Wednesday, August 13, 2025
22 C
Jayapura

Sejumlah Pejabat Disebut Penjahat Demokrasi

Tuding Ada Cawe-cawe Parcok, Minta TNI Ambil Alih

JAYAPURA – Dalam sepekan, dua kali Kantor Gubernur Papua digeruduk massa. Ini berkaitan dengan proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang dianggap terlalu banyak dugaan intervensi dari pihak tertentu.

Termasuk massa menilai Pj Gubernur Papua, Agus Fatoni yang dianggap turut mendukung salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Juga dugaan adanya intervensi dari partai cokelat (parcok).

Senin (11/8), ribuan massa kembali mengepung Kantor Gubernur Papua. Mereka datang sembari membawa spanduk dengan beragam tulisan, ada juga bendera merah putih.

Beragam tulisan di spanduk itu di antaranya “Copot jabatan para penjahat demokrasi”. Narasi ini menempelkan beberapa foto mulai dari Menteri Bahlil Lahadalia, Pj Gubernur Agus Fatoni dan juga Kapolda Papua, Irjend Pol Patrige Renwarin. Lalu ada juga tulisan “PPS, PPD, KPU, Pandis dan Bawaslu bekerja dengan Jurdil dan berintegritas. Jangan mau diintervensi parcok dan penjahat demokrasi”.

Baca Juga :  Wanita Paro Baya, Gantung Diri di Belakang Bukit Timung Daun

Spanduk lainnya bertuliskan “Presiden Prabowo bertindak, biarlah TNI ambil alih amankan PSU agar pemilu di Papua terwujud dengan aman dan damai, tanpa intervensi”. Koordinator aksi, Pdt Jhon Baransano menyampaikan, ada ribuan massa yang terlibat dalam demo ini. Mereka merupakan presentase gereja, adat, komponen pemuda, perempuan, paguyuban dan komunitas sorban.

Tuding Ada Cawe-cawe Parcok, Minta TNI Ambil Alih

JAYAPURA – Dalam sepekan, dua kali Kantor Gubernur Papua digeruduk massa. Ini berkaitan dengan proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang dianggap terlalu banyak dugaan intervensi dari pihak tertentu.

Termasuk massa menilai Pj Gubernur Papua, Agus Fatoni yang dianggap turut mendukung salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Juga dugaan adanya intervensi dari partai cokelat (parcok).

Senin (11/8), ribuan massa kembali mengepung Kantor Gubernur Papua. Mereka datang sembari membawa spanduk dengan beragam tulisan, ada juga bendera merah putih.

Beragam tulisan di spanduk itu di antaranya “Copot jabatan para penjahat demokrasi”. Narasi ini menempelkan beberapa foto mulai dari Menteri Bahlil Lahadalia, Pj Gubernur Agus Fatoni dan juga Kapolda Papua, Irjend Pol Patrige Renwarin. Lalu ada juga tulisan “PPS, PPD, KPU, Pandis dan Bawaslu bekerja dengan Jurdil dan berintegritas. Jangan mau diintervensi parcok dan penjahat demokrasi”.

Baca Juga :  UU Tiga DOB Sudah Ditandatangani Presiden

Spanduk lainnya bertuliskan “Presiden Prabowo bertindak, biarlah TNI ambil alih amankan PSU agar pemilu di Papua terwujud dengan aman dan damai, tanpa intervensi”. Koordinator aksi, Pdt Jhon Baransano menyampaikan, ada ribuan massa yang terlibat dalam demo ini. Mereka merupakan presentase gereja, adat, komponen pemuda, perempuan, paguyuban dan komunitas sorban.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya