Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

Lagi, Satu Prajurit TNI Gugur di Intan Jaya

Irjen Pol Paulus Waterpauw  (Foto :Elfira/Cepos)

Kapolda: Kita Akan Lakukan Tindakan Tegas Terukur!

JAYAPURA-Kontak tembak antara Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) dengan aparat keamanan kembali terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin (15/2).

 Dalam kontak tembak tersebut, satu anggota Yonif Raider 400/BR bernama Prada Ginanjar  gugur dengan luka tembakan di bagian perut.

Jenazah Prada Ginanjar sudah dievakuasi ke Kabupaten Mimika menggunakan Helly Bell Penerbad sekira pukul 09.35 WIT.

Asops Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Tadi (kemarin, red) sudah dilaksanakan evakuasi di Brigif. Sementara disemayamkan di Yonif 754,” ucap Suswatyo.

Direncanakan, jenazah diberangkatkan, Selasa (16/2) hari ini ke Jakarta menggunakan pesawat komersil untuk selanjutnya dimakamkan di kampung halamannya di Jawa Barat.

 Secara terpisah, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw turut prihatin dan berduka cita atas beberapa kejadian yang terjadi di wilayah Kabupaten Intan Jaya.

 Dikatakan, pihaknya sudah berkolaborasi dengan Pangdam dan jajaran untuk berbagi tugas menangani kejadian ini. Sebagaimana TNI hadir untuk membantu Kepolisian dalam rangka upaya penegakan hukum.

Baca Juga :  Maling Ngantuk Malah Tidur di Rumah Korban

 “Kekuatan dan satuan tugas khusus sudah ditunjuk, hanya saja ada kendala terutama keadaan alam di wilayah tersebut. Sebagaimana Intan Jaya memiliki spesifikasi karakter yang berbeda  dengan beberapa wilayah di pegunungan di Papua,” ungkap Kapolda Paulus Waterpauw kepada wartawan di Mapolda Papua.

 Adapun hal utama, pihaknya akan bersinergi dengan pemerintahan untuk membantu menyuarakan kepada kelompok ini agar tidak lagi melakukan kekerasan secara terus menerus dengan cara-cara seperti ini.

Namun kalaupun tidak bisa membantu menyuarakan, maka akan dilakukan tindakan tegas dengan catatan kelompok tersebut tidak melibatkan masyarakat.

 “Kita bisa berhadapan dengan kelompok ini, asalkan saat berhadapan mereka tidak melibatkan masyarakat yang lain. Kita akan melakukan tindakan tegas terukur,” tegasnya.

 Terkait situasi di Intan Jaya lanjut Kapolda, secara umum situasi di Intan Jaya relatif aman. Ia berharap terkait dengan warga yang mengungsi untuk tidak dimainkan oleh pihak lain bahwa terjadi pengungsian besar-besaran.

Baca Juga :  Mahasiswa Papua di AS dan Kanada Kesulitan Dana

 Adapun upaya rill yang sedang dilakukan yakni, dimana Satgas sudah mulai bergerak menuju ke Sugapa. Hal ini setelah mendapatkan sarana akomodasi tempat tinggal. Selain itu beberapa unit mobil telah diangkut ke Intan Jaya sebagai mobilisasi anggota.

 “Kelompok ini tidak ada apa-apanya, paling kalau diserbu sama anak-anak mereka ini bakal lari. Dia hanya bergerak melakukan hal-hal seperti itu. Karena dia tahu kita tidak memiliki kekuatan besar,” bebernya.

Pihaknya akan terus menambah kekuatan. Prinsipnya masyarakat tidak usah khawatir, TNI-Polri ada dan terus melakukan upaya-upaya maksimal untuk bisa  menangani  kelompok ini.

 “Saya berharap pemerintah dan para tokoh bisa mengimbau kelompok ini untuk stop, karena kalu tidak pasti kita cari untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka,” tambahnya.

 Terkait dengan kejadian di Intan Jaya, Kapolda berharap penangananya bukan hanya dari bupati setempat. Melainkan dari DPR dan Pemrov Papua. “Pemprov harus turun melihat rakyatnya dan ajak bicara,” pungkasnya. (fia/ade/nat)

Irjen Pol Paulus Waterpauw  (Foto :Elfira/Cepos)

Kapolda: Kita Akan Lakukan Tindakan Tegas Terukur!

JAYAPURA-Kontak tembak antara Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) dengan aparat keamanan kembali terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin (15/2).

 Dalam kontak tembak tersebut, satu anggota Yonif Raider 400/BR bernama Prada Ginanjar  gugur dengan luka tembakan di bagian perut.

Jenazah Prada Ginanjar sudah dievakuasi ke Kabupaten Mimika menggunakan Helly Bell Penerbad sekira pukul 09.35 WIT.

Asops Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Tadi (kemarin, red) sudah dilaksanakan evakuasi di Brigif. Sementara disemayamkan di Yonif 754,” ucap Suswatyo.

Direncanakan, jenazah diberangkatkan, Selasa (16/2) hari ini ke Jakarta menggunakan pesawat komersil untuk selanjutnya dimakamkan di kampung halamannya di Jawa Barat.

 Secara terpisah, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw turut prihatin dan berduka cita atas beberapa kejadian yang terjadi di wilayah Kabupaten Intan Jaya.

 Dikatakan, pihaknya sudah berkolaborasi dengan Pangdam dan jajaran untuk berbagi tugas menangani kejadian ini. Sebagaimana TNI hadir untuk membantu Kepolisian dalam rangka upaya penegakan hukum.

Baca Juga :  Komnas HAM Akan Lakukan Investigasi

 “Kekuatan dan satuan tugas khusus sudah ditunjuk, hanya saja ada kendala terutama keadaan alam di wilayah tersebut. Sebagaimana Intan Jaya memiliki spesifikasi karakter yang berbeda  dengan beberapa wilayah di pegunungan di Papua,” ungkap Kapolda Paulus Waterpauw kepada wartawan di Mapolda Papua.

 Adapun hal utama, pihaknya akan bersinergi dengan pemerintahan untuk membantu menyuarakan kepada kelompok ini agar tidak lagi melakukan kekerasan secara terus menerus dengan cara-cara seperti ini.

Namun kalaupun tidak bisa membantu menyuarakan, maka akan dilakukan tindakan tegas dengan catatan kelompok tersebut tidak melibatkan masyarakat.

 “Kita bisa berhadapan dengan kelompok ini, asalkan saat berhadapan mereka tidak melibatkan masyarakat yang lain. Kita akan melakukan tindakan tegas terukur,” tegasnya.

 Terkait situasi di Intan Jaya lanjut Kapolda, secara umum situasi di Intan Jaya relatif aman. Ia berharap terkait dengan warga yang mengungsi untuk tidak dimainkan oleh pihak lain bahwa terjadi pengungsian besar-besaran.

Baca Juga :  Boaz dan Tipa Tulis Buku

 Adapun upaya rill yang sedang dilakukan yakni, dimana Satgas sudah mulai bergerak menuju ke Sugapa. Hal ini setelah mendapatkan sarana akomodasi tempat tinggal. Selain itu beberapa unit mobil telah diangkut ke Intan Jaya sebagai mobilisasi anggota.

 “Kelompok ini tidak ada apa-apanya, paling kalau diserbu sama anak-anak mereka ini bakal lari. Dia hanya bergerak melakukan hal-hal seperti itu. Karena dia tahu kita tidak memiliki kekuatan besar,” bebernya.

Pihaknya akan terus menambah kekuatan. Prinsipnya masyarakat tidak usah khawatir, TNI-Polri ada dan terus melakukan upaya-upaya maksimal untuk bisa  menangani  kelompok ini.

 “Saya berharap pemerintah dan para tokoh bisa mengimbau kelompok ini untuk stop, karena kalu tidak pasti kita cari untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka,” tambahnya.

 Terkait dengan kejadian di Intan Jaya, Kapolda berharap penangananya bukan hanya dari bupati setempat. Melainkan dari DPR dan Pemrov Papua. “Pemprov harus turun melihat rakyatnya dan ajak bicara,” pungkasnya. (fia/ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya