JAYAPURA – Ketua DPR Papua, Johny Banua Rouw akhirnya angkat suara terkait aksi demo yang dilakukan sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Petisi Rakyat Papua (PRP).
Pada saat demo perwakilan DPRP yang menerima hanya beberapa orang diantaranya Yonas Nusi, John Gobay dan Tan Wie Long, Kamis (14/7) kemarin.
Massa sempat menyebut nama Ketua DPRP Johny Banua untuk turun menerima langsung namun hingga akhir tidak muncul.
“Saya minta maaf tidak bisa langsung menerima karena saya sudah dijadwalkan harus menemani kunjungan DPR RI,” kata Johny Banua menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di Arso Kota, Kabupaten Keerom, Jumat (15/7).
Namun disini Johny Banua memastikan jika aspirasi para pendemo sudah sampai kepadanya. Dari aspirasi ini ia memastikan akan segera menindaklanjuti. “Nantinya akan kami pilah – pilah untuk selanjutnya dikaji. Mana yang menjadi tupoksi pemerintah pusat akan kami sampaikan ke pemerintah pusat, mana yang menjadi kewenangan DPR provinsi itu juga akan kami bicarakan termasuk jika itu berkaitan dengan kabupaten,” jelasnya.
Namun setelah dibaca, Johny melihat bahwa lebih banyak aspirasi berkaitan dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan aparat keamanan. “Itu penilaian sekilas jadi nanti akan kami teruskan ke para pihak yang memang mempunyai kewenangan,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa sejatinya aksi demo bisa tetap berjalan lancar tanpa harus bersitegang dan kucing – kucingan dengan aparat keamanan apabila masing – masing pihak bisa saling memahami.
DPRP kata Johny sangat siap memfasilitasi kendaraan untuk mengangkut pendemo tanpa harus menyewa kendaraan sendiri apalagi sampai melakukan long march.
“Kalau mau dipikir sebenarnya dibuat simpel saja. Ada aspirasi yang harus disampaikan dan diteruskan atau di dengarkan DPRP. Intinya disitu, untuk prosesnya bagaimana sampai ke DPR ini yang seharusnya dipermudah. Tidak harus long march, sebab kami juga siap membantu memfasilitasi. Bahkan tidak perlu demo jika perlu. Tunjuk beberapa orang perwakilan yang dipercayai untuk selanjutnya melakukan pertemuan atau rapat dengan anggota DPRP. Saya pikir ini lebih bijak karena aspirasi diterima dengan baik dan berwibawa tanpa harus bersitegang di lapangan,” tutupnya. (ade/nat)