Wednesday, December 4, 2024
25.7 C
Jayapura

Soal Lingkungan, Para Paslon Jangan Hanya “Jualan Kecap”

Dalam kebijakan dikatakan pihaknya mendesak para pemimpin di Papua membentuk regulasi  pengembangan energi terbarukan dan restorasi ekosistem yang rusak terutama pendekatan pembangunan berbasis kearifan lokal.

Koordinator Rumah Bakau Jayapura, Muhammad Ikbal Asra juga mendesak calon pemimpin Papua untuk memastikan kebijakan isu konservasi masuk dalam kebijakan yang diambil guna memproteksi hak-hak masyarakat adat maupun masyarakat lokal Papua.

Ini menjadi penting mengingat hutan bagi masyarakat adat Papua adalah sumber kehidupan dan juga memiliki nilai sosial budaya.

“Tanpa langkah-langkah konkret seperti menahan laju deforestasi, penetapan kawasan konservasi, dan pengawasan ketat terhadap aktivitas perusakan, hutan alam Papua akan terus mengalami kerusakan yang terkesan ugal-ugalan, ” sindir Ikbal.

Pihaknya menuntut komitmen nyata dari calon gubernur, wali kota dan bupati di Provinsi Papua yang bertarung di Pilkada 2024 untuk melindungi dan melestarikan hutan alam Papua demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan generasi Papua mendatang.

Baca Juga :  Kami Lakukan Belum Sempurna, Tolong Disempurnakan

“Eksploitasi hutan alam atau hutan adat yang kebablasan tidak akan mengubah nasib orang Papua menjadi lebih baik. Sebaliknya, tindakan tersebut justru akan merusak tatanan nilai-nilai, normal, sosial, dan budaya serta kearifan lokal. Untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan, kita perlu fokus pada pengelolaan sumber daya alam yang arif dan bijaksana. Masyarakat adat dilibatkan setiap pengambilan keputusan, ” paparnya.

“Kami menanti komitmen para pemimpin di Papua untuk lebih serius berbicara dan memproteksi hutan Papua. Kami butuh pemimpin yang kepala batu terhadap kebijakan pusat yang tak memihak kepada hak dasar masyarakat adat. Pemimpin yang tidak selalu tunduk atas kebijakan pemerintah pusat yang berkaitan dengan hutan, ” imbuhnya.

Baca Juga :  ASN Harus Loyal kepada Pimpinan Daerah

Disini para pegiat lingkungan memastikan tidak memilih pemimpin yang berlaga di Pilkada 2024 yang tidak memiliki komitmen dan tidak menuangkan visi misi yang berkaitan dengan isu lingkungan mengingat masa depan Papua adalah milik kami yang dititipkan untuk generasi selanjutnya.

“Bagaimana mau memilih jika tidak bisa menyelamatkan hutan yang tersisa. Suara kami mungkin sedikit tapi paling tidak kami punya prinsip dan sikap sebagai anak muda yang sepatutnya menerima tongkat estafet kepemimpinan tersebut,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dalam kebijakan dikatakan pihaknya mendesak para pemimpin di Papua membentuk regulasi  pengembangan energi terbarukan dan restorasi ekosistem yang rusak terutama pendekatan pembangunan berbasis kearifan lokal.

Koordinator Rumah Bakau Jayapura, Muhammad Ikbal Asra juga mendesak calon pemimpin Papua untuk memastikan kebijakan isu konservasi masuk dalam kebijakan yang diambil guna memproteksi hak-hak masyarakat adat maupun masyarakat lokal Papua.

Ini menjadi penting mengingat hutan bagi masyarakat adat Papua adalah sumber kehidupan dan juga memiliki nilai sosial budaya.

“Tanpa langkah-langkah konkret seperti menahan laju deforestasi, penetapan kawasan konservasi, dan pengawasan ketat terhadap aktivitas perusakan, hutan alam Papua akan terus mengalami kerusakan yang terkesan ugal-ugalan, ” sindir Ikbal.

Pihaknya menuntut komitmen nyata dari calon gubernur, wali kota dan bupati di Provinsi Papua yang bertarung di Pilkada 2024 untuk melindungi dan melestarikan hutan alam Papua demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan generasi Papua mendatang.

Baca Juga :  Perubahan UU Otsus, Rugikan Mahasiswa Papua di Luar Negeri

“Eksploitasi hutan alam atau hutan adat yang kebablasan tidak akan mengubah nasib orang Papua menjadi lebih baik. Sebaliknya, tindakan tersebut justru akan merusak tatanan nilai-nilai, normal, sosial, dan budaya serta kearifan lokal. Untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan, kita perlu fokus pada pengelolaan sumber daya alam yang arif dan bijaksana. Masyarakat adat dilibatkan setiap pengambilan keputusan, ” paparnya.

“Kami menanti komitmen para pemimpin di Papua untuk lebih serius berbicara dan memproteksi hutan Papua. Kami butuh pemimpin yang kepala batu terhadap kebijakan pusat yang tak memihak kepada hak dasar masyarakat adat. Pemimpin yang tidak selalu tunduk atas kebijakan pemerintah pusat yang berkaitan dengan hutan, ” imbuhnya.

Baca Juga :  Wilayah “Supermarket” Bencana, Butuh Kesiapsiagaan 

Disini para pegiat lingkungan memastikan tidak memilih pemimpin yang berlaga di Pilkada 2024 yang tidak memiliki komitmen dan tidak menuangkan visi misi yang berkaitan dengan isu lingkungan mengingat masa depan Papua adalah milik kami yang dititipkan untuk generasi selanjutnya.

“Bagaimana mau memilih jika tidak bisa menyelamatkan hutan yang tersisa. Suara kami mungkin sedikit tapi paling tidak kami punya prinsip dan sikap sebagai anak muda yang sepatutnya menerima tongkat estafet kepemimpinan tersebut,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya