Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Akan Keluarkan Status KLB Untuk Campak

WAMENA – Pemkab Jayawijaya dalam waktu dekat ini akan mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan akan segera mengambil langkah penanganan untuk pencarian dan perawatan terhadap warga yang terdampak campak yang kini telah mewabah di beberapa distrik yang ada di wilayah tersebut.

  Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, pihaknya baru selesai melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, dimana untuk kasus ini pemerintah akan menetapkan itu sebagai KLB karena sudah ada hasil 9 orang yang positif Campak sehingga langkah yang diambil adalah Pencegahan dan Pengobatan.

“Kita akan menetapkan KLB di Jayawijaya untuk kasus Campak, sudah ada 9 anak yang positif campak dari hasil pemeriksaan sampel yang di kirim ke Surabaya oleh Dinkes beberapa waktu lalu sehingga yang perlu kita lakukan adalah pencegahan dan pegobatan,”ungkapnya Senin (12/6) saat ditemui di Wamena.

Kata Bupati Banua, pihaknya akan membentuk tim secepatnya untuk turun ke semua Puskesmas yang ada di Jayawijaya guna mencari, kasus Campak ini dalam masyarakat. Dikatakan, Kasus Campak ini terjadi akibat masyarakat kurang terbuka dalam melakukan imunisasi campak.

Baca Juga :  Tuntut Ganti Rugi Rp 129 M, RSUD Abe Dipalang

“Imunisasi Campak itu rutin harus diberikan kepada anak –anak, namun karena masyarakat kurang terbuka untuk menerima imunisasi ini, ada yang mungkin tidak lengkap bahkan ada yang tidak ada sama sekali, sehingga saat ini kita di hadapkan dengan KLB,”katanya.

  Bupati mengaku dari hasil pemeriksaan sampel dari 9 Anak yang dilakukan di Laboraterium Surabaya itu hanya 2 anak yang sudah mendapatkan Imunisasi Campak namun masih bisa terkena lagi, sementara untuk 7 orang anak lainnya itu belum sama sekali mendapatkan imunisasi Campak.

“Kalau kita sudah keluarkan status sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) berarti semua harus kembali melakukan imunisasi Campak dari nol lagi dan kami akan melakukan itu agar Jayawijaya bisa terbebas dari Campak,”bebernya

  Ia juga menambahkan, untuk tindak lanjutnya besok ( Hari ini Red) akan mengumpulkan kepala distrik dan Kepala Puskesmas untuk membuat jadwal guna melakukan imunisasi Campak kembali, sekaligus melakukan pencarian anak –anak di kampung dan di distrik apabila yang ada yang sudah bergejala maka dilakukan pngobatan.

Baca Juga :  Warga Ibele Palang Pekerjaan Pengaspalan Jalan

“Kepala Distrik dan Kepala Puskesmas akan membuat jadwal untuk kita mulai melakukan imunisasi campak dari nol lagi kepada anak usia 9 Bulan sampai dengan 12 Tahun , dan juga mencari anak – anak yang sudah terdampak campak agar bisa kita obati secepatnya,”tutupnya

  Sebelumya kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dr. Willy E Mambieuw, SpB menyatakan jika dari 59 Sampel dari anak –anak yang dicurigai menderita campak yang di kirim ke Lab Surabaya baru 9 yang sudah ada hasilnya yang semuanya menunjukan positif campak.

“Dari aturan Kementrian Kesehatan Kalau dua yang positif saja, itu sudah KLB, tapi untuk Jayawijaya saat ini sudah 9, sehingga kita tunggu kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan status KLB campak untuk Jayawijaya,”tutupnya. (jo)

WAMENA – Pemkab Jayawijaya dalam waktu dekat ini akan mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan akan segera mengambil langkah penanganan untuk pencarian dan perawatan terhadap warga yang terdampak campak yang kini telah mewabah di beberapa distrik yang ada di wilayah tersebut.

  Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, pihaknya baru selesai melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, dimana untuk kasus ini pemerintah akan menetapkan itu sebagai KLB karena sudah ada hasil 9 orang yang positif Campak sehingga langkah yang diambil adalah Pencegahan dan Pengobatan.

“Kita akan menetapkan KLB di Jayawijaya untuk kasus Campak, sudah ada 9 anak yang positif campak dari hasil pemeriksaan sampel yang di kirim ke Surabaya oleh Dinkes beberapa waktu lalu sehingga yang perlu kita lakukan adalah pencegahan dan pegobatan,”ungkapnya Senin (12/6) saat ditemui di Wamena.

Kata Bupati Banua, pihaknya akan membentuk tim secepatnya untuk turun ke semua Puskesmas yang ada di Jayawijaya guna mencari, kasus Campak ini dalam masyarakat. Dikatakan, Kasus Campak ini terjadi akibat masyarakat kurang terbuka dalam melakukan imunisasi campak.

Baca Juga :  Perokok Aktif Wajib Tahu! 10 Hal Ini Akan Terjadi Saat Kamu Berhenti Merokok

“Imunisasi Campak itu rutin harus diberikan kepada anak –anak, namun karena masyarakat kurang terbuka untuk menerima imunisasi ini, ada yang mungkin tidak lengkap bahkan ada yang tidak ada sama sekali, sehingga saat ini kita di hadapkan dengan KLB,”katanya.

  Bupati mengaku dari hasil pemeriksaan sampel dari 9 Anak yang dilakukan di Laboraterium Surabaya itu hanya 2 anak yang sudah mendapatkan Imunisasi Campak namun masih bisa terkena lagi, sementara untuk 7 orang anak lainnya itu belum sama sekali mendapatkan imunisasi Campak.

“Kalau kita sudah keluarkan status sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) berarti semua harus kembali melakukan imunisasi Campak dari nol lagi dan kami akan melakukan itu agar Jayawijaya bisa terbebas dari Campak,”bebernya

  Ia juga menambahkan, untuk tindak lanjutnya besok ( Hari ini Red) akan mengumpulkan kepala distrik dan Kepala Puskesmas untuk membuat jadwal guna melakukan imunisasi Campak kembali, sekaligus melakukan pencarian anak –anak di kampung dan di distrik apabila yang ada yang sudah bergejala maka dilakukan pngobatan.

Baca Juga :  Pemerintah Uji Vaksin Booster dan Obat Covid-19

“Kepala Distrik dan Kepala Puskesmas akan membuat jadwal untuk kita mulai melakukan imunisasi campak dari nol lagi kepada anak usia 9 Bulan sampai dengan 12 Tahun , dan juga mencari anak – anak yang sudah terdampak campak agar bisa kita obati secepatnya,”tutupnya

  Sebelumya kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dr. Willy E Mambieuw, SpB menyatakan jika dari 59 Sampel dari anak –anak yang dicurigai menderita campak yang di kirim ke Lab Surabaya baru 9 yang sudah ada hasilnya yang semuanya menunjukan positif campak.

“Dari aturan Kementrian Kesehatan Kalau dua yang positif saja, itu sudah KLB, tapi untuk Jayawijaya saat ini sudah 9, sehingga kita tunggu kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan status KLB campak untuk Jayawijaya,”tutupnya. (jo)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya