“Tim sudah (kembali) bergerak (melakukan pencarian) tadi pagi pukul 07.00 WIT. Nanti kalau ada perkembangan pasti saya infokan lagi,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin siang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna menerangkan, pada Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIT, Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika menerima laporan dari warga bernama Siti Aisyah yang merupakan pengelola bahwa ABK tersebut tenggelam sekitar pukul 08:00 WIT.
Koordinator Tim SAR Wamena Supartono menyatakan Fiki Pigobe diinformasikan tenggelam pada Sabtu (8/3) kemarin di Kali Baliem tepatnya di Kampung Maima sekira pukul 14.00 WIT saat berenang di kali baliem bersama rekan -rekannya, lalu korban berenang ke arah tengah kali baliem dan terbawa aruskali yang deras
Menurut Kapolsek Abepura, Kompol Komarul Huda, kejadian bermula pada pukul 18.30 WIT. Korban bersama tiga rekannya, yaitu Abraham Hamadi, Muchael Twenty, dan Daniel Galagoy, sedang mengonsumsi minuman keras (Miras) di Venue Dayung Holtekamp. Saat itu, korban meminta dua rekannya, Muchael Twenty dan Daniel Galagoy, untuk membeli rokok di kios sekitar lokasi.
Kepala Kantor SAR Jayapura Anton Sucipto mengatakan bahwa pada Kamis(23/1) lalu, petugas siaga menerima laporan dari pihak keluarga korban bahwa telah terjadi kecelakaan kapal satu orang nelayan terjatuh dan hilang di Sungai Grime ketika sedang dalam perjalanan pulang setelah mencari ikan Rabu(22/1) lalu.
Korban dilaporkan tengelam oleh pihak keluarga pada, Rabu (22/1) lalu. Tak tunggu lama setelah mendapatkan informasi itu Tim SAR Jayapura sebanyak tujuh orang personil langsung ke Last Know Position (LKP) dengan membawah Peralatan SAR berupa Rescue Dmax, Truk personil, Perahu Karet, Mopel 25 pk,peralatan komunikasi dan PalSAR pendukung lainnya.
Ketua RAPI Daerah Papua Muhammad Fahri, ST, MT mengatakan bahwa, latihan Water Rescue yang digelarkan itu bertujuan untuk memberikan edukasi serta membagikan pengalaman dari Basarnas terkait pertolongan pertama ketika terjadinya hal tidak diinginkan terjadi terhadap wisatawan yang berkunjung ke pantai.
Konvenas ini awalnya dijadwalkan selesai pada 11 Oktober namun pada Kamis malam berhasil dirampungkan dan dipercepat. Ketua panitia konvenas XV AIHII, dan juga Ketua pusat studi Indo-pasifik Uncen, Dr Melyana R Pugu, mengatakan bahwa banyak point-point penting yang dibahasdalam konvensi tersebut termasuk perubahan iklim hingga negara virtual.
Alman menjelaskan bahwa operasi pencarian ini ditutup karena sesuai dengan SOP pencarian hanya dapat dilakukan selama 7 hari. Dengan perhitungan bahwa selama 7 hari tersebut kemampuan manusia bertahan hidup tanpa makan dan minum saat hanyut di laut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna membenarkan, Valentino ditemukan oleh seorang anggota keluarganya yang ikut serta dalam pencarian sekitar pukul 10.45 WIT dengan lokasi penemuan sejauh 1,61 km dari tempat kejadian. “Selanjutnya korban langsung dievakuasi menuju rumah duka,” kata I Wayan dalam keterangan tertulis yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat malam.