat)

Tim Evakuasi Sempat Diberondong Peluru

JAYAPURA-Polres Nduga dibackup  Satgas Damai Cartenz dan TNI yang dipimpin oleh Kapolres Nduga, AKBP. Rio Alexander Paranewen, berhasil mengevakuasi satu orang korban penembakan KKB di Nduga tepatnya di tanjakan Adu Mama 2 Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Rabu (20/7).

Proses evakuasi ini dilakukan sekira pukul 02.00 WIT dini hari. Dengan ditemukannya satu korban ini, maka jumlah warga sipil yang tewas dibantai KKB di Kabupaten Nduga, Sabtu (16/7) lalu menjadi 11 orang.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH., saat dikonfirmasi membenarkan evakuasi tersebut.

Kamal mengatakan korban bernama Roy Manampiring (42) telah dievakuasi  dan telah dibawa ke Puskesmas Keneyam. “Jenazah (Roy Manampiring) merupakan salah satu korban pembunuhan pada hari Sabtu (16/7) lalu oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya tepatnya di tanjakan Adu Mama 2 Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga,” kata Kamal dalam rilisnya, Rabu (20/7).

Baca Juga :  DOB Harus Bawa Kesejahtraan Masyarakat Papua 

Dikatakan awalnya korban tidak mengetahui ada kejadian pembunuhan terhadap 10 warga sipil  yang terjadi di Kampung Keneyam Komplek Nogolait dan Komplek Yosoma 1,  Sabtu (16/7) sehingga korban berjalan kaki dari kampnya yang berada di area pembangunan bandara baru menuju ke Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga.

“Menurut informasi dari masyarakat bahwa korban pada saat itu berjalan kaki dari Batas Batu menuju Keneyam dengan beberapa masyarakat OAP namun dalam perjalanan korban bersama masyarakat OAP bertemu dengan KKB sehingga beberapa masyarakat OAP tersebut langsung melarikan diri ke hutan dan berpisah dengan korban,” jelas AM Kamal.

Korban yang bekerja sebagai operator cainsaw juga sering berjalan kaki dari Batas Batu menuju Keneyam setiap hari Sabtu. “Hingga saat ini jenazah almarhum Roy Manampiring masih disemayamkan di Puskesmas Keneyam Nduga dan rencananya siang ini (kemarin, red) akan diterbangkan ke Mimika ,” ungkap AM Kamal.

Baca Juga :  Longsor di Jalan Yetti-Senggi- Mamberamo-Elelim Tutupi Badan Jala

Sementara terkait situasi keamanan di Keneyam sendiri menurut Kamal berangsur-angsur kondusif. “Warga mulai melakukan aktifitas pelan – pelan dan aparat tetap kami siagakan,” imbuhnya.

AM Kamal menambahkan sebelumnya hari Senin (18/7) informasi tentang penemuan jenazah di lapangan masih simpang siur. Kemudian pada Selasa (19/7) personel memanggil masyarakat yang mengetahui keberadan jenazah untuk dikonfirmasi. “Setelah mengetahui posisi jenazah, personel gabungan menuju ke lokasi untuk mengecek informasi tersebut. Namun sebelum tiba di TKP personil gabungan diserang dengan tembakan dari dua sisi,” ucap Kamal.

Lebih lanjut, Kamal mengungkapan karena situasi belum memungkinkan akhirnya personel kembali ke pos.

Rabu (20/7) sekira pukul 02.00 WIT dini hari, personel gabungan kembali menuju ke TKP untuk mengevakuasi jenazah korban. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke Puskesmas Keneyam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya