Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Resmi Ditutup Dua Minggu

DIKARANTINA: Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., berbincang-bincang dengan warga di depan mata jalan Hamadi Rawa 1 yang dikarantina di depan Pasar Sentral Hamadi, Selasa (12/5). (FOTO: Priyadi/Cepos)

BTM: Pemerintah Beri Perhatian Warga yang Terdampak Karantina Wilayah

JAYAPURA-Aktivitas di Pasar Sentral Hamadi dan Pasar Ikan Hamadi, secara resmi ditutup, Selasa (12/5). Penutupan ini rencananya berlangsung dua minggu atau 14 hari dan baru akan dibuka pada tanggal 26 mei 2020. 

Selain menutup sementara aktivitas kedua pasar tersebut, Pemkot Jayapura juga melakukan karantina wilayah di kompleks, Hamadi Rawa 1 dan 2, Hamadi Pontong dan di Lembah Hamadi belakang SMAN 4 Jayapura. 

Sebelum dilakukan penutupan dan karantina wilayah, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., secara simbolis menyerahkan bantuan sembako kepada warga di depan Pasar Sentral Hamadi. 

Penyerahan sembako ini dilakukan dalam apel penutupan sementara pasar yang dihadiri Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R. Urbinas, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM, dan pejabat di lingkungan Pemkot Jayapura. 

“Penutupan ini akan berlangsung hingga 26 Mei 2020 atau dua minggu dari hari ini (kemarin, Red),” ucap Wali Kota Benhur Tomi Mano, kemarin. 

Terkait dengan penutupan dan karantina wilayah ini, Wali Kota BTM meminta kerja sama warga yang terkena dampak penutupan pasar serta karantina wilayah dengan mengikuti anjuran pemerintah. “Jangan ada yang keluar dari rumah. Sebab warga tetap diberikan bantuan Sembako dan penyediaan air bersih,” tegasnya. 

Pemerintah menurutnya menginginkan seluruh warga yang ada di Kota Jayapura khususnya warga yang tempat tinggalnya dilakukan karantina wilayah, dalam keadaan sehat di masa pandemi Corona atau Covid-19 ini.

Setelah dilakukan penutupan, tim gugus tugas menurut BTM akan melakukan uji cepat atau rapid tes kepada pedagang dan warga Hamadi.  “Jika sudah diperiksa dan hasilnya negatif  tentu secepatnya daerah yang dilakukan karantina ini bisa segera dibuka kembali. Jadi warga harus ikuti instruksi pemerintah,” tuturnya.

Baca Juga :  Aparat Amankan Empat Pemuda Bawa Munisi

 “Pemkot Jayapura dan Pemprov Papua tetap memberikan perhatian kepada warga yang dilakukan karantina wilayah, dengan memberikan bantuan stimulan bahan pokok bagi usaha mikro/kecil industri dan pekerja formal yang terkena dampak ekonomi akibat Covid-19 di Hamadi,” sambungnya.

Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura, BTM juga meminta aparat penegak hukum untuk lebih tegas dalam menjalankan instruksi pemerintah. Wali Kota Benhur Tomi Mano juga meminta gereja, masjid, musala atau tempat beribadah lainnya tidak dibuka dan warga tetap beribadah di rumah masing-masing.  

“Pasalnya,  penyebaran Covid-19 tidak kenal tempat.  Diingatkan juga warga selalu menggunakan  masker,” pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., menambahkan, selama dilakukan  karantina wilayah nantinya ada petugas gabungan secara bergantian yang berjaga-jaga di jalan masuk utama. 

Hal ini, untuk memastikan supaya warga benar-benar berada di dalam rumah. “Jika ada yang sengaja keluar rumah atau daerah yang dikarantina tentu ada konsekunsinya sendiri, karena ini demi kepentingan bersama,” tegasnya. 

“Jika memang ada keperluan atau kebutuhan lain selama dilakukan karantina wilayah, bisa disampaikan kepada petugas yang berjaga. Karena tetap dilakukan pemantauan selama 1 x 24 jam, untuk memastikan warga benar-benar dijamin kebutuhan hidupnya,” tambahnya.

Baca Juga :  Pengungsi Nduga Alami Kekurangan Gizi

Berdasarkan  data yang ada, menurut Rustan Saru kurang lebih terdapat 3.323 paket Sembako  dibagikan kepada warga. 

Terkait penutupan pasar dan karantina wilayah, sebanyak 150 personel gabungan diterjunkan untuk melakukan pengawasan. 

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas menyebutkan, sebanyak 150 personel tersebut termasuk BKO dari Brimob Polda Papua, personel Polda Papua dan Satpol PP.

“Nanti akan dilakukan penertiban dengan patroli maupun razia. Kita juga sudah memploting dan memasang barikade terhitung, Selasa (12/5) secara terpadu dalam gugus tugas covid-19 Kota Jayapura di lima titik tersebut,” ucap Kapolresta kepada Cenderawasih Pos.

Selain itu, disiapkan juga regu patroli untuk areal wilayah yang dikarantina di beberapa titik tersebut serta nggota gabungan akan berjaga secara bergantian selama 1 kali 24 jam.

“Kalau ada yang kedapatan keluar masuk akan ditindak tegas. Tidak boleh keluar masuk, kecuali hal-hal yang dikecualikan. Misalkan gudang bama, logistik maupun kebutuhan kesehatan dan  faktor pendukung lainnya. Itupun nantinya akan dikawal,” jelasnya.

Dirinya berharap masyarakat harus berada di rumah setelah pemberlakuan pembatasan wkatu hingga pukul 14:00 WIT.

Secara terpisah, Tini salah seorang warga Hamadi Rawa I, Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan mengaku, tidak keberatan dengan kebijakan pemerintah melakukan karantina wilayah. Sebab pemerintah juga sudah memberikan perhatian dengan memberikan sembako.

Ia berharap wabah Corona bisa segera berlalu. Sebab, pandemi ini menurut Tini sudah membuat perekonomian hancur dan lebih parahnya lagi jika tidak diantisipasi bisa membahayakan nyawa manusia.  (dil/fia/nat)

DIKARANTINA: Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., berbincang-bincang dengan warga di depan mata jalan Hamadi Rawa 1 yang dikarantina di depan Pasar Sentral Hamadi, Selasa (12/5). (FOTO: Priyadi/Cepos)

BTM: Pemerintah Beri Perhatian Warga yang Terdampak Karantina Wilayah

JAYAPURA-Aktivitas di Pasar Sentral Hamadi dan Pasar Ikan Hamadi, secara resmi ditutup, Selasa (12/5). Penutupan ini rencananya berlangsung dua minggu atau 14 hari dan baru akan dibuka pada tanggal 26 mei 2020. 

Selain menutup sementara aktivitas kedua pasar tersebut, Pemkot Jayapura juga melakukan karantina wilayah di kompleks, Hamadi Rawa 1 dan 2, Hamadi Pontong dan di Lembah Hamadi belakang SMAN 4 Jayapura. 

Sebelum dilakukan penutupan dan karantina wilayah, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., secara simbolis menyerahkan bantuan sembako kepada warga di depan Pasar Sentral Hamadi. 

Penyerahan sembako ini dilakukan dalam apel penutupan sementara pasar yang dihadiri Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R. Urbinas, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM, dan pejabat di lingkungan Pemkot Jayapura. 

“Penutupan ini akan berlangsung hingga 26 Mei 2020 atau dua minggu dari hari ini (kemarin, Red),” ucap Wali Kota Benhur Tomi Mano, kemarin. 

Terkait dengan penutupan dan karantina wilayah ini, Wali Kota BTM meminta kerja sama warga yang terkena dampak penutupan pasar serta karantina wilayah dengan mengikuti anjuran pemerintah. “Jangan ada yang keluar dari rumah. Sebab warga tetap diberikan bantuan Sembako dan penyediaan air bersih,” tegasnya. 

Pemerintah menurutnya menginginkan seluruh warga yang ada di Kota Jayapura khususnya warga yang tempat tinggalnya dilakukan karantina wilayah, dalam keadaan sehat di masa pandemi Corona atau Covid-19 ini.

Setelah dilakukan penutupan, tim gugus tugas menurut BTM akan melakukan uji cepat atau rapid tes kepada pedagang dan warga Hamadi.  “Jika sudah diperiksa dan hasilnya negatif  tentu secepatnya daerah yang dilakukan karantina ini bisa segera dibuka kembali. Jadi warga harus ikuti instruksi pemerintah,” tuturnya.

Baca Juga :  Aparat Amankan Empat Pemuda Bawa Munisi

 “Pemkot Jayapura dan Pemprov Papua tetap memberikan perhatian kepada warga yang dilakukan karantina wilayah, dengan memberikan bantuan stimulan bahan pokok bagi usaha mikro/kecil industri dan pekerja formal yang terkena dampak ekonomi akibat Covid-19 di Hamadi,” sambungnya.

Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura, BTM juga meminta aparat penegak hukum untuk lebih tegas dalam menjalankan instruksi pemerintah. Wali Kota Benhur Tomi Mano juga meminta gereja, masjid, musala atau tempat beribadah lainnya tidak dibuka dan warga tetap beribadah di rumah masing-masing.  

“Pasalnya,  penyebaran Covid-19 tidak kenal tempat.  Diingatkan juga warga selalu menggunakan  masker,” pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., menambahkan, selama dilakukan  karantina wilayah nantinya ada petugas gabungan secara bergantian yang berjaga-jaga di jalan masuk utama. 

Hal ini, untuk memastikan supaya warga benar-benar berada di dalam rumah. “Jika ada yang sengaja keluar rumah atau daerah yang dikarantina tentu ada konsekunsinya sendiri, karena ini demi kepentingan bersama,” tegasnya. 

“Jika memang ada keperluan atau kebutuhan lain selama dilakukan karantina wilayah, bisa disampaikan kepada petugas yang berjaga. Karena tetap dilakukan pemantauan selama 1 x 24 jam, untuk memastikan warga benar-benar dijamin kebutuhan hidupnya,” tambahnya.

Baca Juga :  Kasus Positif Covid-19 Bertambah di Tiga Daerah

Berdasarkan  data yang ada, menurut Rustan Saru kurang lebih terdapat 3.323 paket Sembako  dibagikan kepada warga. 

Terkait penutupan pasar dan karantina wilayah, sebanyak 150 personel gabungan diterjunkan untuk melakukan pengawasan. 

Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas menyebutkan, sebanyak 150 personel tersebut termasuk BKO dari Brimob Polda Papua, personel Polda Papua dan Satpol PP.

“Nanti akan dilakukan penertiban dengan patroli maupun razia. Kita juga sudah memploting dan memasang barikade terhitung, Selasa (12/5) secara terpadu dalam gugus tugas covid-19 Kota Jayapura di lima titik tersebut,” ucap Kapolresta kepada Cenderawasih Pos.

Selain itu, disiapkan juga regu patroli untuk areal wilayah yang dikarantina di beberapa titik tersebut serta nggota gabungan akan berjaga secara bergantian selama 1 kali 24 jam.

“Kalau ada yang kedapatan keluar masuk akan ditindak tegas. Tidak boleh keluar masuk, kecuali hal-hal yang dikecualikan. Misalkan gudang bama, logistik maupun kebutuhan kesehatan dan  faktor pendukung lainnya. Itupun nantinya akan dikawal,” jelasnya.

Dirinya berharap masyarakat harus berada di rumah setelah pemberlakuan pembatasan wkatu hingga pukul 14:00 WIT.

Secara terpisah, Tini salah seorang warga Hamadi Rawa I, Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan mengaku, tidak keberatan dengan kebijakan pemerintah melakukan karantina wilayah. Sebab pemerintah juga sudah memberikan perhatian dengan memberikan sembako.

Ia berharap wabah Corona bisa segera berlalu. Sebab, pandemi ini menurut Tini sudah membuat perekonomian hancur dan lebih parahnya lagi jika tidak diantisipasi bisa membahayakan nyawa manusia.  (dil/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya