Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Mandi-mandi di Pantai Holtekamp Dua Bocah Tenggelam

Tidak Direkomendasikan Mandi-mandi Sampai ke Bagian Tengah karena Berbahaya

JAYAPURA – Meski sudah diingatkan berulang kali untuk tidak berenang di  Pantai Holtekamp namun antusiasi warga mengisi hari libur nampaknya tak terbendung.

Masih banyak warga yang memilih pantai ini untuk berenang dan akhirnya pada Minggu (14/4) dua bocah dilaporkan mengalami kecelakaan laut atau tenggelam. Kejadian ini terjadi di Pantai Palong Holtekamp Distrik Muara Tami dimana dua anak laki-laki berusia 10 tahun dilaporkan tenggelam saat mandi di pantai tersebut.

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Dr. Victor D. Mackbon melalui Kapolsek Muara Tami AKP T.B. Silitonga menyampaikan bahwa dua korban tersebut adalah Rahel Kumara Adi Pramana dan Muhammad Zidan.

“Tim SAR yang terdiri dari beberapa instansi terkait termasuk Basarnas dan Polair hingga kini masih di TKP bersama personel Pos Polisi Holtekamp untuk lakukan pencarian bersama pihak keluarga,” kata Kapolsek malamnya.

Baca Juga :  Paulus Waterpauw Diusulkan MRP Papua Barat

Lanjut Silitonga suasana pantai Minggu (14/4) memang ramai dan diduga pihak keluarga kurang memperhatikan atau mengawasi yang dilakukan sang anak.

“Menurut keterangan saksi bernama Hari, sekitar jam 3 sore ia melihat kedua korban sedang berenang agak ke tengah, kemudian salah satu dari mereka sempat melambaikan tangan, saksi mencoba untuk mendekati keduanya namun karena ombak keduanya tak dapat terlihat lagi akibat terseret arus,” ungkap Kapolsek.

Tak lama berselang, saksi kembali melihat salah satu korban dalam keadaan mengapung dan ia mencoba melakukan pertolongan dengan mendekati namun korban terseret kembali lalu tenggelam oleh arus hingga tak terlihat.

Kapolsek menambahkan, orang tua korban sendiri tak sadar bahwa anaknya sudah tenggelam dimana saat mencari anaknya barulah mereka sadari bahwa anak mereka yang telah dilaporkan tenggelam dan sedang dalam pencarian oleh Tim SAR di lokasi kejadian.

Baca Juga :  Ajak Umat Terlibat Dalam Karya Penyelamatan

Kapolsek lantas meminta untuk jangan dulu lakukan wisata pantai dikarenakan arus ombak yang besar belakangan ini.

  “Boleh lakukan wisata pantai, tapi tidak direkomendasikan untuk mandi apalagi sampai ke bagian tengah karena berbahaya,” tegas Silitonga.

Sementara sesaat setelah tim SAR tiba di lokasi sempat terjadi keributan dimana saat dilakukan pencarian korban ternyata ada sekelompok anak – anak muda yang menggeber geber motornya sehingga sempat bersitegang. (ade/dil/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Tidak Direkomendasikan Mandi-mandi Sampai ke Bagian Tengah karena Berbahaya

JAYAPURA – Meski sudah diingatkan berulang kali untuk tidak berenang di  Pantai Holtekamp namun antusiasi warga mengisi hari libur nampaknya tak terbendung.

Masih banyak warga yang memilih pantai ini untuk berenang dan akhirnya pada Minggu (14/4) dua bocah dilaporkan mengalami kecelakaan laut atau tenggelam. Kejadian ini terjadi di Pantai Palong Holtekamp Distrik Muara Tami dimana dua anak laki-laki berusia 10 tahun dilaporkan tenggelam saat mandi di pantai tersebut.

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Dr. Victor D. Mackbon melalui Kapolsek Muara Tami AKP T.B. Silitonga menyampaikan bahwa dua korban tersebut adalah Rahel Kumara Adi Pramana dan Muhammad Zidan.

“Tim SAR yang terdiri dari beberapa instansi terkait termasuk Basarnas dan Polair hingga kini masih di TKP bersama personel Pos Polisi Holtekamp untuk lakukan pencarian bersama pihak keluarga,” kata Kapolsek malamnya.

Baca Juga :  3.980 Polisi Akan Disebar ke Papua Tengah dan Papua Pegunungan

Lanjut Silitonga suasana pantai Minggu (14/4) memang ramai dan diduga pihak keluarga kurang memperhatikan atau mengawasi yang dilakukan sang anak.

“Menurut keterangan saksi bernama Hari, sekitar jam 3 sore ia melihat kedua korban sedang berenang agak ke tengah, kemudian salah satu dari mereka sempat melambaikan tangan, saksi mencoba untuk mendekati keduanya namun karena ombak keduanya tak dapat terlihat lagi akibat terseret arus,” ungkap Kapolsek.

Tak lama berselang, saksi kembali melihat salah satu korban dalam keadaan mengapung dan ia mencoba melakukan pertolongan dengan mendekati namun korban terseret kembali lalu tenggelam oleh arus hingga tak terlihat.

Kapolsek menambahkan, orang tua korban sendiri tak sadar bahwa anaknya sudah tenggelam dimana saat mencari anaknya barulah mereka sadari bahwa anak mereka yang telah dilaporkan tenggelam dan sedang dalam pencarian oleh Tim SAR di lokasi kejadian.

Baca Juga :  Soal Reses DPRD Sudah Melakukan Secara Efektif

Kapolsek lantas meminta untuk jangan dulu lakukan wisata pantai dikarenakan arus ombak yang besar belakangan ini.

  “Boleh lakukan wisata pantai, tapi tidak direkomendasikan untuk mandi apalagi sampai ke bagian tengah karena berbahaya,” tegas Silitonga.

Sementara sesaat setelah tim SAR tiba di lokasi sempat terjadi keributan dimana saat dilakukan pencarian korban ternyata ada sekelompok anak – anak muda yang menggeber geber motornya sehingga sempat bersitegang. (ade/dil/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya