MIMIKA – Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) Wilayah Papua mendesak Bupati Mimika, Johannes Rettob untuk memikirkan nasib para tenaga kesehatan (Nakes) dan tenaga guru yang bertugas di wilayah konflik.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua, Frits B. Ramandey saat menghadiri konferensi pers di Mako Brimob Batalyon B Pelopor Timika, Jalan Agimuga, Mile 32, Rabu (14/8).
Hal ini dikemukakan Frits buntut peristiwa pembunuhan terhadap pilot mendiang Glen Malcolm Conning yang merupakan warga negara Selandia Baru, di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin, 5 Agustus 2024.
“Kami juga sudah kroscek kepada saksi yang melihat dan mengalami secara langsung betulkah ada tembakan dan mereka mengatakan betul. Yang berikut kami juga ingin memastikan bahwa para Nakes dan guru pasca kejadian ini nasib mereka jangan sampai diabaikan, apalagi sampai hilang,” beber Frits.
Oleh karena itu Komnas HAM meminta otoritas sipil dalam hal ini bupati membantu mencarikan solusi. Menurut Frits, nasib para Nakes dan tenaga guru jangan sampai hilang karena mereka merupakan pekerja kemanusiaan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.
“Kami sudah bertemu Kepala Dinas Kesehatan untuk memastikan nasib para Nakes. Sedangkan, Kepala Dinas Pendidikan diakuinya hingga kini belum dapat ditemui,” bebernya. Frits mendesak agar pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat terus memberikan pendampingan dan trauma healing kepada para Nakes serta tenaga guru yang terdampak peristiwa tersebut. (mww/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos