Wednesday, May 8, 2024
23.7 C
Jayapura

Pangdam: Proses Investigasi Mamberamo Raya Tidak Sekejap

BERSINERGI: Anggota TNI dan Polri di Kabupaten Merauke bersinergi menyiapkan dapur umum dan membagikan makanan kepada warga, Jumat (17/4). (FOTO: Yulius Sulo/Cepos)

MERAUKE-Tim investigasi gabungan TNI-Polri sampai saat ini masih melaksanakan tugasnya di Kabupaten Mamberamo Raya. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan proses investigasi yang dilakukan tim gabungan TNI-Polri tidak sekejap. Sampai saat ini, tim yang telah dibentuk menurut Pangdam Asaribab, masih melaksanakan pengecekan langsung di lapangan. 

“Prosesnya tidak sekejap. Pertama dilihat bagaimana  kejadian  perkaranya,  kemudian dilihat para saksi dan  kemudian  nanti kita serahkan kepada  penegak hukum. Untuk   TNI  akan ditangani  POM  sedangkan  untuk kepolisian  akan ditangani  oleh Kepolisian,” ungkap Pangdam Asaribab kepada wartawan saat melakukan kunjungan kerja bersama Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw di Merauke, Jumat (17/4). 

Jenderal bintang  dua ini   tidak menjelaskan  apakah sudah ada yang  ditetapkan sebagai  tersangka dari pihak  TNI  atas  peristiwa yang menewaskan tiga anggota Polri dan melukai dua anggota Polri lainnya. Namun  menurutnya,   dalam memproses  kasus ini  dibutuhkan  waktu  tidak hanya satu atau dua hari. Tetapi membutuhkan waktu antara dua sampai tiga bulan ke depan untuk disidangkan.

Mengenai permintaan keluarga korban  agar  dapat diprioritaskan anggota keluarganya  diterima  anggota  TNI dan Polri, Pangdam   mengungkapkan bahwa pihaknya  akan   berusaha  mengakomodir  harapan  dari keluarga. Namun dalam penerimaan  tetap pada standar-standar penerimaan.

Baca Juga :  Delapan Personel TNI Jadi Tersangka

“Maksudanya  harus  tetap memenuhi  standar baik kesehatan, intelegensi, masalah sikap  dan perilaku    harus  memenuhi. Tapi kita akan berusaha untuk mencari  dan  kalau ada  keluarganya yang  memenuhi  syarat kita akan fasilitasi uintuk  masuk sebagai prajurit TNI dan Polri,” jelasnya. 

Senada dengan  Pangdam,  Kapolda Papua  Irjen Pol. Paulus  Warterpauw mengungkapkan  bahwa  tim investigasi gabungan  telah diturunkan  ke lokasi kejadian. Bahkan  dirinya bersama  Pangdam  turun langsung ke lokasi  kejadian.   

Kapolda menyebut penyelidikan masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang dikomandoi Danrem,  Danpomdam, Pasiintel,  Dirintel, Bidkum dan Kabid Propam yang dibantu oleh Kapolres dan Dandim.

“Sebagai pengendali komando, jaga anggota kita. Selalu melakukan komunikasi dengan anggota dan segala bentuk permasalahan diselesaikan sampai tuntas. Karena akan menimbulkan potensi-potensi permasalahan lainya dari pihak-pihak luar menghangatkan permasalahan tersebut. Yang nantinya disalahartikan oleh anggota di lapangan seperti yang terjadi di Mamberamo Raya,” ucap Kapolda dalam arahannya kepada Komandan Satuan TNI-Polri di Merauke, Jumat (17/4).

Ia berharap, kejadian di Mamberamo Raya pada Minggu (12/4) lalu, tidak lagi terjadi lagi di wilayah lain. “Dimana anggota harus melakukan langkah-langkah humanis, serta tunjukan dinamis kemampuan person dan buatlah prestasi-prestasi,” tambahnya. 

Berkaitan dengan  harapan dari para orang tua  korban  tersebut,  Kapolda Paulus Waterpauw  mengungkapkan  bahwa dirinya  sudah menyampaikan melalui Karo SDM Polda Papua  untuk menginventarisasi data. Karena saat  ini sedang  dilakukan rekruitmen bintara umum.   “Siapa tahu ada dari keluarga almarhum ini  ada anak   yang memenuhi syarat dan  sudah  lulus SMA serta masih usia mudah 21 atau kurang  dari itu. Kita akan akomodir dan siapkan mereka. Saya pikir bagian komitmen  untuk kita melihat bagaimana rasa duka  dari keluarga  terutama di Mappi  dan  Merauke. Jadi nanti kami berkomitmen bersama dengan Bapak Pangdam bagaimana untuk memberikan sedikt  prioritas anak-anak kita dari wilayah ini  sehingga apa  yang   terjadi   kemudian hilang bersama dengan penggantinya,” tegasnya. 

Baca Juga :  Pulau Mansinam Akan Dipadati 15 Ribu Lebih Orang

Kapolda Paulus Waterpauw juga menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan. Dirinya meminta keluarga duka  untuk tetap kuat. “Apa hikmah dibalik kejadian ini merupakan  bagian yang kita  renungkan bersama. Karena kejadian itu bertepatan dengan Paskah Agung,” tuturnya. 

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Merauke, Pangdam dan Kapolda Papua tiba di bandara Mopah Merauke menggunakan pesawat boeing milik TNI AU. Kabupaten Merauke merupakan daerah ketiga yang dikunjungi dua pimpinan TNI dan Polri di Papua ini setelah mengunjungi Kabupaten Mamberamo Raya dan Mimika.(ulo/fia/nat)

BERSINERGI: Anggota TNI dan Polri di Kabupaten Merauke bersinergi menyiapkan dapur umum dan membagikan makanan kepada warga, Jumat (17/4). (FOTO: Yulius Sulo/Cepos)

MERAUKE-Tim investigasi gabungan TNI-Polri sampai saat ini masih melaksanakan tugasnya di Kabupaten Mamberamo Raya. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan proses investigasi yang dilakukan tim gabungan TNI-Polri tidak sekejap. Sampai saat ini, tim yang telah dibentuk menurut Pangdam Asaribab, masih melaksanakan pengecekan langsung di lapangan. 

“Prosesnya tidak sekejap. Pertama dilihat bagaimana  kejadian  perkaranya,  kemudian dilihat para saksi dan  kemudian  nanti kita serahkan kepada  penegak hukum. Untuk   TNI  akan ditangani  POM  sedangkan  untuk kepolisian  akan ditangani  oleh Kepolisian,” ungkap Pangdam Asaribab kepada wartawan saat melakukan kunjungan kerja bersama Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw di Merauke, Jumat (17/4). 

Jenderal bintang  dua ini   tidak menjelaskan  apakah sudah ada yang  ditetapkan sebagai  tersangka dari pihak  TNI  atas  peristiwa yang menewaskan tiga anggota Polri dan melukai dua anggota Polri lainnya. Namun  menurutnya,   dalam memproses  kasus ini  dibutuhkan  waktu  tidak hanya satu atau dua hari. Tetapi membutuhkan waktu antara dua sampai tiga bulan ke depan untuk disidangkan.

Mengenai permintaan keluarga korban  agar  dapat diprioritaskan anggota keluarganya  diterima  anggota  TNI dan Polri, Pangdam   mengungkapkan bahwa pihaknya  akan   berusaha  mengakomodir  harapan  dari keluarga. Namun dalam penerimaan  tetap pada standar-standar penerimaan.

Baca Juga :  Perbolehkan Zonasi Sampai Tingkat RT dan RW

“Maksudanya  harus  tetap memenuhi  standar baik kesehatan, intelegensi, masalah sikap  dan perilaku    harus  memenuhi. Tapi kita akan berusaha untuk mencari  dan  kalau ada  keluarganya yang  memenuhi  syarat kita akan fasilitasi uintuk  masuk sebagai prajurit TNI dan Polri,” jelasnya. 

Senada dengan  Pangdam,  Kapolda Papua  Irjen Pol. Paulus  Warterpauw mengungkapkan  bahwa  tim investigasi gabungan  telah diturunkan  ke lokasi kejadian. Bahkan  dirinya bersama  Pangdam  turun langsung ke lokasi  kejadian.   

Kapolda menyebut penyelidikan masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang dikomandoi Danrem,  Danpomdam, Pasiintel,  Dirintel, Bidkum dan Kabid Propam yang dibantu oleh Kapolres dan Dandim.

“Sebagai pengendali komando, jaga anggota kita. Selalu melakukan komunikasi dengan anggota dan segala bentuk permasalahan diselesaikan sampai tuntas. Karena akan menimbulkan potensi-potensi permasalahan lainya dari pihak-pihak luar menghangatkan permasalahan tersebut. Yang nantinya disalahartikan oleh anggota di lapangan seperti yang terjadi di Mamberamo Raya,” ucap Kapolda dalam arahannya kepada Komandan Satuan TNI-Polri di Merauke, Jumat (17/4).

Ia berharap, kejadian di Mamberamo Raya pada Minggu (12/4) lalu, tidak lagi terjadi lagi di wilayah lain. “Dimana anggota harus melakukan langkah-langkah humanis, serta tunjukan dinamis kemampuan person dan buatlah prestasi-prestasi,” tambahnya. 

Berkaitan dengan  harapan dari para orang tua  korban  tersebut,  Kapolda Paulus Waterpauw  mengungkapkan  bahwa dirinya  sudah menyampaikan melalui Karo SDM Polda Papua  untuk menginventarisasi data. Karena saat  ini sedang  dilakukan rekruitmen bintara umum.   “Siapa tahu ada dari keluarga almarhum ini  ada anak   yang memenuhi syarat dan  sudah  lulus SMA serta masih usia mudah 21 atau kurang  dari itu. Kita akan akomodir dan siapkan mereka. Saya pikir bagian komitmen  untuk kita melihat bagaimana rasa duka  dari keluarga  terutama di Mappi  dan  Merauke. Jadi nanti kami berkomitmen bersama dengan Bapak Pangdam bagaimana untuk memberikan sedikt  prioritas anak-anak kita dari wilayah ini  sehingga apa  yang   terjadi   kemudian hilang bersama dengan penggantinya,” tegasnya. 

Baca Juga :  Operasi Ketupat Juga Ingatkan Warga Soal Kondisi Ombak Laut

Kapolda Paulus Waterpauw juga menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan. Dirinya meminta keluarga duka  untuk tetap kuat. “Apa hikmah dibalik kejadian ini merupakan  bagian yang kita  renungkan bersama. Karena kejadian itu bertepatan dengan Paskah Agung,” tuturnya. 

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Merauke, Pangdam dan Kapolda Papua tiba di bandara Mopah Merauke menggunakan pesawat boeing milik TNI AU. Kabupaten Merauke merupakan daerah ketiga yang dikunjungi dua pimpinan TNI dan Polri di Papua ini setelah mengunjungi Kabupaten Mamberamo Raya dan Mimika.(ulo/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya