Thursday, April 25, 2024
24.7 C
Jayapura

Pangdam: Kalau Masih Muda, Egianus Kogoya Sudah Saya Tangkap

TANDA PENGHARGAAN: Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring saat memberikan tanda penghargaan kenaikan pangkat kepada 10 prajurit TNI di Makodam XVII/Cenderawasih, Senin (20/5).( FOTO : Elfira/Cepos)

10 Anggota TNI Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

JAYAPURA- Tak susah tangkap kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM), sebab jika OPM lari ke hutan mereka tak memiliki stok makanan. Yang terpenting anggota TNI rajin bertugas.

Hal ini disampaikan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen  TNI Yosua Pandit Sembiring dalam acara Kenaikana Pangkat Luar Biasa  Operasi Militer  Selain Perang (KPLBOMSP) kepada 10 prajurit TNI yang terdiri dari 8 personel dari Batalyon 328 Kostrad dan 2 personel Korem 172/PWY di Makodam XVII/Cenderawasih, Senin (20/5).

“Kalau masih muda, seperti kalian (Prajurit-red)., Egianus Kogoya pasti saya tangkap. Karena sekian tahun dia itu bebas, gampang kita mengumpul datanya. Sekian tahun dia hidup enak, kalau  saya sebagai Dandim, Egianus Kogoya harus saya dapat,” tegasnya.

Dikatakan, pemberian KPLBOMSP kepada 10 prajurit lantaran bisa mengajak anggota OPM kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dimana, OPM tersebut sebelumnya berada di PNG dan kembali ke Indonesia.

Baca Juga :  Dua Pucuk Senpi SS1 Ditemukan di Rumah Singgah KKB

Selain itu, prajurit juga mengamankan senjata organik jenis M16 dan 7 butir amunisi kaliber 5,56 di Skow  Perbatasan RI-PNG pada awal tahun 2019. Serta berhasil membina anggota OPM agar kembali ke pangkuan NKRI, prestasi-prestasi inilah yang membuat 10 prajurit TNI ini mendapatkan penghargaan tersebut.

“Ini adalah bagaimana kepiawaian unsur pimpinan dan anggotanya untuk melaksanakan pendekatan secara humanis, pendekatan secara teritorial dan pendekatan kemanusiaan sehingga seorang lawan menjadi kawan,” ungkapnya.

Pangdam menyebutkan seluruh prajurit yang bertugas di wilayah perbatasan merupakan duta negara. Menjaga teritorial dengan baik dan membina masyarakat di sekitarnya serta memantau aktivitas illegal logging. Sebagaimana jalur perbatasan kerap menjadi transaksi illegal logging. 

“Selamat buat kalian, jangan menjadikan ini sebuah kesombongan. Sebab perjalananmu masih panjang. Jangan tambah sombong namun tetap berikhtiar serta  pelihara kesehatan dan jangan lupa berolahraga,” pintanya.

Baca Juga :  Amnesty Internasional: Putusan Tragedi Paniai Menampar Wajah Korban

Ia juga mengingatkan kepada prajurit TNI untuk tetap memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Papua dan prajurit TNI harus mengukir prestasi tanpa harus menghindar ke daerah operasi apalagi masih muda.

Adapun 10 prajurit yang mendapatkan KPLBOMSP yakni Mustari yang sebelumnya berpangkat Serka menjadi Serma, Richard L Baransano yang sebelumnya berpangkat Sertu menjadi Serka, M Bakti Yulada yang sebelumnya pangkat Serda menjadi Sertu. 

Syafril Hadi yang sebelumnya berpangkat Praka menjadi Kopda, Budi Irama Putra yang sebelumnya Praka menjadi Kopda,  Iman Saputra yang sebelumnya Praka menjadi Kopda, Sigit Ariyanto yang sebelumnya Praka menjadi Kopda, Aksan yang sebelumnya Praka menjadi Kopda dan Nugroho Cahyo Purnomo yang sebelumnya Pratu menjadi Praka. (fia/nat)

TANDA PENGHARGAAN: Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring saat memberikan tanda penghargaan kenaikan pangkat kepada 10 prajurit TNI di Makodam XVII/Cenderawasih, Senin (20/5).( FOTO : Elfira/Cepos)

10 Anggota TNI Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

JAYAPURA- Tak susah tangkap kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM), sebab jika OPM lari ke hutan mereka tak memiliki stok makanan. Yang terpenting anggota TNI rajin bertugas.

Hal ini disampaikan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen  TNI Yosua Pandit Sembiring dalam acara Kenaikana Pangkat Luar Biasa  Operasi Militer  Selain Perang (KPLBOMSP) kepada 10 prajurit TNI yang terdiri dari 8 personel dari Batalyon 328 Kostrad dan 2 personel Korem 172/PWY di Makodam XVII/Cenderawasih, Senin (20/5).

“Kalau masih muda, seperti kalian (Prajurit-red)., Egianus Kogoya pasti saya tangkap. Karena sekian tahun dia itu bebas, gampang kita mengumpul datanya. Sekian tahun dia hidup enak, kalau  saya sebagai Dandim, Egianus Kogoya harus saya dapat,” tegasnya.

Dikatakan, pemberian KPLBOMSP kepada 10 prajurit lantaran bisa mengajak anggota OPM kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dimana, OPM tersebut sebelumnya berada di PNG dan kembali ke Indonesia.

Baca Juga :  Polisi Pertebal Keamanan di Pos Pol Ndeotadi 99

Selain itu, prajurit juga mengamankan senjata organik jenis M16 dan 7 butir amunisi kaliber 5,56 di Skow  Perbatasan RI-PNG pada awal tahun 2019. Serta berhasil membina anggota OPM agar kembali ke pangkuan NKRI, prestasi-prestasi inilah yang membuat 10 prajurit TNI ini mendapatkan penghargaan tersebut.

“Ini adalah bagaimana kepiawaian unsur pimpinan dan anggotanya untuk melaksanakan pendekatan secara humanis, pendekatan secara teritorial dan pendekatan kemanusiaan sehingga seorang lawan menjadi kawan,” ungkapnya.

Pangdam menyebutkan seluruh prajurit yang bertugas di wilayah perbatasan merupakan duta negara. Menjaga teritorial dengan baik dan membina masyarakat di sekitarnya serta memantau aktivitas illegal logging. Sebagaimana jalur perbatasan kerap menjadi transaksi illegal logging. 

“Selamat buat kalian, jangan menjadikan ini sebuah kesombongan. Sebab perjalananmu masih panjang. Jangan tambah sombong namun tetap berikhtiar serta  pelihara kesehatan dan jangan lupa berolahraga,” pintanya.

Baca Juga :  Amnesty Internasional: Putusan Tragedi Paniai Menampar Wajah Korban

Ia juga mengingatkan kepada prajurit TNI untuk tetap memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Papua dan prajurit TNI harus mengukir prestasi tanpa harus menghindar ke daerah operasi apalagi masih muda.

Adapun 10 prajurit yang mendapatkan KPLBOMSP yakni Mustari yang sebelumnya berpangkat Serka menjadi Serma, Richard L Baransano yang sebelumnya berpangkat Sertu menjadi Serka, M Bakti Yulada yang sebelumnya pangkat Serda menjadi Sertu. 

Syafril Hadi yang sebelumnya berpangkat Praka menjadi Kopda, Budi Irama Putra yang sebelumnya Praka menjadi Kopda,  Iman Saputra yang sebelumnya Praka menjadi Kopda, Sigit Ariyanto yang sebelumnya Praka menjadi Kopda, Aksan yang sebelumnya Praka menjadi Kopda dan Nugroho Cahyo Purnomo yang sebelumnya Pratu menjadi Praka. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya