Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

DBD Masih Mewabah

TIMIKA – Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) masih mewabah di Timika. Dalam sepekan, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Mimika dilaporkan dan ditemukan 14 kasus dan sebagian besar terjadi di wilayah kerja Puskesmas Wania dan Puskesmas Timika Jaya SP 2.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Mimika, Kamaludin, Senin (12/6) menyebutkan, jika pada dua pekan lalu, ada 28 kasus DBD, maka pada pekan ini kasus bertambah menjadi 14 kasus.

Penyakit ini menyerang pasien dari semua kelompok usia. Namun paling banyak dialami usia dewasa usia 19-45 tahun. Ada juga bayi berusia kurang dari satu tahun.

DBD kata Kamaludin, disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes Aegypti. Apalagi sekarang ini curah hujan di Timika cukup tinggi yang mengakibatkan banyaknya genangan yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Baca Juga :  DBD Masih Mewabah di Timika

Untuk memutus rantai penularan dilakukan dengan cara 3M yaitu Menguras, Mengubur dan Menutup tempat penyimpanan air. Sebab nyamuk aedes aegypti berkembangbiak di air yang bersih seperti bak mandi, tempat penampungan air, ban bekas dan lainnya.

“Minimal sepekan sekali tempat penampungan air harus dikuras dan ditutup agar jentik tidak menjadi nyamuk,” jelasnya.(ryu/tho)

TIMIKA – Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) masih mewabah di Timika. Dalam sepekan, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Mimika dilaporkan dan ditemukan 14 kasus dan sebagian besar terjadi di wilayah kerja Puskesmas Wania dan Puskesmas Timika Jaya SP 2.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Mimika, Kamaludin, Senin (12/6) menyebutkan, jika pada dua pekan lalu, ada 28 kasus DBD, maka pada pekan ini kasus bertambah menjadi 14 kasus.

Penyakit ini menyerang pasien dari semua kelompok usia. Namun paling banyak dialami usia dewasa usia 19-45 tahun. Ada juga bayi berusia kurang dari satu tahun.

DBD kata Kamaludin, disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes Aegypti. Apalagi sekarang ini curah hujan di Timika cukup tinggi yang mengakibatkan banyaknya genangan yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Baca Juga :  Sempat Dilaporkan Hilang, Dua Warga Timika Ditemukan Selamat

Untuk memutus rantai penularan dilakukan dengan cara 3M yaitu Menguras, Mengubur dan Menutup tempat penyimpanan air. Sebab nyamuk aedes aegypti berkembangbiak di air yang bersih seperti bak mandi, tempat penampungan air, ban bekas dan lainnya.

“Minimal sepekan sekali tempat penampungan air harus dikuras dan ditutup agar jentik tidak menjadi nyamuk,” jelasnya.(ryu/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya