Wednesday, April 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Perempuan Hebat Telah Teruji di Tengah Pandemi

Semangat Kartini Pasca Pandemi di Mata  Kristhina RI Luluporo Mano, SIP, MAP

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk di Kota Jayapura di 2 tahun terakhir ini, akfifitas peringatan hari Kartini yang selalu diperingati, 21 April seperti hari ini, memang tidak kelihatan. Namun di balik itu, ada perjuangan besar kaum perempuan dalam keluarga dalam mendidik anaknya yang tak bisa sekolah tatap muka di sekolah. Lantas speerti apa makna Hari Kartini ini di mata  Kristhina RI Luluporo Mano, SIP, MAP, istri Wali Kota Jayapura sekaligus Ketua TP PKK Kota Jayapura ini.

Laporan: Rahayu Nur Hasanah_Jayapura

Perempuan Papua adalah perempuan hebat, perempuan tangguh, dan perempuan cerdas yang akan menjadi agen perubahan bagi diri sendiri bagi keluarga dan bagi sesama perempuan. Hal ini menjadi kesan pertama Kristhina RI Luluporo Mano, SIP, MAP yang disampaikan kepada  Cenderawasih Rabu (20/4) kemarin.

   Menurutnya, sejak pandemi Covid sampai dengan saat ini, perempuan di Kota Jayapura diharapkan untuk memberikan ketahanan keluarga yang kuat dan diharapkan memiliki peran yang sangat penting di dalam keluarga.

  “143 tahun kalau dilihat dari usia itu manusia perempuan sudah banyak yang berpikir dewasa. khusus untuk Kota Jayapura, hari Kartini ini  temanya Perempuan Hebat di Tengah Pandemi Covid,” Ujarnya.

  Menurutnya, di tengah pandemi, menjadi masalah utama dalam proses pendidikan anak-anak. Kaum perempuan memiliki peran paling utama dalam mendampingi anak-anak, selama sekolah ditutup akibat pandemic. Perempuan yang ada di kota Jayapura sudah tidak tertinggal, kebanyakan sudah mendapatkan akses dan kesempatan yang sangat penting dalam kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.

   Namun di satu sisi masih ada rasa kurang percaya diri untuk mengekspresikan diri untuk melangkah maju.  Padahal di Indonesia dijamin oleh konstitusi negara,  memberikan kesempatan   seluas-luasnya bagi perempuan untuk bisa maju dan mandiri. “Sekarang apakah perempuan itu mau memanfaatkan kesempatan dan peluang yang diberikan kepada dirinya sebaik-baiknya atau tidak,” ujarnya.

Baca Juga :  Nyaris Setengah Abad Berselang, Syarat Perekrutan Sama seperti Generasi Pertama

  Dirinya juga menyampaikan bahwa masa depan bangsa negara, Papua, juga Kota Jayapura ke depan ada pada perempuan dan pemuda.”Kenapa saya bilang begitu? Karena tentunya perempuan di tengah kesibukannya baik itu sebagai ibu rumah tangga, tapi juga bisa mengemban  tanggung jawab apa saja yang diberikan oleh negara,” ujar Kristina Mano yang juga anggota legislative di DPRP ini.

  Untuk itu, perempuan juga harus bisa mempersiapkan dirinya untuk bersama-sama  dengan kaum laki-laki. “Maksudnya sekalipun di rumah disibukkan dengan urusan urusan kodrati sebagai seorang ibu tetapi ketika dia diberikan tanggung jawab di luar rumah, harus bisa bersaing dengan kaum laki-laki dan itu tentu perempuan harus siap,”ujar ketua Kwarda Pramuka Papua ini.

   Satu hal yang menjadi tantangan, secara umum di Papua, perempuan takut maju karena masih dibelenggu oleh adat istiadat atau budaya, yang sering menempatkan perempuan adalah nomor 2. “Padahal di zaman sekarang perempuan sudah tidak demikian karena undang-undang juga sudah memproteksi perempuan, dan juga pemerintah sudah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya perempuan untuk bersama-sama dengan laki-laki,” Ujarnya.

   Menurutnya, adat istiadat dan budaya wajib dihargai tetapi tidak dapat jadikan kendala untuk tidak bisa maju.  “Sebab pastinya setiap perempuan punya mimpi dan setiap perempuan punya cara untuk bagaimana bisa meraih mimpinya,” ujarnya.

  Dirinya menyampaikan bahwa perempuan harus hadir untuk menjadi sahabat perempuan lainnya untuk mewujudkan mimpi-mimpi perempuan lain yang besar. “Jadi kita harus saling bergandeng tangan saling mendukung saling menemani dan menjadi tempat berbagi cerita suka dan duka saling merangkul satu dengan yang lain sehingga kita pastikan bahwa tidak ada lagi perempuan yang tertinggal dan kita juga bisa pastikan bahwa kita sama-sama perempuan kita sama-sama bisa mewujudkan mimpi sesama perempuan,” Ujarnya.

Baca Juga :  Dampak Secara Ekonomi Mulai Terasa,  Harga Barang Mulai Naik

   Dirinya berharap bahwa semua perempuan yang ada di Kota Jayapura dapat bangun dan bangkit untuk mewujudkan mimpi-mimpi. “Kita mulai dari diri kita sendiri, tetapi juga tidak dengan melalaikan tugas ataupun kodrati kita sebagai seorang perempuan. Jadi tema kita di hari Kartini untuk kota tahun ini adalah perempuan hebat di tengah pandemi covid 19. Jadi para perempuan Papua yang hebat tangguh cerdas dan saya juga berharap bahwa perempuan menjadi agen perubahan,” ujarnya.

   Hal ini terbukti bahwa di Kota Jayapura ini sedikitnya ada 40 orgnisasi perempuan yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Jayapura. Wadah ini menjadi

tempat semua organisasi perempuan dari berbagai macam. Ada organisasi perempuan dari agama, ada organisasi perempuan dari bidang politik, ada organisasi perempuan dari profesi/jabatan suami. “Bermacam-macam organisasi  perempuan dan tentunya itu bermacam-macam visi dan misi dari pada organisasi masing masing,” Ujarnya.

  Melalui banyaknya organisasi wanita ini, pihaknya berharap bahwa perempuan-perempuan itu dapat mengekspresikan dirinya di dalam organisasi-organisasi itu. Selain itu, mampu menunjukkan kreativitasnya, sehingga di dalam organisasi perempuan itu mereka dapat belajar. Menurutnya, didalam organisasi yang berbeda-beda tentu banyak pengalaman yang dapat diambil dan dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari.

  “Tapi ingat bahwa kita pun harus menjaga kepercayaan suami kita dan anak-anak kita keluarga kita bahwa tidak boleh terlalu sibuk dengan organisasi, tapi kita melupakan kodrat kita di rumah. tugas dan tanggung jawab kita di rumah. Tapi kalau boleh   di rumah diselesaikan dan ketika kita  di luar rumah dengan segala aktivitas  organisasi kita, itu kita menjadi seorang perempuan yang benar-benar luar biasa, karena bisa membagi waktu untuk menyiapkan keluarga tetapi juga bisa menjadi berkat bagi orang lain,” ujarnya. (Rhy/tri)

Semangat Kartini Pasca Pandemi di Mata  Kristhina RI Luluporo Mano, SIP, MAP

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk di Kota Jayapura di 2 tahun terakhir ini, akfifitas peringatan hari Kartini yang selalu diperingati, 21 April seperti hari ini, memang tidak kelihatan. Namun di balik itu, ada perjuangan besar kaum perempuan dalam keluarga dalam mendidik anaknya yang tak bisa sekolah tatap muka di sekolah. Lantas speerti apa makna Hari Kartini ini di mata  Kristhina RI Luluporo Mano, SIP, MAP, istri Wali Kota Jayapura sekaligus Ketua TP PKK Kota Jayapura ini.

Laporan: Rahayu Nur Hasanah_Jayapura

Perempuan Papua adalah perempuan hebat, perempuan tangguh, dan perempuan cerdas yang akan menjadi agen perubahan bagi diri sendiri bagi keluarga dan bagi sesama perempuan. Hal ini menjadi kesan pertama Kristhina RI Luluporo Mano, SIP, MAP yang disampaikan kepada  Cenderawasih Rabu (20/4) kemarin.

   Menurutnya, sejak pandemi Covid sampai dengan saat ini, perempuan di Kota Jayapura diharapkan untuk memberikan ketahanan keluarga yang kuat dan diharapkan memiliki peran yang sangat penting di dalam keluarga.

  “143 tahun kalau dilihat dari usia itu manusia perempuan sudah banyak yang berpikir dewasa. khusus untuk Kota Jayapura, hari Kartini ini  temanya Perempuan Hebat di Tengah Pandemi Covid,” Ujarnya.

  Menurutnya, di tengah pandemi, menjadi masalah utama dalam proses pendidikan anak-anak. Kaum perempuan memiliki peran paling utama dalam mendampingi anak-anak, selama sekolah ditutup akibat pandemic. Perempuan yang ada di kota Jayapura sudah tidak tertinggal, kebanyakan sudah mendapatkan akses dan kesempatan yang sangat penting dalam kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.

   Namun di satu sisi masih ada rasa kurang percaya diri untuk mengekspresikan diri untuk melangkah maju.  Padahal di Indonesia dijamin oleh konstitusi negara,  memberikan kesempatan   seluas-luasnya bagi perempuan untuk bisa maju dan mandiri. “Sekarang apakah perempuan itu mau memanfaatkan kesempatan dan peluang yang diberikan kepada dirinya sebaik-baiknya atau tidak,” ujarnya.

Baca Juga :  Karya dalam Braille Ada, tapi Minim; Aplikasi Pembaca Ada, tapi Intonasi Kaku

  Dirinya juga menyampaikan bahwa masa depan bangsa negara, Papua, juga Kota Jayapura ke depan ada pada perempuan dan pemuda.”Kenapa saya bilang begitu? Karena tentunya perempuan di tengah kesibukannya baik itu sebagai ibu rumah tangga, tapi juga bisa mengemban  tanggung jawab apa saja yang diberikan oleh negara,” ujar Kristina Mano yang juga anggota legislative di DPRP ini.

  Untuk itu, perempuan juga harus bisa mempersiapkan dirinya untuk bersama-sama  dengan kaum laki-laki. “Maksudnya sekalipun di rumah disibukkan dengan urusan urusan kodrati sebagai seorang ibu tetapi ketika dia diberikan tanggung jawab di luar rumah, harus bisa bersaing dengan kaum laki-laki dan itu tentu perempuan harus siap,”ujar ketua Kwarda Pramuka Papua ini.

   Satu hal yang menjadi tantangan, secara umum di Papua, perempuan takut maju karena masih dibelenggu oleh adat istiadat atau budaya, yang sering menempatkan perempuan adalah nomor 2. “Padahal di zaman sekarang perempuan sudah tidak demikian karena undang-undang juga sudah memproteksi perempuan, dan juga pemerintah sudah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya perempuan untuk bersama-sama dengan laki-laki,” Ujarnya.

   Menurutnya, adat istiadat dan budaya wajib dihargai tetapi tidak dapat jadikan kendala untuk tidak bisa maju.  “Sebab pastinya setiap perempuan punya mimpi dan setiap perempuan punya cara untuk bagaimana bisa meraih mimpinya,” ujarnya.

  Dirinya menyampaikan bahwa perempuan harus hadir untuk menjadi sahabat perempuan lainnya untuk mewujudkan mimpi-mimpi perempuan lain yang besar. “Jadi kita harus saling bergandeng tangan saling mendukung saling menemani dan menjadi tempat berbagi cerita suka dan duka saling merangkul satu dengan yang lain sehingga kita pastikan bahwa tidak ada lagi perempuan yang tertinggal dan kita juga bisa pastikan bahwa kita sama-sama perempuan kita sama-sama bisa mewujudkan mimpi sesama perempuan,” Ujarnya.

Baca Juga :  Berikan Harapan Baru dan  Motivasi Bagi Anak-anak Muda

   Dirinya berharap bahwa semua perempuan yang ada di Kota Jayapura dapat bangun dan bangkit untuk mewujudkan mimpi-mimpi. “Kita mulai dari diri kita sendiri, tetapi juga tidak dengan melalaikan tugas ataupun kodrati kita sebagai seorang perempuan. Jadi tema kita di hari Kartini untuk kota tahun ini adalah perempuan hebat di tengah pandemi covid 19. Jadi para perempuan Papua yang hebat tangguh cerdas dan saya juga berharap bahwa perempuan menjadi agen perubahan,” ujarnya.

   Hal ini terbukti bahwa di Kota Jayapura ini sedikitnya ada 40 orgnisasi perempuan yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Jayapura. Wadah ini menjadi

tempat semua organisasi perempuan dari berbagai macam. Ada organisasi perempuan dari agama, ada organisasi perempuan dari bidang politik, ada organisasi perempuan dari profesi/jabatan suami. “Bermacam-macam organisasi  perempuan dan tentunya itu bermacam-macam visi dan misi dari pada organisasi masing masing,” Ujarnya.

  Melalui banyaknya organisasi wanita ini, pihaknya berharap bahwa perempuan-perempuan itu dapat mengekspresikan dirinya di dalam organisasi-organisasi itu. Selain itu, mampu menunjukkan kreativitasnya, sehingga di dalam organisasi perempuan itu mereka dapat belajar. Menurutnya, didalam organisasi yang berbeda-beda tentu banyak pengalaman yang dapat diambil dan dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari.

  “Tapi ingat bahwa kita pun harus menjaga kepercayaan suami kita dan anak-anak kita keluarga kita bahwa tidak boleh terlalu sibuk dengan organisasi, tapi kita melupakan kodrat kita di rumah. tugas dan tanggung jawab kita di rumah. Tapi kalau boleh   di rumah diselesaikan dan ketika kita  di luar rumah dengan segala aktivitas  organisasi kita, itu kita menjadi seorang perempuan yang benar-benar luar biasa, karena bisa membagi waktu untuk menyiapkan keluarga tetapi juga bisa menjadi berkat bagi orang lain,” ujarnya. (Rhy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya