Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Ada yang Mulai Ngungsi

JAYAPURA – Kondisi keamanan di Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang yang belum sepenuhnya kondusif mendorong sejumlah warga non orang asli Papua mengungsi. Mereka memilih berangkat ke Jayapura sambil menunggu situasi aman kembali.

“Kami mendapat informasi hari ini (Kamis, 12/1) ada satu pesawat tiba dan kebanyakan warga Sulawesi Selatan. Ada 30 an orang yang sudah tiba hari ini tapi mereka langsung dijemput keluarganya masing – masing,” kata Muhammad Darwis, Koordinator Bidang Polhukam, Forum Kerukunan Lintas Nusantara melalui ponselnya, Kamis (12/1).

Kata Darwis pihaknya telah berkoordinasi dengan paguyuban Ikatan Keluarga Toraja (IKT) dan untuk sementara  warga  dari Oksibil bisa menempati lokasi Tongkonan di Kotaraja. Disini lanjut anggota DPR Papua ini pihaknya juga meminta dukungan dari paguyuban lain untuk sama – sama membantu warga yang baru datang. “Hari ini 30 orang dan rencana besok ada 5 flight yang akan datang dan jumlahnya bisa saja mencapai ratusan,” tambahnya.

Baca Juga :  Pangdam: Kalau Masih Muda, Egianus Kogoya Sudah Saya Tangkap

Hal lainnya pihak LKN meminta agar apparat kepolisian bisa memberi kepastian soal keamanan di Oksibil agar warga yang berdatangan ini bisa kembali dengan nyaman jika benar sudah aman. “Kami minta seperti itu. Pemerintah setempat juga harus mengambil peran, memberi jaminan keamanan kepada masyarakat yang tinggal disana,” tegasnya.

Sementara dari hasil rapat sub polhukam KLN disampaikan bahwa kepada warga kerukunan atau warga peguyuban untuk tetap tenang, waspada dan menghindari daerah – daerah rawan dan terpencil yang jauh dari pantauan aparat keamanan. Kedua, warga paguyuban atau  kerukunan tidak membuat dan menyebarkan hoax yang justru akan menimbulkan kegaduhan dan suasana tidak kondusif.

Baca Juga :  Kreatifitas Anak Muda Perlu Disupport

Ketiga, untuk menghindari kondisi terburuk maka  batasi aktifitas malam hari atau bepergian ke lokasi yang jauh dari keramaian dan bila menemukan orang yang  mencurigakan bisa segera melapor ke RT RW setempat, keempat, terus bergandengan tangan, bergotong royong dalam menjaga Kamtibmas dengan semua elemen masyarakat  dann kelimat LKN berharap pihak keamanan dapat bekerja maksimal dalam menjaga, melindungi dan mengayomi rakyat serta bertindak tegas terhadap pihak – pihak  yang mengganggu Kamtibmas.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny menyampaikan bahwa dari penyampaian Kapolres Pegunungan Bintang warga yang mengungsi tadi sebagian besar adalah ibu – ibu hamil dan anak – anak. “Ia kebanyakan wanita hamil dan anak  – anak,” imbuhnya. (ade)

JAYAPURA – Kondisi keamanan di Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang yang belum sepenuhnya kondusif mendorong sejumlah warga non orang asli Papua mengungsi. Mereka memilih berangkat ke Jayapura sambil menunggu situasi aman kembali.

“Kami mendapat informasi hari ini (Kamis, 12/1) ada satu pesawat tiba dan kebanyakan warga Sulawesi Selatan. Ada 30 an orang yang sudah tiba hari ini tapi mereka langsung dijemput keluarganya masing – masing,” kata Muhammad Darwis, Koordinator Bidang Polhukam, Forum Kerukunan Lintas Nusantara melalui ponselnya, Kamis (12/1).

Kata Darwis pihaknya telah berkoordinasi dengan paguyuban Ikatan Keluarga Toraja (IKT) dan untuk sementara  warga  dari Oksibil bisa menempati lokasi Tongkonan di Kotaraja. Disini lanjut anggota DPR Papua ini pihaknya juga meminta dukungan dari paguyuban lain untuk sama – sama membantu warga yang baru datang. “Hari ini 30 orang dan rencana besok ada 5 flight yang akan datang dan jumlahnya bisa saja mencapai ratusan,” tambahnya.

Baca Juga :  Derby "Otsus", Papua Benamkan Aceh

Hal lainnya pihak LKN meminta agar apparat kepolisian bisa memberi kepastian soal keamanan di Oksibil agar warga yang berdatangan ini bisa kembali dengan nyaman jika benar sudah aman. “Kami minta seperti itu. Pemerintah setempat juga harus mengambil peran, memberi jaminan keamanan kepada masyarakat yang tinggal disana,” tegasnya.

Sementara dari hasil rapat sub polhukam KLN disampaikan bahwa kepada warga kerukunan atau warga peguyuban untuk tetap tenang, waspada dan menghindari daerah – daerah rawan dan terpencil yang jauh dari pantauan aparat keamanan. Kedua, warga paguyuban atau  kerukunan tidak membuat dan menyebarkan hoax yang justru akan menimbulkan kegaduhan dan suasana tidak kondusif.

Baca Juga :  Ribka Haluk: Saya Bangun Papua Tengah dengan tekad yang tulus

Ketiga, untuk menghindari kondisi terburuk maka  batasi aktifitas malam hari atau bepergian ke lokasi yang jauh dari keramaian dan bila menemukan orang yang  mencurigakan bisa segera melapor ke RT RW setempat, keempat, terus bergandengan tangan, bergotong royong dalam menjaga Kamtibmas dengan semua elemen masyarakat  dann kelimat LKN berharap pihak keamanan dapat bekerja maksimal dalam menjaga, melindungi dan mengayomi rakyat serta bertindak tegas terhadap pihak – pihak  yang mengganggu Kamtibmas.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny menyampaikan bahwa dari penyampaian Kapolres Pegunungan Bintang warga yang mengungsi tadi sebagian besar adalah ibu – ibu hamil dan anak – anak. “Ia kebanyakan wanita hamil dan anak  – anak,” imbuhnya. (ade)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya