Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Sempat Dikabarkan Hilang, Filep Karma Terdampar di Skow

8 Jam Terombang Ambing di Lautan, Menyanyi Lagu Rohani Untuk Menguatkan

JAYAPURA-  Publik Papua sempat dibuat kaget, ketika berita tentang hilangnya Filep Karma, tersebar dengan cepat di media social, Senin (13/12) pagi. Terlebih, tokoh poltik Papua  itu dikabarkan hilang di laut.

Kabar hilangnya Filep Karma sontak ramai dibicarakan. Filep Dikabarkan hilang saat menyelam Minggu (12/12) sekira pukul 19:00 WIT.

Namun beberapa jam kemudian,  Filep Karma berhasil ditemukan terdampar di Skow Yambe, Distrik Muara Tami, , Senin (13/12).

Kepada Cendeawasih Pos, tokoh Politik Papua ini menuturkan, sekitar 8 jam ia terombang ambing di lautan, sebelum akhirnya ia selamat di Pantai Skow Yambe,

Sebelumnya, Filep Karma bersama dua orang penyelam dan 1 motoris berangkat dari Dermaga Tirta Mandala menuju ke wilayah perairan Base G untuk melakukan aktivitas menyelam, Minggu (12/12) sekira pukul 12.00 WIT.

Filep Karma tak menyangka jika dirinya mengalami kejadian itu. Awalnya, Filep Karma mengaku turun menyelam ke dasar laut sekira pukul 12:04 WIT. Karena tak melihat ikan, ia memutuskan langsung berenang kembali ke permukaan.

“Kesalahan saya saat itu, karena tidak melihat ikan saya langsung berenang ke permukaan. Padahal, seharusnya saya menunggu 50 menit atau 60 menit baru saya naik ke permukaan. Sementara dua teman saya posisinya masih menyelam,” terang Filep Karma kepada Cenderawasih Pos,.

Dijelaskan, biasanya waktu menyelam sekitar 50 menit hingga 1 jam. Sehingga ketika naik ke permukaan, naiknya bersama-sama rekan-rekan sesame penyelam.

Namun kejadinnyaa saat itu, saat menyelam bersama-sama, sekira pukul 12.14 WIT, tetapi kemudian sekira pukul 12;30 WIT, atau 16 menit setelah menyelam, Filep Karma mengaku memutuskan untuk naik ke permukaan lebih dahulu..

Saat berada di permukaan air laut, Filep sempat menaikan bendera selam. Hanya saja, motoris tidak melihatnya. Sementara dua temannya masih melakukan aktivitas selam di dasar laut. Filep sendiri saat itu menyelam dengan kedalaman sekitar 13 meter. Pukul 12;30 WIT, Filep Karma mulai terbawa arus yang kencang.

Baca Juga :  Mahasiswa Papua Titip Abu Untuk DPR RI

“Pukul 12 : 30 WIT hingga pukul 21:00 WIT saya terombang ambing di lautan dengan rompi dan tabung yang menempel di tubuh saya. Saya mengapung hingga tiba di Skow Yambe,” tuturnya.

Sepanjang usahanya dalam menyelamatkan diri, Filep terus berdoa meminta pertolongan pada Tuhan. Bahkan, menyanyikan beberapa lagu rohani seperti ‘Yesusku luar biasa’ dan lagu ‘Terima kasih Yesus’.

“Kaki saya sempat kejang saat berada di lautan, namun saya tetap berusaha tidak panik sembari terus meminta pertolongan pada Tuhan,” bebernya.

Filep menepi di Skow Yambe tepat pukul 21:00 WIT dengan kondisi tubuh yang kelelahan, ia sempat melihat jika Polisi, TNI dan tim penyelam berpatroli mencarinya. Hanya saja, tak ada sinter atau alat penerang lainnya untuk menunjukan keberadaan dia saat itu.

“Saya tiba di Skow dengan sedikit penerangan dari cahaya bulan, anggapan saya saat itu saya mendarat di PNG. Saya tidur di atas pasir berbantalkan tabung hingga pagi tiba,” tuturnya.

Pagi harinya ketika terbangun, Filep merasa kehausan akibat terlalu banyak meminum air laut. Ia lantas mengikuti bibir pantai dan melihat ada tumpukan sampah yang terbawa arus, mencari air di tumpukan sampah tersebut lalu meminumnya sembari menyebut nama Tuhannya.

“Selain meminum air dalam botol mineral yang berada di tumpukan sampah yang hanyut dan terdampat tersebut, saya juga mencari sepasang sendal yang bisa saya gunakan untuk jalan dan mencari bantuan,” bebernya.

Terkait dengan menyelam, Filep mengaku dirinya sudah terbiasa melakukan aktivitas menyelam.

Secara terpisah, Dirpolairud Polda Papua Kombes Pol Kasmolan menerangkan, mengetahui keberadaan Filep di Skow dirinya langsung ke Skow melihat kondisi yang bersangkutan.

Dalam perbincangan dengan Filep Karma, Filep Karma menyampaikan jika ia mengetahui dirinya dicari sejak malam. Filep Karma juga menganggap dirinya terdampar di PNG.

Baca Juga :  Tangani Dampak Cuaca Ekstrem Scepatnya!

“Beliau menganggap berada di PNG, sehingga saat bertemu masyarakat ia menggunakan bahasa PNG namun masyarakat setempat tidak paham. Sehingga, Filep menggunakan Bahasa Indonesia lalu meminjam HP warga dan menghubungi keluargnya,” terangnya.

Filep juga mengaku jika lengan sebelah kanannya terkilir, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat.

“Peralatan selamnya dan alat tembak untuk cari ikan sedang kami amankan di Polairud, jika beliau sudah sehat maka alat selamnya bisa diambil di Polairud,” jelasnya.

Dikatakan, ada sekitar 8 anggota Polri yang melakukan patroli laut saat mengetahui hilangnya Filep Karma. Anggota melakukan Patroli hingga pukul 21:00 WIT dan melanjutkan Patroli pada pagi hari, ketika mengetahui Filep Karma sudah ditemukan, pencarian langsung dihentikan. (fia)

Pasca penemuan tersebut, Filep Karma langsung dilarikan ke Rumah Sakit Romela Skow untuk mendapatkan penanganan medis.

Dir Polairud Polda Papua Kombes Pol Kasmolan menerangkan, Filep Karma hanyut saat gunakan peralatam selam. Minggu (12/12), Filep Karma bersama dua temannya melakukan aktivitas selam di depan Tirta Mandala, Kota Jayapura,  dua rekannya sudah keluar sementara Filep Karma sendiri tidak keluar hingga terbawa arus ke Skow.

“Begitu kejadian, pihak Tirta melapor ke kami dan anggota langsung melakukan pencarian. Sebelumnya sudah kita ingatkan, cuaca kurang bagus,” terang Kasmolan kepada Cenderawasih Pos, Senin (13/12).

Lanjut Kasmolan menerangkan, sebelum ditemukan, tim melakukan pencarian terhadap Filep Karma hingga pukul 21:00 WIT di sekitar Tirta. Pencarian kemudian dilanjutkan pagi hari hingga kemudian anggota mendapatkan informasi yang bersangkutan ditemukan di daerah di Skow.

“Dengan ditemukannya korban, pencarian dinyatakan selesai. Dia (Filep Karma-red), hanya luka ringan di bagian siku dan kondisinya baik. Saat ini, yang bersangkutan sudah bersama keluarga,” pungkasnya. (fia)

8 Jam Terombang Ambing di Lautan, Menyanyi Lagu Rohani Untuk Menguatkan

JAYAPURA-  Publik Papua sempat dibuat kaget, ketika berita tentang hilangnya Filep Karma, tersebar dengan cepat di media social, Senin (13/12) pagi. Terlebih, tokoh poltik Papua  itu dikabarkan hilang di laut.

Kabar hilangnya Filep Karma sontak ramai dibicarakan. Filep Dikabarkan hilang saat menyelam Minggu (12/12) sekira pukul 19:00 WIT.

Namun beberapa jam kemudian,  Filep Karma berhasil ditemukan terdampar di Skow Yambe, Distrik Muara Tami, , Senin (13/12).

Kepada Cendeawasih Pos, tokoh Politik Papua ini menuturkan, sekitar 8 jam ia terombang ambing di lautan, sebelum akhirnya ia selamat di Pantai Skow Yambe,

Sebelumnya, Filep Karma bersama dua orang penyelam dan 1 motoris berangkat dari Dermaga Tirta Mandala menuju ke wilayah perairan Base G untuk melakukan aktivitas menyelam, Minggu (12/12) sekira pukul 12.00 WIT.

Filep Karma tak menyangka jika dirinya mengalami kejadian itu. Awalnya, Filep Karma mengaku turun menyelam ke dasar laut sekira pukul 12:04 WIT. Karena tak melihat ikan, ia memutuskan langsung berenang kembali ke permukaan.

“Kesalahan saya saat itu, karena tidak melihat ikan saya langsung berenang ke permukaan. Padahal, seharusnya saya menunggu 50 menit atau 60 menit baru saya naik ke permukaan. Sementara dua teman saya posisinya masih menyelam,” terang Filep Karma kepada Cenderawasih Pos,.

Dijelaskan, biasanya waktu menyelam sekitar 50 menit hingga 1 jam. Sehingga ketika naik ke permukaan, naiknya bersama-sama rekan-rekan sesame penyelam.

Namun kejadinnyaa saat itu, saat menyelam bersama-sama, sekira pukul 12.14 WIT, tetapi kemudian sekira pukul 12;30 WIT, atau 16 menit setelah menyelam, Filep Karma mengaku memutuskan untuk naik ke permukaan lebih dahulu..

Saat berada di permukaan air laut, Filep sempat menaikan bendera selam. Hanya saja, motoris tidak melihatnya. Sementara dua temannya masih melakukan aktivitas selam di dasar laut. Filep sendiri saat itu menyelam dengan kedalaman sekitar 13 meter. Pukul 12;30 WIT, Filep Karma mulai terbawa arus yang kencang.

Baca Juga :  Seharusnya Bicarakan Upaya Tindak Lanjut Penyelesaian Kasus HAM

“Pukul 12 : 30 WIT hingga pukul 21:00 WIT saya terombang ambing di lautan dengan rompi dan tabung yang menempel di tubuh saya. Saya mengapung hingga tiba di Skow Yambe,” tuturnya.

Sepanjang usahanya dalam menyelamatkan diri, Filep terus berdoa meminta pertolongan pada Tuhan. Bahkan, menyanyikan beberapa lagu rohani seperti ‘Yesusku luar biasa’ dan lagu ‘Terima kasih Yesus’.

“Kaki saya sempat kejang saat berada di lautan, namun saya tetap berusaha tidak panik sembari terus meminta pertolongan pada Tuhan,” bebernya.

Filep menepi di Skow Yambe tepat pukul 21:00 WIT dengan kondisi tubuh yang kelelahan, ia sempat melihat jika Polisi, TNI dan tim penyelam berpatroli mencarinya. Hanya saja, tak ada sinter atau alat penerang lainnya untuk menunjukan keberadaan dia saat itu.

“Saya tiba di Skow dengan sedikit penerangan dari cahaya bulan, anggapan saya saat itu saya mendarat di PNG. Saya tidur di atas pasir berbantalkan tabung hingga pagi tiba,” tuturnya.

Pagi harinya ketika terbangun, Filep merasa kehausan akibat terlalu banyak meminum air laut. Ia lantas mengikuti bibir pantai dan melihat ada tumpukan sampah yang terbawa arus, mencari air di tumpukan sampah tersebut lalu meminumnya sembari menyebut nama Tuhannya.

“Selain meminum air dalam botol mineral yang berada di tumpukan sampah yang hanyut dan terdampat tersebut, saya juga mencari sepasang sendal yang bisa saya gunakan untuk jalan dan mencari bantuan,” bebernya.

Terkait dengan menyelam, Filep mengaku dirinya sudah terbiasa melakukan aktivitas menyelam.

Secara terpisah, Dirpolairud Polda Papua Kombes Pol Kasmolan menerangkan, mengetahui keberadaan Filep di Skow dirinya langsung ke Skow melihat kondisi yang bersangkutan.

Dalam perbincangan dengan Filep Karma, Filep Karma menyampaikan jika ia mengetahui dirinya dicari sejak malam. Filep Karma juga menganggap dirinya terdampar di PNG.

Baca Juga :  Cuaca Panas, Tak Halangi Minat Rekreasi di Pantai

“Beliau menganggap berada di PNG, sehingga saat bertemu masyarakat ia menggunakan bahasa PNG namun masyarakat setempat tidak paham. Sehingga, Filep menggunakan Bahasa Indonesia lalu meminjam HP warga dan menghubungi keluargnya,” terangnya.

Filep juga mengaku jika lengan sebelah kanannya terkilir, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat.

“Peralatan selamnya dan alat tembak untuk cari ikan sedang kami amankan di Polairud, jika beliau sudah sehat maka alat selamnya bisa diambil di Polairud,” jelasnya.

Dikatakan, ada sekitar 8 anggota Polri yang melakukan patroli laut saat mengetahui hilangnya Filep Karma. Anggota melakukan Patroli hingga pukul 21:00 WIT dan melanjutkan Patroli pada pagi hari, ketika mengetahui Filep Karma sudah ditemukan, pencarian langsung dihentikan. (fia)

Pasca penemuan tersebut, Filep Karma langsung dilarikan ke Rumah Sakit Romela Skow untuk mendapatkan penanganan medis.

Dir Polairud Polda Papua Kombes Pol Kasmolan menerangkan, Filep Karma hanyut saat gunakan peralatam selam. Minggu (12/12), Filep Karma bersama dua temannya melakukan aktivitas selam di depan Tirta Mandala, Kota Jayapura,  dua rekannya sudah keluar sementara Filep Karma sendiri tidak keluar hingga terbawa arus ke Skow.

“Begitu kejadian, pihak Tirta melapor ke kami dan anggota langsung melakukan pencarian. Sebelumnya sudah kita ingatkan, cuaca kurang bagus,” terang Kasmolan kepada Cenderawasih Pos, Senin (13/12).

Lanjut Kasmolan menerangkan, sebelum ditemukan, tim melakukan pencarian terhadap Filep Karma hingga pukul 21:00 WIT di sekitar Tirta. Pencarian kemudian dilanjutkan pagi hari hingga kemudian anggota mendapatkan informasi yang bersangkutan ditemukan di daerah di Skow.

“Dengan ditemukannya korban, pencarian dinyatakan selesai. Dia (Filep Karma-red), hanya luka ringan di bagian siku dan kondisinya baik. Saat ini, yang bersangkutan sudah bersama keluarga,” pungkasnya. (fia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya