Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Kapolda: Tidak Ada Pilihan Kecuali Menembak

Salah seorang anggota Brimob yang menjadi korban penembakan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga saat mendapat perawatan medis di RSUD Timika, Rabu (20/3). ( foto : Istimewa)

Tiga Polisi Tertembak KKB, Satu Gugur, Dua Luka Tembak

JAYAPURA-Satu anggota Brimob bernama Bharada Aldi gugur, sementara dua rekannya bernama Ipda Arif Rahman dan Bharada Aldi mengalami luka tembak saat kontak tembak  dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Rabu (20/3). 

Terkait dengan kontak tembak di Kabupaten Nduga yang menggugurkan anggota Polri, Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin menyebutkan tetap melakukan penindakan hukum terhadap kelompok ini. Sebagaimana Polri dalam hal ini Polda Papua diback up TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih sudah tergelar di Kabupaten Nduga.

“Setiap kali ketemu dengan kelompok bersenjata, tidak ada pilihan kecuali menembak,” ucap Kapolda kepada Cenderawasih Pos melalui pesan WhatsAppnya.

Untuk dua anggota bernama Ipda Arif Rahman dengan luka tembak pada bahu kiri tembus punggung serta Bharada Ravi Fitrah Kurniawan dengan luka tembak pada dada kanan bawah ketiak sedang mendapatkan perawatana medis di Rumah Sakit Mimika.

“Jenazah Bharada Aldi yang gugur dengan luka tembak pada bahu kanan, Kamis (21/3) akan diterbangkan ke kampung halamannya di Blitar,” ucap Kapolda.

Sementara itu, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi prasetyo mengatakan, seorang prajurit terbaik Polri gugur dalam tugasnya di Papua. Dengan keberanian dari Bharada Aldi, Polri otomatis memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. ”Ini tidak memupuskan semangat kami,” tuturnya. 

Untuk dua anggota lain yang tertembak, yakni Ipda Arif Rahman dan Bharada Rapi. Arif mengalami luka tembak di bagian bahu kiri dan Rapi luka tembak bagian dada. ”Keduanya sedang dirawat,” ujarnya. 

Baca Juga :  KM Sinabung Masuk, Ruas Jalan Jayapura Lumpuh

Dia tidak menjelaskan kronologi penembakan itu dengan detil. Menurutnya, terjadi kontak tembak antara anggota Polri dengan kelompok bersenjata tersebut. ”Kami berupaya melindungi masyarakat Papua,” jelasnya. 

Menurut Kadivhumas Polri Irjen Muhammad Iqbal, seorang anggota Brimob yang gugur setelah baku tembak dengan KKSB di Nduga kemarin langsung dievakuasi. Sedangkan dua anggota Brimob lain yang terluka akiba peluru senjata api masih dirawat secara intensif di rumah sakit. ”Dan tentu ada pelayanan yang maksimal kepada korban,” terang pria yang biasa dipanggil Iqbal tersebut di kantor Kemenko Polhukam kemarin.

Jenderal bintang dua Polri itu mengakui, Papua memang wilayah rawan. Sehingga dalam operasi yang dilaksanakan di sana, mereka juga mendapat bantuan TNI. Saat dimintai keterangan terkait penembakan yang kembali terjadi, Menko Polhukam Wiranto hanya menyampaikan bahwa aksi kelompok separatis di Papua tidak terkait dengan agenda tertentu. Termasuk di antaranya pemilu. ”Nggak ada Pemilu juga penembakan ada,” ujarnya.

Wiranto menyatakan bahwa itu terjadi lantaran yang beraksi menebar teror adalah gerombolan KKSB. Dia memastikan, negara melalui TNI dan Polri sudah hadir di sana. ”Biar saja nanti diatasi aparat keamanan,” terangnya. Penembakan berujung baku tembak yang mengakibatkan dua orang polisi meninggal dunia disesalkan oleh Kodam XVII/Cendrawasih. Sebab, aksi itu dilakukan oleh KKSB ketika masyarakat tengah berduka.

Baca Juga :  Oknum BKO Brimob Diberi Tindakan Disiplin

Belum lama, di Jayapura terjadi banjir dan longsor yang merenggut banyak nyawa. Sampai kemarin, pemerintah bersama aparat dan masyarakat masih bahu-membahu menanggulangi musibah itu. 

Kapendam XVII/Cenrdawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi menyampaikan, aksi KKSB di Nduga kemarin semakin menunjukkan bahwa kelompok tersebut sama sekali tidak peduli kepada masyarakat. Sebab, mereka terus menebar teror tanpa aturan.

Menyikapi insiden tersebut, Aidi menegaskan, sebagai instansi yang ditunjuk membantu Polri di Nduga, mereka bakal terus mengejar KKSB. Meski tidak mudah lantaran jumlah personel yang ada terbatas, dia memastikan tugas tersebut bakal terus dilakukan. Perwira menengah TNI AD itu memastikan pasukan TNI yang sudah dikirim ke sana tidak ditarik meski ada bencana di Jayapura. ”Kami tetap akan melakukan pengejaran,” imbuhnya.

Aidi juga tegas menyampaikan bahwa penindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap KKSB tidak berubah. Dalam hal ini, TNI membantu Polri melaksanakan penegakan hukum. Selain itu, Aidi juga menyebutkan bahwa gangguan yang dilakukan oleh KKSB tidak akan membuat pemerintah dan aparat keamanan di sana mundur. ”Pembangunan jalan tetap kami lakukan,” kata dia menegaskan.

Keterangan tersebut sekaligus memastikan bahwa TNI dan Polri sudah membagi personel yang diberi tugas penanggulangan bencana, pengejaran KKSB, serta pengamanan pembangunan jalan Trans Papua. ”Fokus, masing-masing tugas,” imbuhnya. 

Dia optimistis kerja sama yang dilakukan bersama Polri, pemerintah, dan masyarakat setempat akan berbuah hasil yang baik untuk masyarakat. (fia/idr/syn/JPG)

Salah seorang anggota Brimob yang menjadi korban penembakan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga saat mendapat perawatan medis di RSUD Timika, Rabu (20/3). ( foto : Istimewa)

Tiga Polisi Tertembak KKB, Satu Gugur, Dua Luka Tembak

JAYAPURA-Satu anggota Brimob bernama Bharada Aldi gugur, sementara dua rekannya bernama Ipda Arif Rahman dan Bharada Aldi mengalami luka tembak saat kontak tembak  dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Rabu (20/3). 

Terkait dengan kontak tembak di Kabupaten Nduga yang menggugurkan anggota Polri, Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin menyebutkan tetap melakukan penindakan hukum terhadap kelompok ini. Sebagaimana Polri dalam hal ini Polda Papua diback up TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih sudah tergelar di Kabupaten Nduga.

“Setiap kali ketemu dengan kelompok bersenjata, tidak ada pilihan kecuali menembak,” ucap Kapolda kepada Cenderawasih Pos melalui pesan WhatsAppnya.

Untuk dua anggota bernama Ipda Arif Rahman dengan luka tembak pada bahu kiri tembus punggung serta Bharada Ravi Fitrah Kurniawan dengan luka tembak pada dada kanan bawah ketiak sedang mendapatkan perawatana medis di Rumah Sakit Mimika.

“Jenazah Bharada Aldi yang gugur dengan luka tembak pada bahu kanan, Kamis (21/3) akan diterbangkan ke kampung halamannya di Blitar,” ucap Kapolda.

Sementara itu, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi prasetyo mengatakan, seorang prajurit terbaik Polri gugur dalam tugasnya di Papua. Dengan keberanian dari Bharada Aldi, Polri otomatis memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. ”Ini tidak memupuskan semangat kami,” tuturnya. 

Untuk dua anggota lain yang tertembak, yakni Ipda Arif Rahman dan Bharada Rapi. Arif mengalami luka tembak di bagian bahu kiri dan Rapi luka tembak bagian dada. ”Keduanya sedang dirawat,” ujarnya. 

Baca Juga :  Oknum BKO Brimob Diberi Tindakan Disiplin

Dia tidak menjelaskan kronologi penembakan itu dengan detil. Menurutnya, terjadi kontak tembak antara anggota Polri dengan kelompok bersenjata tersebut. ”Kami berupaya melindungi masyarakat Papua,” jelasnya. 

Menurut Kadivhumas Polri Irjen Muhammad Iqbal, seorang anggota Brimob yang gugur setelah baku tembak dengan KKSB di Nduga kemarin langsung dievakuasi. Sedangkan dua anggota Brimob lain yang terluka akiba peluru senjata api masih dirawat secara intensif di rumah sakit. ”Dan tentu ada pelayanan yang maksimal kepada korban,” terang pria yang biasa dipanggil Iqbal tersebut di kantor Kemenko Polhukam kemarin.

Jenderal bintang dua Polri itu mengakui, Papua memang wilayah rawan. Sehingga dalam operasi yang dilaksanakan di sana, mereka juga mendapat bantuan TNI. Saat dimintai keterangan terkait penembakan yang kembali terjadi, Menko Polhukam Wiranto hanya menyampaikan bahwa aksi kelompok separatis di Papua tidak terkait dengan agenda tertentu. Termasuk di antaranya pemilu. ”Nggak ada Pemilu juga penembakan ada,” ujarnya.

Wiranto menyatakan bahwa itu terjadi lantaran yang beraksi menebar teror adalah gerombolan KKSB. Dia memastikan, negara melalui TNI dan Polri sudah hadir di sana. ”Biar saja nanti diatasi aparat keamanan,” terangnya. Penembakan berujung baku tembak yang mengakibatkan dua orang polisi meninggal dunia disesalkan oleh Kodam XVII/Cendrawasih. Sebab, aksi itu dilakukan oleh KKSB ketika masyarakat tengah berduka.

Baca Juga :  Pimpinan Gereja Minta Pasukan Ditarik Lalu Dialog

Belum lama, di Jayapura terjadi banjir dan longsor yang merenggut banyak nyawa. Sampai kemarin, pemerintah bersama aparat dan masyarakat masih bahu-membahu menanggulangi musibah itu. 

Kapendam XVII/Cenrdawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi menyampaikan, aksi KKSB di Nduga kemarin semakin menunjukkan bahwa kelompok tersebut sama sekali tidak peduli kepada masyarakat. Sebab, mereka terus menebar teror tanpa aturan.

Menyikapi insiden tersebut, Aidi menegaskan, sebagai instansi yang ditunjuk membantu Polri di Nduga, mereka bakal terus mengejar KKSB. Meski tidak mudah lantaran jumlah personel yang ada terbatas, dia memastikan tugas tersebut bakal terus dilakukan. Perwira menengah TNI AD itu memastikan pasukan TNI yang sudah dikirim ke sana tidak ditarik meski ada bencana di Jayapura. ”Kami tetap akan melakukan pengejaran,” imbuhnya.

Aidi juga tegas menyampaikan bahwa penindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap KKSB tidak berubah. Dalam hal ini, TNI membantu Polri melaksanakan penegakan hukum. Selain itu, Aidi juga menyebutkan bahwa gangguan yang dilakukan oleh KKSB tidak akan membuat pemerintah dan aparat keamanan di sana mundur. ”Pembangunan jalan tetap kami lakukan,” kata dia menegaskan.

Keterangan tersebut sekaligus memastikan bahwa TNI dan Polri sudah membagi personel yang diberi tugas penanggulangan bencana, pengejaran KKSB, serta pengamanan pembangunan jalan Trans Papua. ”Fokus, masing-masing tugas,” imbuhnya. 

Dia optimistis kerja sama yang dilakukan bersama Polri, pemerintah, dan masyarakat setempat akan berbuah hasil yang baik untuk masyarakat. (fia/idr/syn/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya