JAYAPURA-Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Gustav Urbinas tidak lama lagi akan meletakkan jabatannya untuk bergabung ke Polda Papua sebagai Kabid Propam. Posisi Gustav akan digantikan AKBP Mackbon yang sebelumnya menjabat sebagai Wadir Intel.
Selama kurang lebih 4 tahun menjabat, Gustav menyebut bahwa sebagian besar penanganan hukum dan program kepolisian sudah dilakukan sebagaimana mestinya, namun diakui ada beberapa hal yang masih belum dirampungkan yaitu kasus pencarian Bripda Anthon dan pembunuhan seorang janda di Hotel Relat, Argapura.
“Untuk sebagian besar pekerjaan, kami pikir sudah kami lakukan dan tuntaskan namun untuk gakkum memang kami masih memiliki 2 PR (pekerjaan rumah) yaitu bagaimana menemukan korban Bripda Anthon dan pelaku pembunuhan di Hotel Relat,” kata Gustav menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di Mapolresta, Selasa (19/4). Gustav menyampaikan bahwa kemungkinan setelah lebaran barulah ia akan pamit meninggalkan Polresta.
“Jadi dua PR itu yang belum selesai, saya berharap sebelum saya pindah paling tidak ada kemajuan. Kami juga berharap agar dua kasus ini bisa segera terungkap,” imbuhnya.
Untuk pengungkapan hilangnya Bripda Anthon, dikatakan pihaknya telah melakukan berbagai macam upaya termasuk meminta untuk Balai Wilayah Sungai mengakali arus sungai, namun jika melihat dampak kemungkinan akan ada titik lain yang tergenang, sehingga dibatalkan. Sedangkan untuk pembunuhan seorang janda di depan Hotel Relat pihaknya masih berharap ada saksi yang bisa memberi titik terang.
“Dua ini yang nantinya menjadi PR bagi Satreskrim Polresta,” imbuhnya.
Sementara untuk upaya pencegahan juga dilakukan. “Ada operasi Bina Kusuma yang kami jalankan dengan mendatangi masyarakat maupun kelompok pemuda untuk membina keamanan dan antisipasi premanisme serta penyakit masyarakat. Namun secara umum kami nilai keamanan di Kota Jayapura cukup baik,” tutup Gustav. (ade/tri)
JAYAPURA-Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Gustav Urbinas tidak lama lagi akan meletakkan jabatannya untuk bergabung ke Polda Papua sebagai Kabid Propam. Posisi Gustav akan digantikan AKBP Mackbon yang sebelumnya menjabat sebagai Wadir Intel.
Selama kurang lebih 4 tahun menjabat, Gustav menyebut bahwa sebagian besar penanganan hukum dan program kepolisian sudah dilakukan sebagaimana mestinya, namun diakui ada beberapa hal yang masih belum dirampungkan yaitu kasus pencarian Bripda Anthon dan pembunuhan seorang janda di Hotel Relat, Argapura.
“Untuk sebagian besar pekerjaan, kami pikir sudah kami lakukan dan tuntaskan namun untuk gakkum memang kami masih memiliki 2 PR (pekerjaan rumah) yaitu bagaimana menemukan korban Bripda Anthon dan pelaku pembunuhan di Hotel Relat,” kata Gustav menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di Mapolresta, Selasa (19/4). Gustav menyampaikan bahwa kemungkinan setelah lebaran barulah ia akan pamit meninggalkan Polresta.
“Jadi dua PR itu yang belum selesai, saya berharap sebelum saya pindah paling tidak ada kemajuan. Kami juga berharap agar dua kasus ini bisa segera terungkap,” imbuhnya.
Untuk pengungkapan hilangnya Bripda Anthon, dikatakan pihaknya telah melakukan berbagai macam upaya termasuk meminta untuk Balai Wilayah Sungai mengakali arus sungai, namun jika melihat dampak kemungkinan akan ada titik lain yang tergenang, sehingga dibatalkan. Sedangkan untuk pembunuhan seorang janda di depan Hotel Relat pihaknya masih berharap ada saksi yang bisa memberi titik terang.
“Dua ini yang nantinya menjadi PR bagi Satreskrim Polresta,” imbuhnya.
Sementara untuk upaya pencegahan juga dilakukan. “Ada operasi Bina Kusuma yang kami jalankan dengan mendatangi masyarakat maupun kelompok pemuda untuk membina keamanan dan antisipasi premanisme serta penyakit masyarakat. Namun secara umum kami nilai keamanan di Kota Jayapura cukup baik,” tutup Gustav. (ade/tri)
