Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Aloysius Akan Urai “Benang Kusut”

JAYAPURA – dr Aloysius Giyai kembali berkantor sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura sejak 6 Mei lalu. Sejak berkantor, Aloysius mendengar permasalahan di RSUD Jayapura bak benang kusut yang harus diurai satu persatu.

Ya, dia menyebut mulai dari masalah pengelolaan rumah sakit itu, beberapa stok obat obatan yang mengalami kekosongan, gaji tenaga medis yang belum dibayarkan, termasuk rusaknya CT Scan yang sudah 1 tahunan.

Juga, selama tiga bulan petugas dapur rumah sakit memasak nasi dengan rice cooker. Hal ini dikarenakan alat masak uap rusak. Hal tersebut menimbulkan banyak keluhan dari pasien rawat inap.

“Banyak keluhan dari pasien terkait dengan persoalan rumah sakit ini, semoga ini bisa segera diatasi,” kata Aloysius dalam keterangan persnya  kepada wartawan, Rabu (17/5).

Kata Aloysius, CT Scan mengalami kerusakan selama satu setengah tahun. Padahal, alat tersebut sangat penting. Kerusakan tersebut lantas membuat sebagian pasien terpaksa melakukan pemeriksaan di luar dan mengeluarkan uang yang banyak.

Baca Juga :  Tiga Menteri Pemerintah Sementara ULMWP Ikut Diperiksa

“Cukup sedih ketika masyarakat kita terpaksa rujuk ke RS Provita, Marthen Indey dan bahkan rujuk ke luar daerah hanya karena CT Scan milik RSUD Dok II Jayapura yang sudah tahunan tidak berjalan (rusak-red). Terkait kerusakan ini, saya sudah melakukan rapat dengan tim  perencanaan rumah sakit dan bagian pelayanan medik untuk mencari solusinya,” tuturnya.

Juga yang menyedihkan kata Aloysius, stok obat obatan di RSUD Dok II Jayapura yang kerap mengalami kekosongan dan ini kerap dikeluhkan pasien.

“Persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut, kami tahu Pemerintah Provinsi Papua sudah mengalami kekurangan anggaran yang tentu berpengaruh juga kepada rumah sakit. Sekarang yang  dilakukan adalah, dengan dana kecil, kita gunakan untuk pelayanan masyarakat langsung. Contohnya penyediaan obat obatan, bahan habis pakai, kateter, benang jahit di ruang operasi dan lainnya,” terangnya.

Persoalan lainnya juga terkait dengan masalah tunggakan pembayaran jasa medis periode Mei tahun 2022 hingga Desember 2022. Aloysius mengaku akan segera menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca Juga :  Pemprov Harap Setiap Tahun Anggaran Ada Rencana Awal

“Saya tidak tahu dana jasa itu kemana, tetapi hak pegawai dengan dana yang ada harus dibagi. Untuk tahun 2023, saya sudah perintahkan staf untuk Januari hingga April segera dihitung sebagai simulasi dengan Juknis yang baru yang disepakati bersama. Sehingga harus dibayarkan juga pada senin depan. Hak hak pegawai harus diperhatikan, itu korelasi langsung bagaimana mereka pelayanan di ruangan ruangan di rumah sakit,” tuturnya.

Kata Aloysius, masalah yang dihadapi RSUD Jayapura sangat banyak. Namun paling tidak, hal-hal urgensi akan diselesaikan terlebih dahulu.

“Kita tahu  di  RSUD Dok II banyak masalah, tapi paling tidak hal hal yang urgensi kita cepat segera ambil langkah,” tegasnya.

Sementara itu, Aloysius juga menyampaikan jika sebelumnya dia sudah melakukan sidak ke ruang ruang pelayanan yang ada di RSUD Dok II usai menerima SK. (fia/wen)

JAYAPURA – dr Aloysius Giyai kembali berkantor sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura sejak 6 Mei lalu. Sejak berkantor, Aloysius mendengar permasalahan di RSUD Jayapura bak benang kusut yang harus diurai satu persatu.

Ya, dia menyebut mulai dari masalah pengelolaan rumah sakit itu, beberapa stok obat obatan yang mengalami kekosongan, gaji tenaga medis yang belum dibayarkan, termasuk rusaknya CT Scan yang sudah 1 tahunan.

Juga, selama tiga bulan petugas dapur rumah sakit memasak nasi dengan rice cooker. Hal ini dikarenakan alat masak uap rusak. Hal tersebut menimbulkan banyak keluhan dari pasien rawat inap.

“Banyak keluhan dari pasien terkait dengan persoalan rumah sakit ini, semoga ini bisa segera diatasi,” kata Aloysius dalam keterangan persnya  kepada wartawan, Rabu (17/5).

Kata Aloysius, CT Scan mengalami kerusakan selama satu setengah tahun. Padahal, alat tersebut sangat penting. Kerusakan tersebut lantas membuat sebagian pasien terpaksa melakukan pemeriksaan di luar dan mengeluarkan uang yang banyak.

Baca Juga :  Lukas Enembe Pilih Tetap di Papua

“Cukup sedih ketika masyarakat kita terpaksa rujuk ke RS Provita, Marthen Indey dan bahkan rujuk ke luar daerah hanya karena CT Scan milik RSUD Dok II Jayapura yang sudah tahunan tidak berjalan (rusak-red). Terkait kerusakan ini, saya sudah melakukan rapat dengan tim  perencanaan rumah sakit dan bagian pelayanan medik untuk mencari solusinya,” tuturnya.

Juga yang menyedihkan kata Aloysius, stok obat obatan di RSUD Dok II Jayapura yang kerap mengalami kekosongan dan ini kerap dikeluhkan pasien.

“Persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut, kami tahu Pemerintah Provinsi Papua sudah mengalami kekurangan anggaran yang tentu berpengaruh juga kepada rumah sakit. Sekarang yang  dilakukan adalah, dengan dana kecil, kita gunakan untuk pelayanan masyarakat langsung. Contohnya penyediaan obat obatan, bahan habis pakai, kateter, benang jahit di ruang operasi dan lainnya,” terangnya.

Persoalan lainnya juga terkait dengan masalah tunggakan pembayaran jasa medis periode Mei tahun 2022 hingga Desember 2022. Aloysius mengaku akan segera menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca Juga :  FGD Mendorong Sinergi Pembangunan Pusat, Daerah dan Kabupaten/kota.

“Saya tidak tahu dana jasa itu kemana, tetapi hak pegawai dengan dana yang ada harus dibagi. Untuk tahun 2023, saya sudah perintahkan staf untuk Januari hingga April segera dihitung sebagai simulasi dengan Juknis yang baru yang disepakati bersama. Sehingga harus dibayarkan juga pada senin depan. Hak hak pegawai harus diperhatikan, itu korelasi langsung bagaimana mereka pelayanan di ruangan ruangan di rumah sakit,” tuturnya.

Kata Aloysius, masalah yang dihadapi RSUD Jayapura sangat banyak. Namun paling tidak, hal-hal urgensi akan diselesaikan terlebih dahulu.

“Kita tahu  di  RSUD Dok II banyak masalah, tapi paling tidak hal hal yang urgensi kita cepat segera ambil langkah,” tegasnya.

Sementara itu, Aloysius juga menyampaikan jika sebelumnya dia sudah melakukan sidak ke ruang ruang pelayanan yang ada di RSUD Dok II usai menerima SK. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya