Thursday, March 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Pawai Obor, 15 Denominasi Gereja Dipersatukan

OBOR PASKAH: Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua saat memimpin pawai obor dalam rangka menyambut Fajar Paskah yang diikuti ribuan warga dari 15 denominasi gereja di Kabupaten Jayawijaya, Minggu (21/4) subuh. ( FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA-Ribuan masyarakat Jayawijaya dari berbagai golongan tumpah ruah di depan kantor Bupati Jayawijaya untuk mengikuti kegiatan pawai obor dalam rangka menyambut Fajar Paskah yang digelar Persekutuan Gereja-Gereja Jayawijaya (PGGJ), Minggu (21/4) dini hari.   

Dalam pawai obor ini, jemaat yang berasal dari 15 denominasi di Kabupaten Jayawijaya dipersatukan. Selain dalam rangka Paskah, pawai obor mengelilingi kota Wamena ini sekaligus dalam rangka merayakan masuknya Injil di Lembah Baliem ke-65 tahun.

Ketua PGGJ, Pdt. Yoram Yogobi mengakui jika perayaan Fajar Paskah dengan pawai obor seperti ini sudah lama tidak dilakukan dan tahun ini kembali dihidupkan. 

Pawai obor ini menurutnya mempunyai tujuan yang sangat baik yaitu bersamaan dengan kebangkitan Tuhan Yesus Kristrus.

“Kita ingin memberitahukan jika Yesus Kristus bukan manusia biasa. Tetapi Anak Allah yang sudah datang di bumi, lahir, mati dan bangkit, naik ke surga dan akan kembali untuk menjemput kita. Hari ini, kita bersyukur karena 15 denomnasi gereja bisa hadir bersama-sama dalam perayaan ini,” ungkap Pdt. Yoram Yogobi, Minggu (21/4). 

Baca Juga :  Masyarakat Wajib Tahu Berbagai Informasi Publik!

Diakunya tidak semua warga jemaat terlibat karena ada yang tinggal di pinggiran dan mungkin ada yang terkendala karena hujan. Namun antusias pengikut Kristus dalam kota Wamena ini sangat tinggi sehingga bisa menyaksikan sama-sama dan berjalan mengelilingi kota dengan menyalakan obor sebagai tanda kemenangan Kristrus yang diberikan kepada umat Kristiani untuk hidup dalam kemenangan.

Sementara itu, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengatakan, Pemkab Jayawijaya akan terus memfasilitasi acara-acara keagamaan seperti ini agar bagaimana pemerintah bisa menyatukan berbagai denominasi gereja yang ada di Jayawijaya.

“Tugas pemerintah saat ini menyatukan seluruh denominasi gereja yang ada di Jayawijaya, sehingga kegiatan seperti Fajar Paskah, perayaan Injil masuk ke Jayawijaya perlu dirayakan bersama agar denominasi gereja bersatu dalam memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan,”jelasnya usai memimpin kegiatan Obor Paskah. 

Menurutnya, selama ini denominasi gereja antara satu dengan lainnya tak pernah berkomunikasi dengan baik, sehingga dengan dilakukan kegiatan seperti ini pemda berharap 15 denominasi gereja ini bersatu untuk membangun Jayawijaya ke depan lebih baik lagi. 

Baca Juga :  Pj Gubernur Papua: Semoga Pemilu Aman dan Lancar

Kegiatan pawai obor tidak hanya dilakukan di Kabupaten Jayawijaya, namun juga dilakukan di daerah lain di Papua termasuk di Kota Jayapura.

Selain melakukan pawai obor, umat Kristen juga menggelar ibadah atau misa seperti yang dilakukan di Gereja Katolik Gembala Baik Abepura, kemarin pagi. 

Pastor Imanuel James Kosai yang ditemui Cenderawasih Pos usai memimpin misa mengatakan, makna Paskah yang sesunguhnya dimana umat manusia khususnya umat Kristiani menyadari betul arti kebangkitan. Baik itu dari keterpurukan, dosa-dosa maupun dari kebiasaan hidup yang yang tidak baik.

“Kebangkitan itu bisa terjadi kalau ada kepercayaan. Karena dengan percaya maka kesungguhan keyakinana tersebut tentu bisa mengikuti apa yang dia percaya itu tidak lain adalah kebangkitan sang Juru Selamat Yesus Kristus,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos. 

Melalui Paskah ini, dirinya mengajak umat Kristen untuk menanggalkan kehidupan lama yang dilumuri dengan hal-hal yang kurang baik dan selanjutnya kembali bangkit di kehidupan yang baru.(jo/kim/nat) 

OBOR PASKAH: Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua saat memimpin pawai obor dalam rangka menyambut Fajar Paskah yang diikuti ribuan warga dari 15 denominasi gereja di Kabupaten Jayawijaya, Minggu (21/4) subuh. ( FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA-Ribuan masyarakat Jayawijaya dari berbagai golongan tumpah ruah di depan kantor Bupati Jayawijaya untuk mengikuti kegiatan pawai obor dalam rangka menyambut Fajar Paskah yang digelar Persekutuan Gereja-Gereja Jayawijaya (PGGJ), Minggu (21/4) dini hari.   

Dalam pawai obor ini, jemaat yang berasal dari 15 denominasi di Kabupaten Jayawijaya dipersatukan. Selain dalam rangka Paskah, pawai obor mengelilingi kota Wamena ini sekaligus dalam rangka merayakan masuknya Injil di Lembah Baliem ke-65 tahun.

Ketua PGGJ, Pdt. Yoram Yogobi mengakui jika perayaan Fajar Paskah dengan pawai obor seperti ini sudah lama tidak dilakukan dan tahun ini kembali dihidupkan. 

Pawai obor ini menurutnya mempunyai tujuan yang sangat baik yaitu bersamaan dengan kebangkitan Tuhan Yesus Kristrus.

“Kita ingin memberitahukan jika Yesus Kristus bukan manusia biasa. Tetapi Anak Allah yang sudah datang di bumi, lahir, mati dan bangkit, naik ke surga dan akan kembali untuk menjemput kita. Hari ini, kita bersyukur karena 15 denomnasi gereja bisa hadir bersama-sama dalam perayaan ini,” ungkap Pdt. Yoram Yogobi, Minggu (21/4). 

Baca Juga :  Tak Ada Perpanjangan, Semua Sudah Finish

Diakunya tidak semua warga jemaat terlibat karena ada yang tinggal di pinggiran dan mungkin ada yang terkendala karena hujan. Namun antusias pengikut Kristus dalam kota Wamena ini sangat tinggi sehingga bisa menyaksikan sama-sama dan berjalan mengelilingi kota dengan menyalakan obor sebagai tanda kemenangan Kristrus yang diberikan kepada umat Kristiani untuk hidup dalam kemenangan.

Sementara itu, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengatakan, Pemkab Jayawijaya akan terus memfasilitasi acara-acara keagamaan seperti ini agar bagaimana pemerintah bisa menyatukan berbagai denominasi gereja yang ada di Jayawijaya.

“Tugas pemerintah saat ini menyatukan seluruh denominasi gereja yang ada di Jayawijaya, sehingga kegiatan seperti Fajar Paskah, perayaan Injil masuk ke Jayawijaya perlu dirayakan bersama agar denominasi gereja bersatu dalam memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan,”jelasnya usai memimpin kegiatan Obor Paskah. 

Menurutnya, selama ini denominasi gereja antara satu dengan lainnya tak pernah berkomunikasi dengan baik, sehingga dengan dilakukan kegiatan seperti ini pemda berharap 15 denominasi gereja ini bersatu untuk membangun Jayawijaya ke depan lebih baik lagi. 

Baca Juga :  Kasus Rusuh di Papua, 81 Orang Jadi Tersangka

Kegiatan pawai obor tidak hanya dilakukan di Kabupaten Jayawijaya, namun juga dilakukan di daerah lain di Papua termasuk di Kota Jayapura.

Selain melakukan pawai obor, umat Kristen juga menggelar ibadah atau misa seperti yang dilakukan di Gereja Katolik Gembala Baik Abepura, kemarin pagi. 

Pastor Imanuel James Kosai yang ditemui Cenderawasih Pos usai memimpin misa mengatakan, makna Paskah yang sesunguhnya dimana umat manusia khususnya umat Kristiani menyadari betul arti kebangkitan. Baik itu dari keterpurukan, dosa-dosa maupun dari kebiasaan hidup yang yang tidak baik.

“Kebangkitan itu bisa terjadi kalau ada kepercayaan. Karena dengan percaya maka kesungguhan keyakinana tersebut tentu bisa mengikuti apa yang dia percaya itu tidak lain adalah kebangkitan sang Juru Selamat Yesus Kristus,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos. 

Melalui Paskah ini, dirinya mengajak umat Kristen untuk menanggalkan kehidupan lama yang dilumuri dengan hal-hal yang kurang baik dan selanjutnya kembali bangkit di kehidupan yang baru.(jo/kim/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya