Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

RSUD Wamena Kewalahan Obat dan Bahan Habis Pakai

Akibat Melayani Pasien Rujukan dari Kabupaten Pemekaran

WAMENA-Direktur RSUD Wamena dr. Felly Sahureka Sp.PK mengaku dalam pelayanan kesehatan, pihaknya sedikit tergangggu dengan kekurangan obat dan bahan medis habis pakai. Hal ini disebabkan karena apa yang dibiayai oleh pemda tidak hanya digunakan oleh masyarakat Jayawijaya, tetapi juga masyarakat dari kabupaten pemekaran di saat tidak ada lagi Program Kartu Papua Sehat (KPS).
Menurut dokter Felly, dana rutin untuk obat dan bahan medis habis pakai, kalau hanya digunakan untuk masyarakat Jayawijaya sendiri harusnya cukup. Tetapi, pada tahun 2021, pogram KPS itu sudah tidak ada, padahal program KPS ini sangat membantu pelayanan bagi RSUD Wamena dan umumnya Lapago.
“Kami di RSUD Wamena harus mengakomodir semua pasien yang ada di wilayah Lapago ini beban besar buat kita. Sebab dana rutin kita yang dipakai untuk membiayai masyarakat Jayawijaya, tetapi karena dana KPS tidak ada maka dana untuk masyarakat Jayawijaya akhirnya terpakai untuk pasien dari kabupaten lain,” ungkapnya Senin (13/12) kemarin.
Dokter Felly mengaku sudah berkali -kali memperingatkan ke kabupaten lain untuk memberikan kontribusi membantu RSUD Wamena yang merupakan kabupaten induk yang melayani kesehatan untuk semua masyarakat di wilayah Lapago.
“Contoh warga Yahukimo, yang berada di Distrik Kurima, karena lebih dekat ke Wamena maka untuk pelayanan kesehatan di RSUD Wamena, untuk Kabupaten Lanny Jaya ada Program Lanny Jaya sehat sehingga ikut membantu kami,” tegas Felly yang mengaku tidak bisa menolak pasien yang berobat, termasuk dari kabupaten lain.
Untuk mengatasi kebutuhan habis pakai ini, dokter Felly mengaku terpaksa menggunakan dana klaim dari BPJS digunakan untuk operasional belanja obat dan bahan medis habis pakai.
Secara terpisah Buupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, Msi menyatakan masalah ini sebenarnya masalah yang sudah terjadi sejak lama. Bupati juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan daerah di wilayah lapago, tetapi sepertinya masa bodoh. Namun, khusus untuk Lanny Jaya tetap pasiennya dilayani karena ada klaim dengan program Lanny Jaya Sehat.
“Selain Lanny Jaya , tidak ada kabupaten lain lagi yang membantu kami khususnya untuk masalah kesehatan, kami juga serba salah kalau ada pasien dari Kabupaten Yahukimo, Tolikara , Mamteng, Yalimo kalau ditolak nyawa pasiennya jadi taruhan, tapi kondisi APBD kita khusus obat dan bahan medis habis pakai ini khusus untuk masyarakat Jayawijaya,”bebernya.
Bupati berharap para bupati lain di wilayah Lapago ini bisa melakukan kerjasama dengan pemerintah Jayawijaya. Pihaknya tidak meminta sejumlah uang kepada daerah lain, yang diinginkan adalah sistem klaim. “Kalau ada pasien dari Tolikara 1 orang, maka pengajuan klaim juga 1 orang kepada pemdanya, atau kerjasama seperti program Lanny Jaya Sehat,” ujarnya. (jo/tri)

Baca Juga :  Pelaku Pelemparan Pedagang Sepatu Masih Lidik

Akibat Melayani Pasien Rujukan dari Kabupaten Pemekaran

WAMENA-Direktur RSUD Wamena dr. Felly Sahureka Sp.PK mengaku dalam pelayanan kesehatan, pihaknya sedikit tergangggu dengan kekurangan obat dan bahan medis habis pakai. Hal ini disebabkan karena apa yang dibiayai oleh pemda tidak hanya digunakan oleh masyarakat Jayawijaya, tetapi juga masyarakat dari kabupaten pemekaran di saat tidak ada lagi Program Kartu Papua Sehat (KPS).
Menurut dokter Felly, dana rutin untuk obat dan bahan medis habis pakai, kalau hanya digunakan untuk masyarakat Jayawijaya sendiri harusnya cukup. Tetapi, pada tahun 2021, pogram KPS itu sudah tidak ada, padahal program KPS ini sangat membantu pelayanan bagi RSUD Wamena dan umumnya Lapago.
“Kami di RSUD Wamena harus mengakomodir semua pasien yang ada di wilayah Lapago ini beban besar buat kita. Sebab dana rutin kita yang dipakai untuk membiayai masyarakat Jayawijaya, tetapi karena dana KPS tidak ada maka dana untuk masyarakat Jayawijaya akhirnya terpakai untuk pasien dari kabupaten lain,” ungkapnya Senin (13/12) kemarin.
Dokter Felly mengaku sudah berkali -kali memperingatkan ke kabupaten lain untuk memberikan kontribusi membantu RSUD Wamena yang merupakan kabupaten induk yang melayani kesehatan untuk semua masyarakat di wilayah Lapago.
“Contoh warga Yahukimo, yang berada di Distrik Kurima, karena lebih dekat ke Wamena maka untuk pelayanan kesehatan di RSUD Wamena, untuk Kabupaten Lanny Jaya ada Program Lanny Jaya sehat sehingga ikut membantu kami,” tegas Felly yang mengaku tidak bisa menolak pasien yang berobat, termasuk dari kabupaten lain.
Untuk mengatasi kebutuhan habis pakai ini, dokter Felly mengaku terpaksa menggunakan dana klaim dari BPJS digunakan untuk operasional belanja obat dan bahan medis habis pakai.
Secara terpisah Buupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, Msi menyatakan masalah ini sebenarnya masalah yang sudah terjadi sejak lama. Bupati juga sudah berkoordinasi dengan pimpinan daerah di wilayah lapago, tetapi sepertinya masa bodoh. Namun, khusus untuk Lanny Jaya tetap pasiennya dilayani karena ada klaim dengan program Lanny Jaya Sehat.
“Selain Lanny Jaya , tidak ada kabupaten lain lagi yang membantu kami khususnya untuk masalah kesehatan, kami juga serba salah kalau ada pasien dari Kabupaten Yahukimo, Tolikara , Mamteng, Yalimo kalau ditolak nyawa pasiennya jadi taruhan, tapi kondisi APBD kita khusus obat dan bahan medis habis pakai ini khusus untuk masyarakat Jayawijaya,”bebernya.
Bupati berharap para bupati lain di wilayah Lapago ini bisa melakukan kerjasama dengan pemerintah Jayawijaya. Pihaknya tidak meminta sejumlah uang kepada daerah lain, yang diinginkan adalah sistem klaim. “Kalau ada pasien dari Tolikara 1 orang, maka pengajuan klaim juga 1 orang kepada pemdanya, atau kerjasama seperti program Lanny Jaya Sehat,” ujarnya. (jo/tri)

Baca Juga :  Ke Depan Perlunya Perda Bangunan Tahan Gempa

Berita Terbaru

Artikel Lainnya