Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Korban Banjir Bandang Akan Direlokasi

RUSAK BERAT: Salah satu kompleks perumahan di Sentani, Kabupaten Jayapura rusak berat akibat banjir bandang yang terjadi, Sabtu (16/3) lalu. ( foto : Robert Mboik/Cepos)

Yunus Wonda: Sterilkan Lokasi Kaki Gunung Cycloop

JAYAPURA-Pasca banjir bandang yang menimpa Sentani Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3) yang hingga Rabu (20/3) kemarin tercatat 102 orang ditemukan meninggal dunia, Pemprov Papua menetapkan akan memindahkan korban bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura ke sepanjang Jalan Jayapura-Wamena.

Terkait rencana tersebut, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP., MH., mengatakan pemerintah pemerintah akan mengumumkan dan melakukan sosialisasi terlebih dahulu  kepada masyarakat. Untuk pemindahan ini, Gubernur Enembe mengaku sudah meminta dukungan mandat dari Presiden Jokowi dan presiden menyetujui hal tersebut.

“Dengan relokasi mereka, rumah sakitnya kita bangun, perumahannya kita bangun, bangunan pendidikanya  kita bangun dan lainnya,” ucap Gubernur Eenmeb kepada wartawan di Gedung Negara, Rabu (20/3).

Rencana pemindahan tidak terlepas dari persoalan banjir di Sentani yang seperti momen tahunan. Oleh sebab itu, mau tidak mau pemerintah harus memindahkan masyarakat ke sepanjang jalan Jayapura-Wamena.

Namun sebelum dipindahkan, Gubernur Enembe mengatakan, pemerintah akan menyiapkan fasilitas pemukiman, rumah sakit dan bangunan sekolah. Sehingga ketika dipindahkan telah ada lokasi yang sudah tersedia bagi masyarakat.

“Tidak boleh ada warga yang tinggal di lereng-lereng Gunung Cycloop. Semunya pindah ke jalan Jayapura-Wamena,” tegasnya .

Terkait pembenahan Gunung Cycloop, Gubernur Enembe mengaku butuh waktu lama. Namun pemerintah sudah menggerakan alat berat untuk memperbaiki sungai. “Butuh waktu yang panjang untuk bicara Gunung Cycloop,” ungkapnya.

Selain itu, Gubernur Enembe juga membacakan surat pernyataan siaga darurat dampak intensitas curah hujan ekstrim di Provinsi Papua sehubungan dengan itensitas curah hujan  yang tinggi di seluruh wilayah Papua  yang berdampak pada kejadian banjir bandang dan tanah longsor di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Papua.

Baca Juga :  Wamendagri Cek Kesiapan Perekrutasn DPRK Kuota Otsus

Sesuai dengan analisa BMKG Wilayah V Jayapura, intensitas curah hujan yang tinggi masih akan berlangsung  hingga beberapa hari ke depan. Dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi di Kabupaten dan Kota Jayapura, serta beberapa kabupaten lainya di Provinsi Papua, perlu upaya kesiapsiagana di seluruh kabupaten/kota di Papua, guna meminimalisir dampak yang mungkin terjadi  melalui langkah-langkah deteksi dini  dengan mengaktifkan tim reaksi cepat penyelamatan dan evaluasi bila terdapat potensi bencana.

“Untuk itu, saya menyatakan status siaga darurat untuk Provinsi Papua  selama 7 hari terhitung sejak tanggal 18 Maret 2019. Kepada semua intansi terkait dunia usaha dan masyarakat agar dapat melakukan antisipasi potensi terjadinya banjir dan tanah longsor,” jelasnya.

Dirinya juga meminta masyarakat untuk waspada karena curah hujan masih tinggi, dan menghindar dari tempat tinggal mereka saat ini. Bahkan  bila perlu pindah ke tempat lain lebih bagus ke tempat pengunsian.

“Masyarakat yang ada di Danau Sentani,  saya minta mereka keluar dari danau dan menuju ke tempat yang lebih tinggi,” pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua DPR Papua, Yunus Wonda secara tegas meminta ada tindakan konkrit yang dilakukan terhadap para pelaku perambahan hutan di kaki gunung Cycloop.  

Ia tak menampik bahwa dari bentuk perambahan yang  terjadi menjadi satu indikator parahnya banjir bandang. Yunus sendiri menjadi korban dimana halaman bagian sampingnya ikut terbawa banjir. Namun terlepas dari itu ia melihat ada ribuan warga yang jadi korban. 

Baca Juga :  Simfoni Tanah Papua Cetak Sejarah Bagi Masyarakat Papua

 â€śPertama saya ikut merasakan duka mendalam dari musibah ini. Saya menganggap ini fenomena yang luar biasa karena hampir 47 tahun saya di Jayapura baru kali ini ada kondisi alam seperti ini. Ini paling buruk yang pernah ada,” kata Yunus Wonda melalui ponselnya kemarin. 

Ia menyimpulkan bahwa ini persitiwa yang mengingatkan semua agar warga introspeksi. Iapun secara tegas meminta masyarakat yang berada di kaki Gunung Cycloop untuk berhenti melakukan aktivitas di kawasan penyangga.  Mulai dari Depapre Sentani Barat hingga Angkasa, Jayapura Utara. 

“Harus berhenti dan jangan mengusik alam. Memang tak bisa saling menyalahkan namun ini mengingatkan untuk semua perambahan ke gunung harus berhenti dan kami harap petugas keamanan atau yang berkompeten lakukan tindakan tegas. Yang  lakukan pengrusakan langsung ditangkap saja,” pintanya.  

Sebagai tokoh dan anak pegunungan ia tak memungkiri jika ada banyak masyarakatnya yang beraktifitas. Karenanya dengan musibah ini ia meminta semua berhenti.

 â€śYang selama ini melakukan penebangan atau pembukaan lahan harus berhenti total. Jangan karena mencari untuk kehidupan akhirnya merugikan ribuan orang dan membuat ribuan masyarakat mengungsi, itu tak manusiawi,” tegasnya. 

Disinggung soal bila dihentikan lalu lokasi yang bisa digunakan untuk berkebun, kata Yunus sejatinya mengelola lahan tidur tetap bisa menghasilkan tanpa harus terus merambah  dan menebang ke atas. “Lagu Ebiet G Ade ingatkan untuk bersahabat dengan alam jadi ini tak bisa ditawar lagi. Garap lahan tidur dan tidak berpindah saja toh sudah banyak contoh yang juga berhasil,” imbuhnya. (fia/roy/ade/nat) 

RUSAK BERAT: Salah satu kompleks perumahan di Sentani, Kabupaten Jayapura rusak berat akibat banjir bandang yang terjadi, Sabtu (16/3) lalu. ( foto : Robert Mboik/Cepos)

Yunus Wonda: Sterilkan Lokasi Kaki Gunung Cycloop

JAYAPURA-Pasca banjir bandang yang menimpa Sentani Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3) yang hingga Rabu (20/3) kemarin tercatat 102 orang ditemukan meninggal dunia, Pemprov Papua menetapkan akan memindahkan korban bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura ke sepanjang Jalan Jayapura-Wamena.

Terkait rencana tersebut, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP., MH., mengatakan pemerintah pemerintah akan mengumumkan dan melakukan sosialisasi terlebih dahulu  kepada masyarakat. Untuk pemindahan ini, Gubernur Enembe mengaku sudah meminta dukungan mandat dari Presiden Jokowi dan presiden menyetujui hal tersebut.

“Dengan relokasi mereka, rumah sakitnya kita bangun, perumahannya kita bangun, bangunan pendidikanya  kita bangun dan lainnya,” ucap Gubernur Eenmeb kepada wartawan di Gedung Negara, Rabu (20/3).

Rencana pemindahan tidak terlepas dari persoalan banjir di Sentani yang seperti momen tahunan. Oleh sebab itu, mau tidak mau pemerintah harus memindahkan masyarakat ke sepanjang jalan Jayapura-Wamena.

Namun sebelum dipindahkan, Gubernur Enembe mengatakan, pemerintah akan menyiapkan fasilitas pemukiman, rumah sakit dan bangunan sekolah. Sehingga ketika dipindahkan telah ada lokasi yang sudah tersedia bagi masyarakat.

“Tidak boleh ada warga yang tinggal di lereng-lereng Gunung Cycloop. Semunya pindah ke jalan Jayapura-Wamena,” tegasnya .

Terkait pembenahan Gunung Cycloop, Gubernur Enembe mengaku butuh waktu lama. Namun pemerintah sudah menggerakan alat berat untuk memperbaiki sungai. “Butuh waktu yang panjang untuk bicara Gunung Cycloop,” ungkapnya.

Selain itu, Gubernur Enembe juga membacakan surat pernyataan siaga darurat dampak intensitas curah hujan ekstrim di Provinsi Papua sehubungan dengan itensitas curah hujan  yang tinggi di seluruh wilayah Papua  yang berdampak pada kejadian banjir bandang dan tanah longsor di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Papua.

Baca Juga :  Keterbatasan Bukan Penghalang

Sesuai dengan analisa BMKG Wilayah V Jayapura, intensitas curah hujan yang tinggi masih akan berlangsung  hingga beberapa hari ke depan. Dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi di Kabupaten dan Kota Jayapura, serta beberapa kabupaten lainya di Provinsi Papua, perlu upaya kesiapsiagana di seluruh kabupaten/kota di Papua, guna meminimalisir dampak yang mungkin terjadi  melalui langkah-langkah deteksi dini  dengan mengaktifkan tim reaksi cepat penyelamatan dan evaluasi bila terdapat potensi bencana.

“Untuk itu, saya menyatakan status siaga darurat untuk Provinsi Papua  selama 7 hari terhitung sejak tanggal 18 Maret 2019. Kepada semua intansi terkait dunia usaha dan masyarakat agar dapat melakukan antisipasi potensi terjadinya banjir dan tanah longsor,” jelasnya.

Dirinya juga meminta masyarakat untuk waspada karena curah hujan masih tinggi, dan menghindar dari tempat tinggal mereka saat ini. Bahkan  bila perlu pindah ke tempat lain lebih bagus ke tempat pengunsian.

“Masyarakat yang ada di Danau Sentani,  saya minta mereka keluar dari danau dan menuju ke tempat yang lebih tinggi,” pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua DPR Papua, Yunus Wonda secara tegas meminta ada tindakan konkrit yang dilakukan terhadap para pelaku perambahan hutan di kaki gunung Cycloop.  

Ia tak menampik bahwa dari bentuk perambahan yang  terjadi menjadi satu indikator parahnya banjir bandang. Yunus sendiri menjadi korban dimana halaman bagian sampingnya ikut terbawa banjir. Namun terlepas dari itu ia melihat ada ribuan warga yang jadi korban. 

Baca Juga :  Polda Papua dan Komnas HAM Turunkan Tim

 â€śPertama saya ikut merasakan duka mendalam dari musibah ini. Saya menganggap ini fenomena yang luar biasa karena hampir 47 tahun saya di Jayapura baru kali ini ada kondisi alam seperti ini. Ini paling buruk yang pernah ada,” kata Yunus Wonda melalui ponselnya kemarin. 

Ia menyimpulkan bahwa ini persitiwa yang mengingatkan semua agar warga introspeksi. Iapun secara tegas meminta masyarakat yang berada di kaki Gunung Cycloop untuk berhenti melakukan aktivitas di kawasan penyangga.  Mulai dari Depapre Sentani Barat hingga Angkasa, Jayapura Utara. 

“Harus berhenti dan jangan mengusik alam. Memang tak bisa saling menyalahkan namun ini mengingatkan untuk semua perambahan ke gunung harus berhenti dan kami harap petugas keamanan atau yang berkompeten lakukan tindakan tegas. Yang  lakukan pengrusakan langsung ditangkap saja,” pintanya.  

Sebagai tokoh dan anak pegunungan ia tak memungkiri jika ada banyak masyarakatnya yang beraktifitas. Karenanya dengan musibah ini ia meminta semua berhenti.

 â€śYang selama ini melakukan penebangan atau pembukaan lahan harus berhenti total. Jangan karena mencari untuk kehidupan akhirnya merugikan ribuan orang dan membuat ribuan masyarakat mengungsi, itu tak manusiawi,” tegasnya. 

Disinggung soal bila dihentikan lalu lokasi yang bisa digunakan untuk berkebun, kata Yunus sejatinya mengelola lahan tidur tetap bisa menghasilkan tanpa harus terus merambah  dan menebang ke atas. “Lagu Ebiet G Ade ingatkan untuk bersahabat dengan alam jadi ini tak bisa ditawar lagi. Garap lahan tidur dan tidak berpindah saja toh sudah banyak contoh yang juga berhasil,” imbuhnya. (fia/roy/ade/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya