Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Adu Promosi UMKM Indonesia-PNG di Zona Netral

Libatkan 100-an UMKM milik mama mama Papua(Indonesia) dan PNG.

JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua ingin menonjolkan hubungan yang baik antara kedua negara, Indonesia dan PNG lewat wilayah perbatasan. Hal ini ditandai dengan digelarnya RI-PNG Border Trade Show 2023 di Netralzone Perbatasan Skouw-Wutung RI-PNG, Kota Jayapura, Jumat (15/12) kemarin.

Plt. Asisten II Setda Papua, Suzana Wanggai menyebut, ada sekitar 100-san stand UMKM milik mama mama Papua (Indonesia) dan PNG yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini bertujuan mempromosikan komoditi UMKM kedua negara.

“Ada sekitar 100-an UMKM dari kedua negara yang kami libatkan di kegiatan ini, intinya di wilayah perbatasan. Kami ingin menonjolkan hubungan dua negara yang semakin baik,” ucap Susi kepada wartawan usai memantau stand yang ada di lokasi.

Baca Juga :  Akui Salah, Dua Pihak Pilih Berdamai

Susi menerangkan, pada Tahun 2017, kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan. Namun karena terkendala Covid-19, maka baru pada tahun ini mulai diselenggaran kembali. Dimana kegiatan Pameran kali ini tidak diselengarankan oleh UMKM dan Pemerintah Indonesia sendiri, tetapi kedua Pemerintah Papua, Indonesia dan Pemerintah West Sepik, PNG.

“Kedua negara sepakat menyelenggarakan kegiatan ini secara bersama-sama, dengan pertimbangan bahwa agar tidak saling berjauhan dan akan membutuhan dokumen perlintasan untuk masuk keluar baik dari Indonesia maupun PNG. Sehingga itu, disepakati diselenggarakan di Netralzone Perbatasan Skouw-Wutung RI- PNG, menjadi zona milik bersama,” bebernya.

Dikatakan Susi, kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat sekaligus mempromosikan serta memperkenalkan produk produk unggulan masing-masing negara baik dari Indonesia maupun Papua New Guinea kepada publik.

Baca Juga :  Pelaku Pembakaran Kantor di Gunung Merah Terungkap

“Dari kegiatan ini diharapkan para pelaku bisnis dari masyarakat kedua negara dapat saling mengenal masing-masing produk yang kemudian akan ditingkatkan dalam kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan, Pariwisata dan Budaya serta mempromosikan kawasan perbatasan menjadi pintu gerbang ekspor impor di Kawasan Pasifik dan Ocenia serta Melanesia,” terangnya.

Libatkan 100-an UMKM milik mama mama Papua(Indonesia) dan PNG.

JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua ingin menonjolkan hubungan yang baik antara kedua negara, Indonesia dan PNG lewat wilayah perbatasan. Hal ini ditandai dengan digelarnya RI-PNG Border Trade Show 2023 di Netralzone Perbatasan Skouw-Wutung RI-PNG, Kota Jayapura, Jumat (15/12) kemarin.

Plt. Asisten II Setda Papua, Suzana Wanggai menyebut, ada sekitar 100-san stand UMKM milik mama mama Papua (Indonesia) dan PNG yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini bertujuan mempromosikan komoditi UMKM kedua negara.

“Ada sekitar 100-an UMKM dari kedua negara yang kami libatkan di kegiatan ini, intinya di wilayah perbatasan. Kami ingin menonjolkan hubungan dua negara yang semakin baik,” ucap Susi kepada wartawan usai memantau stand yang ada di lokasi.

Baca Juga :  Persoalan Papua Adalah Persoalan Bangsa

Susi menerangkan, pada Tahun 2017, kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan. Namun karena terkendala Covid-19, maka baru pada tahun ini mulai diselenggaran kembali. Dimana kegiatan Pameran kali ini tidak diselengarankan oleh UMKM dan Pemerintah Indonesia sendiri, tetapi kedua Pemerintah Papua, Indonesia dan Pemerintah West Sepik, PNG.

“Kedua negara sepakat menyelenggarakan kegiatan ini secara bersama-sama, dengan pertimbangan bahwa agar tidak saling berjauhan dan akan membutuhan dokumen perlintasan untuk masuk keluar baik dari Indonesia maupun PNG. Sehingga itu, disepakati diselenggarakan di Netralzone Perbatasan Skouw-Wutung RI- PNG, menjadi zona milik bersama,” bebernya.

Dikatakan Susi, kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat sekaligus mempromosikan serta memperkenalkan produk produk unggulan masing-masing negara baik dari Indonesia maupun Papua New Guinea kepada publik.

Baca Juga :  Tujuh Bocah Dianiaya di Puncak

“Dari kegiatan ini diharapkan para pelaku bisnis dari masyarakat kedua negara dapat saling mengenal masing-masing produk yang kemudian akan ditingkatkan dalam kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan, Pariwisata dan Budaya serta mempromosikan kawasan perbatasan menjadi pintu gerbang ekspor impor di Kawasan Pasifik dan Ocenia serta Melanesia,” terangnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya