Thursday, April 25, 2024
27.7 C
Jayapura

Bupati Benediktus Tambonop Tutup Usia

TUTUP USIA:Bupati Boven Digoel, Benediktus  Tambonop, S.STP saat menyalami para anggota  DPRD Boven Digoel yang telah dilantik beberapa waktu lalu.  Benediktus  Tambonop menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, Senin (13/1) sekira pukul 10.00 WIT. (FOTO: Sulo/Cepos)

JAYAPURA – Di tengah agenda partai yang sedang dijalankan, kabar duka tiba-tiba muncul dan menyelimuti Kabupaten Boven Digoel. Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop S.STP., dilaporkan menghembuskan nafas terakhir Senin (13/1) sekira pukul 10.00 WIT di Jakarta. 

Bupati Tambonop berada di Jakarta untuk mengikuti Rakernas PDIP seluruh Indonesia yang berlangsung sejak tanggal 10 Januari 2020 lalu. Pengurus partai PDIP Boven Digoel sendiri baru mengetahui informasi meninggalnya bupati ini sesaat sebelum melakukan Rakor PDIP se Papua.

 “Jadi Rakernas dibuka tanggal 10 Januari dan bupati sudah berangkat lebih dulu tanggal 7 atau 8. Dimana penutupannya tadi malam (Minggu). Setelah penutupan semua bubar kembali ke hotel masing-masing termasuk pak bupati,” kata Untung Wakil Ketua DPC PDIP Boven Digoel yang dikonfirmasi Cenderawasih Pos via ponselnya, Senin (13/1). 

  Nah Senin pagi menurutnya, diagendakan kegiatan Rakor se-Papua di Hotel Sahid Jaya. Namun saat akan dimulai semua pengurus saling bertanya siapa yang sudah hadir dan belum hadir. 

 Tiba-tiba ada yang menelepon menyampaikan jika bupati sedang berada di Rumah Sakit Mitra Keluarga sehingga tanpa menunggu lama sejumlah pengurus partai langsung bersama rombongan datang ke rumah sakit Mitra Keluarga. Namun sesampainya di sana ternyata bupati sudah meninggal. “Jadi dari RS Mitra, jenasah langsung dibawa ke RSCM untuk divisum,” jelas Untung. 

Pihaknya sendiri belum mengetahui persis waktu dan tempat bupati meninggal. Tapi menurut untung kondisi almarhum jika dilihat malamnya nampak baik-baik saja. “Tadi malam dalam acara beliau sangat bersemangat. Bahkan sempat bertanya beberapa kali ke narasumber dengan terlebih dahulu meneriakkan kata merdeka sebanyak tiga kali. Seperti kebiasaan pengurus PDIP yang berteriak merdeka sebanyak 3 kali jika ingin berbicara. Saat  itu ruangan menggelegar,” ceritanya. 

Baca Juga :  Diserang KSB, Tiga  Anggota TNI Terluka

Hal ini dibenarkan Ketua sementara DPRD Boven Digoel, Isak Bangri. Saat dihubungi Cenderawasih Pos via ponselnya, politisi PDI Perjuangan ini membenarkan jika dirinya dan rombongan sudah melihat jenazah.  “Kami kaget juga karena tadi malam beliau nampak sehat. Memang acaranya cukup melelahkan tapi semua berjalan lancar,” katanya. 

Menurut Isak, jenazah diterbangkan dari Jakarta, Senin (13/1) malam menuju Merauke menggunakan pesawat Lion Air. Jenazah diperkirakan tiba di Merauke, Selasa (14/1) pagi. 

Isak menambahkan, sebelumnya direncanakan seluruh rombongan dari Boven Digoel akan bertolak ke Makassar untuk menghadiri pemakaman mertua bupati. “Jadi sudah disiapkan bus di Makassar dan mertua beliau juga baru saja meninggal. Bupati mengajak kami untuk menghadiri pemakaman mertuanya tapi Tuhan berkehendak lain. Ia juga dipanggil,” tutupnya. 

Kepergian Bupati Benediktus  Tambonop yang begitu mendadak  tersebut  membuat  kaget keluarga,   teman maupun  koleganya yang ada di Merauke. Bahkan ada di antaranya antara percaya dan tidak ketika mendapatkan informasi  tersebut.    

Kasubag  Protokoler Setda Kabupaten Boven Digoel, Albertus Kutat, SIP, di rumah duka di Merauke,   Senin    (13/1) kemarin   mengungkapkan bahwa berdasarkan   informasi  yang diperoleh dari  keluarga almarhum  yang ada di Jakarta,    jenazah Almarhum   rencananya akan    tiba pagi ini di  Merauke, Selasa (14/1)   menggunakan Lion  Air. 

Setelah   tiba,   jenazah akan disemayamkan   di rumah duka di  Jalan Polder depan TK Pertiwi, yang merupakan   rumah  orang tua almarhum. Dari pantauan Cenderawasih Pos, sejak kemarin tampak tenda    sudah dipasang  di rumah  duka.  

Albertus menjelaskan bahwa Bupati Benediktus Tambonop meninggal  di  Rumah Sakit Kemayoran Jakarta sekitar pukul  05.00 WIB. Sebelum dilarikan ke   rumah sakit,  almarhum pada malam harinya mengalami sesak napas, sehingga langsung  dilarikan ke rumah  sakit. Namun   sekira pukul  05.00 WIT,   almarhum  meninggal dunia.  

Baca Juga :  Sempat Dirawat, Prajurit TNI Korban Penembakan Gugur

Dikatakan, almarhum berangkat ke Jakarta   dalam rangka check-up.  Karena  pada   tanggal 25 dan 26  Desember 2019 almarhum  masih   ikut Natal serta open house  di Tanah Merah, Kabupaten Bopven Digoel. Selanjutnya, pada   tanggal 27  Desember  2019 almarhum  melakukan   perjalanan  turun  kampung  (Turkam)  ke Kampung Inggambit Wamekapat, Distrik Niniati.  ‘’Tapi kami belum sampai ke Inggambit, beliau sudah sakit   sehingga  kami kembali  bermalam di  jalan dan pagi kami sampai di Niniati.  Pada tanggal 30 Desember 2019    kami pulang ke  Tanah Merah,’’ jelasnya. 

Sampai  di Tanah  Merauke, Albertus menyebutkan bupati langsung diberi cairan infus di rumahnya  selama 2 hari. Setelah itu, bupati ke Merauke untuk selanjutnya melakukan check-up di Jakarta.  ‘’Saat di Jakarta, bertepatan dengan  HUT dan  Raker PDIP, sehingga beliau   ikut kegiatan tersebut. Nah, rencananya   hari ini  (Senin,red) beliau  pulang  untuk selanjutnya  ikut acara di Toraja. Tapi, Tuhan punya  rencana  lain,’’ tandasnya.    

Dengan kepergian almarhum tersebut, Albertus menjelaskan bahwa masyarakat  Kabupaten Boven Digoel  berduka dan merasa kehilangan seorang pemimpin   muda yang memberikan perhatian  terhadap pembangunan  peningkatan sumber daya  manusia di Boven Digoel. ‘’Sejak menjalankan tugas sebagai Bupati Boven Digoel memang beliau membuat perubahan  di Boven Digoel. Ada perubahan   pembangunan dan  peningkatan sumber daya manusia. Beliau sangat memperhatian  terhadap peningkatan  SDM Boven Digoel. Karena ketika manusianya sudah siap maka pasti   pembangunan fisiknya akan  ikut saja,’’ tambahnya. (ade/ulo/nat)

TUTUP USIA:Bupati Boven Digoel, Benediktus  Tambonop, S.STP saat menyalami para anggota  DPRD Boven Digoel yang telah dilantik beberapa waktu lalu.  Benediktus  Tambonop menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, Senin (13/1) sekira pukul 10.00 WIT. (FOTO: Sulo/Cepos)

JAYAPURA – Di tengah agenda partai yang sedang dijalankan, kabar duka tiba-tiba muncul dan menyelimuti Kabupaten Boven Digoel. Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop S.STP., dilaporkan menghembuskan nafas terakhir Senin (13/1) sekira pukul 10.00 WIT di Jakarta. 

Bupati Tambonop berada di Jakarta untuk mengikuti Rakernas PDIP seluruh Indonesia yang berlangsung sejak tanggal 10 Januari 2020 lalu. Pengurus partai PDIP Boven Digoel sendiri baru mengetahui informasi meninggalnya bupati ini sesaat sebelum melakukan Rakor PDIP se Papua.

 “Jadi Rakernas dibuka tanggal 10 Januari dan bupati sudah berangkat lebih dulu tanggal 7 atau 8. Dimana penutupannya tadi malam (Minggu). Setelah penutupan semua bubar kembali ke hotel masing-masing termasuk pak bupati,” kata Untung Wakil Ketua DPC PDIP Boven Digoel yang dikonfirmasi Cenderawasih Pos via ponselnya, Senin (13/1). 

  Nah Senin pagi menurutnya, diagendakan kegiatan Rakor se-Papua di Hotel Sahid Jaya. Namun saat akan dimulai semua pengurus saling bertanya siapa yang sudah hadir dan belum hadir. 

 Tiba-tiba ada yang menelepon menyampaikan jika bupati sedang berada di Rumah Sakit Mitra Keluarga sehingga tanpa menunggu lama sejumlah pengurus partai langsung bersama rombongan datang ke rumah sakit Mitra Keluarga. Namun sesampainya di sana ternyata bupati sudah meninggal. “Jadi dari RS Mitra, jenasah langsung dibawa ke RSCM untuk divisum,” jelas Untung. 

Pihaknya sendiri belum mengetahui persis waktu dan tempat bupati meninggal. Tapi menurut untung kondisi almarhum jika dilihat malamnya nampak baik-baik saja. “Tadi malam dalam acara beliau sangat bersemangat. Bahkan sempat bertanya beberapa kali ke narasumber dengan terlebih dahulu meneriakkan kata merdeka sebanyak tiga kali. Seperti kebiasaan pengurus PDIP yang berteriak merdeka sebanyak 3 kali jika ingin berbicara. Saat  itu ruangan menggelegar,” ceritanya. 

Baca Juga :  Diserang KSB, Tiga  Anggota TNI Terluka

Hal ini dibenarkan Ketua sementara DPRD Boven Digoel, Isak Bangri. Saat dihubungi Cenderawasih Pos via ponselnya, politisi PDI Perjuangan ini membenarkan jika dirinya dan rombongan sudah melihat jenazah.  “Kami kaget juga karena tadi malam beliau nampak sehat. Memang acaranya cukup melelahkan tapi semua berjalan lancar,” katanya. 

Menurut Isak, jenazah diterbangkan dari Jakarta, Senin (13/1) malam menuju Merauke menggunakan pesawat Lion Air. Jenazah diperkirakan tiba di Merauke, Selasa (14/1) pagi. 

Isak menambahkan, sebelumnya direncanakan seluruh rombongan dari Boven Digoel akan bertolak ke Makassar untuk menghadiri pemakaman mertua bupati. “Jadi sudah disiapkan bus di Makassar dan mertua beliau juga baru saja meninggal. Bupati mengajak kami untuk menghadiri pemakaman mertuanya tapi Tuhan berkehendak lain. Ia juga dipanggil,” tutupnya. 

Kepergian Bupati Benediktus  Tambonop yang begitu mendadak  tersebut  membuat  kaget keluarga,   teman maupun  koleganya yang ada di Merauke. Bahkan ada di antaranya antara percaya dan tidak ketika mendapatkan informasi  tersebut.    

Kasubag  Protokoler Setda Kabupaten Boven Digoel, Albertus Kutat, SIP, di rumah duka di Merauke,   Senin    (13/1) kemarin   mengungkapkan bahwa berdasarkan   informasi  yang diperoleh dari  keluarga almarhum  yang ada di Jakarta,    jenazah Almarhum   rencananya akan    tiba pagi ini di  Merauke, Selasa (14/1)   menggunakan Lion  Air. 

Setelah   tiba,   jenazah akan disemayamkan   di rumah duka di  Jalan Polder depan TK Pertiwi, yang merupakan   rumah  orang tua almarhum. Dari pantauan Cenderawasih Pos, sejak kemarin tampak tenda    sudah dipasang  di rumah  duka.  

Albertus menjelaskan bahwa Bupati Benediktus Tambonop meninggal  di  Rumah Sakit Kemayoran Jakarta sekitar pukul  05.00 WIB. Sebelum dilarikan ke   rumah sakit,  almarhum pada malam harinya mengalami sesak napas, sehingga langsung  dilarikan ke rumah  sakit. Namun   sekira pukul  05.00 WIT,   almarhum  meninggal dunia.  

Baca Juga :  Tak Ada Modus Baru, Waspadai Masuknya Sabu 

Dikatakan, almarhum berangkat ke Jakarta   dalam rangka check-up.  Karena  pada   tanggal 25 dan 26  Desember 2019 almarhum  masih   ikut Natal serta open house  di Tanah Merah, Kabupaten Bopven Digoel. Selanjutnya, pada   tanggal 27  Desember  2019 almarhum  melakukan   perjalanan  turun  kampung  (Turkam)  ke Kampung Inggambit Wamekapat, Distrik Niniati.  ‘’Tapi kami belum sampai ke Inggambit, beliau sudah sakit   sehingga  kami kembali  bermalam di  jalan dan pagi kami sampai di Niniati.  Pada tanggal 30 Desember 2019    kami pulang ke  Tanah Merah,’’ jelasnya. 

Sampai  di Tanah  Merauke, Albertus menyebutkan bupati langsung diberi cairan infus di rumahnya  selama 2 hari. Setelah itu, bupati ke Merauke untuk selanjutnya melakukan check-up di Jakarta.  ‘’Saat di Jakarta, bertepatan dengan  HUT dan  Raker PDIP, sehingga beliau   ikut kegiatan tersebut. Nah, rencananya   hari ini  (Senin,red) beliau  pulang  untuk selanjutnya  ikut acara di Toraja. Tapi, Tuhan punya  rencana  lain,’’ tandasnya.    

Dengan kepergian almarhum tersebut, Albertus menjelaskan bahwa masyarakat  Kabupaten Boven Digoel  berduka dan merasa kehilangan seorang pemimpin   muda yang memberikan perhatian  terhadap pembangunan  peningkatan sumber daya  manusia di Boven Digoel. ‘’Sejak menjalankan tugas sebagai Bupati Boven Digoel memang beliau membuat perubahan  di Boven Digoel. Ada perubahan   pembangunan dan  peningkatan sumber daya manusia. Beliau sangat memperhatian  terhadap peningkatan  SDM Boven Digoel. Karena ketika manusianya sudah siap maka pasti   pembangunan fisiknya akan  ikut saja,’’ tambahnya. (ade/ulo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya