Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Kasus Positif Covid-19 Bertambah di Tiga Daerah

*Silwanus Sumule: Petugas Lab Juga Butuh Istirahat

JAYAPURA-Aktualisasi penyebaran Covid-19 di Provinsi Papua, Satgas Covid 19 Provinsi Papua mencatat penambahan sebanyak 11 kasus positif baru di Kabupaten Mimika, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura.

“Terjadi penambahan 11 kasus yaitu di Kabupaten Mimika sebanyak 7 kasus, Kota Jayapura dengan 3 kasus, dan Kabupaten Jayapura sebanyak 1 kasus,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K) saat videoconference di Media Center Satgas Covid 19 Provinsi Papua, Selasa (2/6) kemarin.

Selain itu, terjadi juga penambahan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 183 orang. Dimana 35 orang berada di Kota Jayapura, 1 orang di Intan Jaya, 9 orang di Mamberamo Raya, 3 orang di Supiori, 2 orang di Yahukimo, 77 orang di Mimika, 55 orang di Nabire, dan 1 orang di Merauke.

“Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), ada tambahan 7 pasien. Yakni dari Kota Jayapura 5 pasien dan Nabire bertambah 2 pasien. Sementara itu, untuk pemeriksaan swab dengan metode PCR telah mencapai 5116 sampel,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, dr. Sumule juga mengonfirmasi penambahan sebanyak 9 kasus sembuh yaitu 7 kasus di Mimika, dan 2 kasus di Keerom. Dengan tambahan 7 kasus sembuh, maka secara kumulatif di Mimika terdapat 100 pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

“Di Keerom juga ada tambahan 2 orang sembuh, sehingga secara kumulatif tercatat 13 pasien sembuh. Dari total 16 pasien positif, sehingga kini menyisakan 3 pasien dalam perawatan di Keerom,” sebutnya.

Satgas Covid 19 Provinsi Papua, sambung dr. Sumule, secara khusus memberikan apresiasi bagi Pemerintah Kabupaten Mimika, termasuk para petugas kesehatan di RS Freeport maupun RSUD Mimika, serta rumah sakit mitra di Mimika. Termasuk petugas laboratorium, hingga petugas surveilans yang telah kerja maksimal, sehingga 100 pasien dapat dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Mimika.

Baca Juga :  Saatnya Semua Elemen Bersatu Padu

“Juga, khusus untuk Supiori, total 2 kasus positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh. Namun, ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yakni terdapat 100 ODP. Ini sekiranya mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten setempat, terutama Dinas Kesehatan, agar 100 orang tersebut dilakukan pemantauan yang ketat. Baik dilakukan isolasi mandiri atau isolasi mandiri di fasilitas yang telah disiapkan pemerintah daerah setempat,” sambungnya.

Harapannya, 100 ODP tersebut dapat segera dilakukan rapid test untuk kemudian dapat mengetahui statusnya terkait Covid 19. “Jikalau hasil rapid test reaktif, maka harus dengan segera dilakukan pengambilan sampel swab dan dikirim ke Jayapura untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan PCR untuk mengetahui hasilnya,” tambahnya.

Pada kesimpulannya, hingga Selasa (2/6) kemarin, diketahui bahwa total kasus positif kumulatif Covid-19 di Papua telah mencapai 826 kasus. Dari jumlah tersebut 573 pasien dirawat (69 persen), 241 pasien sembuh (29 persen), 12 pasien meninggal dunia (2 persen), 3020 ODP, dan 778 PDP.

Disamping itu, dr. Sumule juga mengklarifikasi soal tidak dilakukannya pemeriksaan sampel swab, baik di Labkeda maupun Litbangkes, yang berdampak pada tidak ada penambahan kasus positif di Provinsi Papua, Senin (1/6) kemarin.

“Kemarin itu, petugas lab tidak melakukan pemeriksaan sampel swab dengan metode PCR karena semuanya kelelahan. Semuanya telah bekerja nonstop selama kurang lebih 6 hari terakhir. Jadi, petugas juga butuh istirahat,” jelasnya.

“Dengan kata lain, penyebabnya bukan karena reagen PCR atau alasan lainnya. Melainkan karena petugas lab kami yang juga membutuhkan waktu istirahat. Terlebih mereka ini melakukan pemeriksaan terhadap virus, sehingga waktu istirahat pun dibutuhkan oleh mereka, mengambil waktu luang bertemu keluarga maupun melakukan hal lainnya,” tuturnya.

Baca Juga :  Karyawan JNT Ekspres Wamena Dianiaya Didepan Polisi

Dengan angka penyebaran kasus Covid-19 di Papua, termasuk pula penanganannya di Papua dari berbagai aspek, Pemerintah Provinsi Papua akan kembali menggelar rapat bersama Forkopimda Provinis Papua, dengan pula melibatkan kepala daerah dari 29 kabupaten/kota di Papua, Rabu (3/6) hari ini. 

Satgas Covid-19 Provinsi Papua diketahui menyiapkan berbagai hal dalam rangka rapat tersebut.“Pertama, data yang sudah kita siapkan adalah laju penularan. Kedua, yang kita siapkan adalah R0 (reproduction number). Ketiga, kita sampaikan kepada Gugus Tugas Covid-19 Pusat terkait ketersediaan rumah sakit,” ujarnya.

Pihaknya juga  menyampaikan penularan pada daerah tertentu. Misalnya di wilayah adat Saireri, ada 2 penularan yang disebabkan oleh karena pergerakan orang melalui jalur laut tradisional.

“Kita juga sementara ini melakukan investigasi menyangkut tambahan kasus di Jayawijaya. Artinya sudah dilakukan pembatasan pergerakan orang, namun masih ada penambahan 2 kasus positif, sehingga teman-teman di Jayawijaya saat ini melakukan surveilans untuk mengetahui penyebabnya,” ujarnya.

“Kemudian kami juga sampaikan kepada tim, dalam minggu kemarin, tempat penampungan sudah berjalan dengan baik. Dalam hal ini di Diklat Kotaraja, maupun juga di Hotel Sahid. Kami juga sampaikan, bagi tenaga kesehatan, uang lelah sudah kami distrubusikan, termasuk bantuan keuangan bagi rumah sakit mitra,”sambungnya.

Data epidemologi juga sudah diserahkan kepada tim untuk dikolaborasikan. Baik dari bidang ekonomi, bidang sosial, maupun bidang keamanan. “Data-data itu sementara sudah dielaborasi oleh tim khusus yang sudah dibentuk unutk selanjutnya disampaikan dan dibahas dalam pertemuan,” pungkasnya. (gr/nat)

*Silwanus Sumule: Petugas Lab Juga Butuh Istirahat

JAYAPURA-Aktualisasi penyebaran Covid-19 di Provinsi Papua, Satgas Covid 19 Provinsi Papua mencatat penambahan sebanyak 11 kasus positif baru di Kabupaten Mimika, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura.

“Terjadi penambahan 11 kasus yaitu di Kabupaten Mimika sebanyak 7 kasus, Kota Jayapura dengan 3 kasus, dan Kabupaten Jayapura sebanyak 1 kasus,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K) saat videoconference di Media Center Satgas Covid 19 Provinsi Papua, Selasa (2/6) kemarin.

Selain itu, terjadi juga penambahan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 183 orang. Dimana 35 orang berada di Kota Jayapura, 1 orang di Intan Jaya, 9 orang di Mamberamo Raya, 3 orang di Supiori, 2 orang di Yahukimo, 77 orang di Mimika, 55 orang di Nabire, dan 1 orang di Merauke.

“Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), ada tambahan 7 pasien. Yakni dari Kota Jayapura 5 pasien dan Nabire bertambah 2 pasien. Sementara itu, untuk pemeriksaan swab dengan metode PCR telah mencapai 5116 sampel,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, dr. Sumule juga mengonfirmasi penambahan sebanyak 9 kasus sembuh yaitu 7 kasus di Mimika, dan 2 kasus di Keerom. Dengan tambahan 7 kasus sembuh, maka secara kumulatif di Mimika terdapat 100 pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

“Di Keerom juga ada tambahan 2 orang sembuh, sehingga secara kumulatif tercatat 13 pasien sembuh. Dari total 16 pasien positif, sehingga kini menyisakan 3 pasien dalam perawatan di Keerom,” sebutnya.

Satgas Covid 19 Provinsi Papua, sambung dr. Sumule, secara khusus memberikan apresiasi bagi Pemerintah Kabupaten Mimika, termasuk para petugas kesehatan di RS Freeport maupun RSUD Mimika, serta rumah sakit mitra di Mimika. Termasuk petugas laboratorium, hingga petugas surveilans yang telah kerja maksimal, sehingga 100 pasien dapat dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Mimika.

Baca Juga :  Mathius Awoitauw: Daerah Punya Tanggung Jawab Terkait  Penolakan RDP

“Juga, khusus untuk Supiori, total 2 kasus positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh. Namun, ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yakni terdapat 100 ODP. Ini sekiranya mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten setempat, terutama Dinas Kesehatan, agar 100 orang tersebut dilakukan pemantauan yang ketat. Baik dilakukan isolasi mandiri atau isolasi mandiri di fasilitas yang telah disiapkan pemerintah daerah setempat,” sambungnya.

Harapannya, 100 ODP tersebut dapat segera dilakukan rapid test untuk kemudian dapat mengetahui statusnya terkait Covid 19. “Jikalau hasil rapid test reaktif, maka harus dengan segera dilakukan pengambilan sampel swab dan dikirim ke Jayapura untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan PCR untuk mengetahui hasilnya,” tambahnya.

Pada kesimpulannya, hingga Selasa (2/6) kemarin, diketahui bahwa total kasus positif kumulatif Covid-19 di Papua telah mencapai 826 kasus. Dari jumlah tersebut 573 pasien dirawat (69 persen), 241 pasien sembuh (29 persen), 12 pasien meninggal dunia (2 persen), 3020 ODP, dan 778 PDP.

Disamping itu, dr. Sumule juga mengklarifikasi soal tidak dilakukannya pemeriksaan sampel swab, baik di Labkeda maupun Litbangkes, yang berdampak pada tidak ada penambahan kasus positif di Provinsi Papua, Senin (1/6) kemarin.

“Kemarin itu, petugas lab tidak melakukan pemeriksaan sampel swab dengan metode PCR karena semuanya kelelahan. Semuanya telah bekerja nonstop selama kurang lebih 6 hari terakhir. Jadi, petugas juga butuh istirahat,” jelasnya.

“Dengan kata lain, penyebabnya bukan karena reagen PCR atau alasan lainnya. Melainkan karena petugas lab kami yang juga membutuhkan waktu istirahat. Terlebih mereka ini melakukan pemeriksaan terhadap virus, sehingga waktu istirahat pun dibutuhkan oleh mereka, mengambil waktu luang bertemu keluarga maupun melakukan hal lainnya,” tuturnya.

Baca Juga :  Saatnya Semua Elemen Bersatu Padu

Dengan angka penyebaran kasus Covid-19 di Papua, termasuk pula penanganannya di Papua dari berbagai aspek, Pemerintah Provinsi Papua akan kembali menggelar rapat bersama Forkopimda Provinis Papua, dengan pula melibatkan kepala daerah dari 29 kabupaten/kota di Papua, Rabu (3/6) hari ini. 

Satgas Covid-19 Provinsi Papua diketahui menyiapkan berbagai hal dalam rangka rapat tersebut.“Pertama, data yang sudah kita siapkan adalah laju penularan. Kedua, yang kita siapkan adalah R0 (reproduction number). Ketiga, kita sampaikan kepada Gugus Tugas Covid-19 Pusat terkait ketersediaan rumah sakit,” ujarnya.

Pihaknya juga  menyampaikan penularan pada daerah tertentu. Misalnya di wilayah adat Saireri, ada 2 penularan yang disebabkan oleh karena pergerakan orang melalui jalur laut tradisional.

“Kita juga sementara ini melakukan investigasi menyangkut tambahan kasus di Jayawijaya. Artinya sudah dilakukan pembatasan pergerakan orang, namun masih ada penambahan 2 kasus positif, sehingga teman-teman di Jayawijaya saat ini melakukan surveilans untuk mengetahui penyebabnya,” ujarnya.

“Kemudian kami juga sampaikan kepada tim, dalam minggu kemarin, tempat penampungan sudah berjalan dengan baik. Dalam hal ini di Diklat Kotaraja, maupun juga di Hotel Sahid. Kami juga sampaikan, bagi tenaga kesehatan, uang lelah sudah kami distrubusikan, termasuk bantuan keuangan bagi rumah sakit mitra,”sambungnya.

Data epidemologi juga sudah diserahkan kepada tim untuk dikolaborasikan. Baik dari bidang ekonomi, bidang sosial, maupun bidang keamanan. “Data-data itu sementara sudah dielaborasi oleh tim khusus yang sudah dibentuk unutk selanjutnya disampaikan dan dibahas dalam pertemuan,” pungkasnya. (gr/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya