JAKARTA– TNI mengecam tindakan penyerangan oleh Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap pilot helikopter asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. Serangan ini menjadi ancaman serius terhadap upaya menciptakan perdamaian di Papua, khususnya di wilayah Distrik Alama, Kabupaten Mimika.
Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Inf Winaryo mengecam keras tindakan OPM tersebut. Pembunuhan ini telah mencederai upaya perdamaian dan mengganggu stabilitas keamanan.
“Insiden ini telah merusak ketenangan masyarakat di Distrik Alama, sebuah wilayah yang sebelumnya relatif aman meskipun belum ada kehadiran satuan TNI maupun Polri di sana,” kata Winaryo kepada wartawan, Sabtu (10/8).
Winaryo juga menyoroti perkataan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom yang menyatakan bahwa wilayah tersebut adalah zona terlarang. Dia kemudian menyalahkan korban karena telah memasukinya.
Pernyataan ini dianggap mempertegas sikap OPM yang tidak merasa bersalah atas insiden tersebut. Justru menegaskan klaim mereka atas wilayah tersebut sebagai daerah konflik bersenjata.
Distrik Alama sendiri merupakan bagian dari kedaulatan Indonesia, dan penerbangan yang dilakukan oleh helikopter milik PT Intan Angkasa dengan pilot Glen merupakan penerbangan sipil yang sah. TNI dan Polri berkomitmen untuk menegakkan hukum dan memastikan keamanan serta perdamaian di Papua.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot Helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning, 50. Dalam peristiwa ini, KKB juga membakar Helikopter Jenis IWN, MD.500 ER PK, di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. (Jawapos.Com)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos