Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Kontak Tembak, Gedung Sekolah Kembali Dibakar

Plt Sekda Pegubin: Seakan Tidak Ada Pihak Keamanan di Pegubin, Harus Tangkap Pelakunya!

JAYAPURA-Dalam seminggu belakangan, dua kali peristiwa pembakaran gedung sekolah yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang. Selasa (14/12), gedung Sekolah yang berada di Distrik Serambakon diduga dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Selain pembakaran gedung sekolah, terjadi kontak tembak antara KKB Satgas Pamrahwan Polri Yon A Resimen III Pelopor bersama Satgas TNI Yon 431 Kostrad di Kampung Wambakon, Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP. Cahyo Sukarnito menerangkan, sekira pukul 08.30 WIT, terdengar bunyi tembakan 3 kali. Namun Pos Satgas tidak merespon tembakan tersebut karena belum bisa memantau arah lokasi tembakan.

“30 menit setelah bunyi tembakan tersebut, terlihat asap membubung tinggi dari bangunan beratap seng biru. Hasil konfirmasi dari warga dan anggota Satgas Pamrahwan, dipastikan bangunan yang dibakar adalah bangunan SMP Negeri Serambakon,” ungkap Kapolres Cahyo Sukarnito saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Akibat kejadian tersebut, warga Kampung Wambakon Distrik Serambakon diungsikan sementara di gereja Katholik Wambakon. Menurutnya, personel Satgas Pamrahwan Polri Yon A Resimen III Pelopor bersama Satgas TNI Yon 431 Kostrad yang melaksanakan evakuasi tersebut. “Saat proses evakuasi sudah mau selesai, terjadi penyerangan dari KKB ke personel yang melaksanakan evakuasi,” kata Kapolres.

Baca Juga :  Kantor Gubernur Diobrak-abrik, Pemprov Lakukan Pendataan

Lanjut Kapolres, warga yang mengamankan diri sementara ke gereja berjumlah sekira 50 orang. Warga yang nmengungsi rata-rata adalah perempuan, anak dan lansis. Dalam kejadian ini, satu orang telah dimintai keterangannya.

“Kekuatan Polres, Satgas Nemangkawi dan Satgas Pamrahwan Polri di Oksibil melaksanakan siaga dan belum bisa merespon atau mendukung pasukan yang berada di TKP. Pasalnya, kondisi medan menuju ke Distrik Serambakon sangat rawan,” ucapnya.

Pihaknya juga meningkatkan patroli dan pengamanan pasca kejadian tersebut. Situasi Pegunungan Bintang sendiri kondusif pasca kejadian tersebut.

Sementara itu, Plt Sekda Pegunungan Bintang, drg. Aloysius Giyai, M.Kes., menyayangkan pembakaran gedung sekolah tersebut. Ia juga mengaku kecewa, pasalnya ini kali kedua kejadian pembakaran sekolah yang terjadi di Pegunungan Bintang, pada Desember ini.

Baca Juga :  1 Anggota KKB Papua Tewas Usai Kontak Tembak dengan Prajurit TNI

“Saya dan bupati mengharapkan pihak Polri bisa menangkap pelakunya, sehingga ada efek jera. Hukum harus ditegakkan di negeri ini. Apalagi yang dibakar adalah pelayanan publik tempat dimana anak-anak Pegunungan Bintang menuntut ilmu,” tuturnya.

Menurut Aloysius, diduga pelakunya masih orang yang sama dengan pembakaran gedung sekolah pada 5 Desember lalu. “Pihak keamanan harus kejar sampai dapat pelakunya. Saya mau bilang pembiaran tapi itu kenyataannya. Kenapa tidak bisa diseriusi kasus seperti ini, jika ini terus-terusan terjadi, seakan-akan negara ini di Pegunungan Bintang tidak ada pihak keamanan,”  bebernya.

Sebelumnya, bangunan SMAN 1 Oksibil yang berlokasi di Jalan Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang dibakar pada Minggu (5/12) sekira pukul 06:30 WIT. Adapun bangunan yang diduga dibakar yakni 3 ruang kelas dan 1 bangunan ruang Kepala Sekolah dan ruang guru. (fia/nat)

Plt Sekda Pegubin: Seakan Tidak Ada Pihak Keamanan di Pegubin, Harus Tangkap Pelakunya!

JAYAPURA-Dalam seminggu belakangan, dua kali peristiwa pembakaran gedung sekolah yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang. Selasa (14/12), gedung Sekolah yang berada di Distrik Serambakon diduga dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Selain pembakaran gedung sekolah, terjadi kontak tembak antara KKB Satgas Pamrahwan Polri Yon A Resimen III Pelopor bersama Satgas TNI Yon 431 Kostrad di Kampung Wambakon, Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP. Cahyo Sukarnito menerangkan, sekira pukul 08.30 WIT, terdengar bunyi tembakan 3 kali. Namun Pos Satgas tidak merespon tembakan tersebut karena belum bisa memantau arah lokasi tembakan.

“30 menit setelah bunyi tembakan tersebut, terlihat asap membubung tinggi dari bangunan beratap seng biru. Hasil konfirmasi dari warga dan anggota Satgas Pamrahwan, dipastikan bangunan yang dibakar adalah bangunan SMP Negeri Serambakon,” ungkap Kapolres Cahyo Sukarnito saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Akibat kejadian tersebut, warga Kampung Wambakon Distrik Serambakon diungsikan sementara di gereja Katholik Wambakon. Menurutnya, personel Satgas Pamrahwan Polri Yon A Resimen III Pelopor bersama Satgas TNI Yon 431 Kostrad yang melaksanakan evakuasi tersebut. “Saat proses evakuasi sudah mau selesai, terjadi penyerangan dari KKB ke personel yang melaksanakan evakuasi,” kata Kapolres.

Baca Juga :  Menkeu Diminta Bertanggungjawab Atas Kerancuan Anggaran Daerah

Lanjut Kapolres, warga yang mengamankan diri sementara ke gereja berjumlah sekira 50 orang. Warga yang nmengungsi rata-rata adalah perempuan, anak dan lansis. Dalam kejadian ini, satu orang telah dimintai keterangannya.

“Kekuatan Polres, Satgas Nemangkawi dan Satgas Pamrahwan Polri di Oksibil melaksanakan siaga dan belum bisa merespon atau mendukung pasukan yang berada di TKP. Pasalnya, kondisi medan menuju ke Distrik Serambakon sangat rawan,” ucapnya.

Pihaknya juga meningkatkan patroli dan pengamanan pasca kejadian tersebut. Situasi Pegunungan Bintang sendiri kondusif pasca kejadian tersebut.

Sementara itu, Plt Sekda Pegunungan Bintang, drg. Aloysius Giyai, M.Kes., menyayangkan pembakaran gedung sekolah tersebut. Ia juga mengaku kecewa, pasalnya ini kali kedua kejadian pembakaran sekolah yang terjadi di Pegunungan Bintang, pada Desember ini.

Baca Juga :  Hidupkan Ekonomi Kreatif dan Seni di Kota Jayapura!

“Saya dan bupati mengharapkan pihak Polri bisa menangkap pelakunya, sehingga ada efek jera. Hukum harus ditegakkan di negeri ini. Apalagi yang dibakar adalah pelayanan publik tempat dimana anak-anak Pegunungan Bintang menuntut ilmu,” tuturnya.

Menurut Aloysius, diduga pelakunya masih orang yang sama dengan pembakaran gedung sekolah pada 5 Desember lalu. “Pihak keamanan harus kejar sampai dapat pelakunya. Saya mau bilang pembiaran tapi itu kenyataannya. Kenapa tidak bisa diseriusi kasus seperti ini, jika ini terus-terusan terjadi, seakan-akan negara ini di Pegunungan Bintang tidak ada pihak keamanan,”  bebernya.

Sebelumnya, bangunan SMAN 1 Oksibil yang berlokasi di Jalan Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang dibakar pada Minggu (5/12) sekira pukul 06:30 WIT. Adapun bangunan yang diduga dibakar yakni 3 ruang kelas dan 1 bangunan ruang Kepala Sekolah dan ruang guru. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya