Setibanya di rumah, PW memeriksa isi kotak dan menemukan 20 butir peluru tajam untuk senjata laras panjang, yang kemudian disimpan dalam tas selempang hitam miliknya. Keesokan harinya, Kamis (15/5), PW menemui pamannya, KM untuk memberitahukan bahwa ia telah berhasil mendapatkan peluru dari oknum polisi tersebut.
KM lantas meminta PW membawa amunisi itu ke Tiom untuk selanjutnya dilakukan transaksi di Pasar Indawa. Amunisi ini rencananya akan kembali pindah tangan. Dalam pengakuannya, PW engungkapkan bahwa dana pembelian peluru tersebut berasal dari seorang pria yang dipanggil “om”.
PW yang bekerja sebagai tukang ojek ini mengaku tidak terlalu mengenal sosok penyokong dana pembelian amunisi tersebut. Ia mengenal setelah mendapatkan nomor “Om” dari rekannya berinisial AK sesama tukang ojek di daerah Tiom. Kasus ini kini sedang ditangani oleh pihak kepolisian dan Satgas ODC 2025.
Brigjen Faizal menegaskan akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam peredaran ilegal amunisi, termasuk anggota kepolisian sendiri. “Kami tak main-main, semua yang terlibat akan kami proses tegas,” tutup Faizal. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos