Tuesday, April 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Kasus DBD di Asmat Bertambah 52 Kasus

Data Kasus di RS Tidak Sesuai yang Dilaporkan

JAYAPURA-Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Asmat terus bertambah menjadi 52 kasus pertanggal 13 Juli tahun 2022.

Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum menyebutkan, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah diturunkan di Agats ibukota Kabupaten Asmat, setelah sebelumnya dirinya bebera[pa hari lalu sudah lebih dulu berada di Agats. “Anggota P2P Provinsi Papua datang ke Agats pada Rabu (13/7),” kata dr Aaron saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (15/7) kemarin.

Dijelaskan, tim tiba di Asmat lansung menghadap kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat beserta kepala seksi. Selanjutnya berkunjung ke Rumah Sakit Agats untuk mengecek data kasus DBD dan laporan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) rumah sakit berbasis Event Based Surveillance (EBS) atau surveilans berbasis kejadian dari tahun 2019 hingga 2022 dan melakukan sinkronisasi data.

Baca Juga :  Partai Nasdem dan Sejumlah Parpol Lainnya 100 Persen Lengkap   

Dimana hasilnya, terdapat data kasus di rumah sakit yang belum sesuai dilaporkan dan direkap Dinkes. Laporan kasus DBD yang dilaporkan di rumah sakit sudah dientri lewat SKDR RS serta mengapdate EBS.

“Tim juga akan melakukan kegiatan PJB (Pemantauan Jentik Berkala) untuk mengetahui angka bebas jentik perkampung/100 di kampung Agats dan Kampung Mbait serta melakukan analisa kasus DBD dalam 4 tahun terakhir,” terangnya.

Lanjut dr Aaron, kegiatan penggalangan KLB yang dilakukan pada empat rumah penderita dan rumah radius 200 meter dari rumah penderita yaitu penyelidikan epidemiologi, survey jentik dan nyamuk dewasa, larvasida, fogging dan edukasi singkat tentang kebiasaan hidup nyamuk dan  PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus.

“Hasilnya dalam rumah larva ditemukan pada tempat alas dispenser, toren (tandon) air, panic, ember dan loyang. Nyamuk dewasa ditemukan pada bantal leher yang digantung,” bebernya.

Baca Juga :  Pencarian ABK KM Mulia 168 Terkendala Cuaca   

Sementara di luar rumah lanjut dr Aaron, larva ditemukan pada toren dan seng tempat penutup kandang anjing.

“Setelah larva ditemukan dilakukan larvasida dengan pemberian tablet BTI pada toren, sedangkan pada ember, loyang, panci dan alas dispenser airnya dibuang,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan perlunya pemberdayaan masyarakat dan pelibatan sebanyak mungkin lintas sektor dalam penanggulangan KLB DBD sangat diperlukan. Terutama dalam hal pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus dan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan peta persebaran kasus DBD di Kabupaten Asmat pada data sebelumnya yakni total kasus DBD sebanyak 47 kasus dan satu orang meninggal dunia. (fia/nat)

Data Kasus di RS Tidak Sesuai yang Dilaporkan

JAYAPURA-Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Asmat terus bertambah menjadi 52 kasus pertanggal 13 Juli tahun 2022.

Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum menyebutkan, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah diturunkan di Agats ibukota Kabupaten Asmat, setelah sebelumnya dirinya bebera[pa hari lalu sudah lebih dulu berada di Agats. “Anggota P2P Provinsi Papua datang ke Agats pada Rabu (13/7),” kata dr Aaron saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (15/7) kemarin.

Dijelaskan, tim tiba di Asmat lansung menghadap kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat beserta kepala seksi. Selanjutnya berkunjung ke Rumah Sakit Agats untuk mengecek data kasus DBD dan laporan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) rumah sakit berbasis Event Based Surveillance (EBS) atau surveilans berbasis kejadian dari tahun 2019 hingga 2022 dan melakukan sinkronisasi data.

Baca Juga :  Pemprov Harap Setiap Tahun Anggaran Ada Rencana Awal

Dimana hasilnya, terdapat data kasus di rumah sakit yang belum sesuai dilaporkan dan direkap Dinkes. Laporan kasus DBD yang dilaporkan di rumah sakit sudah dientri lewat SKDR RS serta mengapdate EBS.

“Tim juga akan melakukan kegiatan PJB (Pemantauan Jentik Berkala) untuk mengetahui angka bebas jentik perkampung/100 di kampung Agats dan Kampung Mbait serta melakukan analisa kasus DBD dalam 4 tahun terakhir,” terangnya.

Lanjut dr Aaron, kegiatan penggalangan KLB yang dilakukan pada empat rumah penderita dan rumah radius 200 meter dari rumah penderita yaitu penyelidikan epidemiologi, survey jentik dan nyamuk dewasa, larvasida, fogging dan edukasi singkat tentang kebiasaan hidup nyamuk dan  PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus.

“Hasilnya dalam rumah larva ditemukan pada tempat alas dispenser, toren (tandon) air, panic, ember dan loyang. Nyamuk dewasa ditemukan pada bantal leher yang digantung,” bebernya.

Baca Juga :  Roda Belakang Lepas, Pickap Bermuatan 17 Orang Tabrak Pohon

Sementara di luar rumah lanjut dr Aaron, larva ditemukan pada toren dan seng tempat penutup kandang anjing.

“Setelah larva ditemukan dilakukan larvasida dengan pemberian tablet BTI pada toren, sedangkan pada ember, loyang, panci dan alas dispenser airnya dibuang,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan perlunya pemberdayaan masyarakat dan pelibatan sebanyak mungkin lintas sektor dalam penanggulangan KLB DBD sangat diperlukan. Terutama dalam hal pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus dan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan peta persebaran kasus DBD di Kabupaten Asmat pada data sebelumnya yakni total kasus DBD sebanyak 47 kasus dan satu orang meninggal dunia. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya