JAYAPURA – Aksi pemalangan dan pengrusakan yang dilakukan sekelompok masyarakat di jalan Trans Nabire-Enarotali pada hari Sabtu (11/3) berujung ricuh. Aparat kepolisian yang mendatangi lokasi tersebut malah mendapat perlawanan dari warga. Warga menyerang polisi dengan batu dan panah. Akibatnya, salah satu anggota Brimob terluka di bagian bahu kiri.
Iapun dilarikan ke RS Nabire untuk merawatan. Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ary Prabowosaat dikonfirmasi menjelaskan keributan tersebut terjadi sekira pukul 17.00 WIT di Kampung Ekimanida. Disebutkan awalnya terjadi pemalangan dan pengrusakan kendaraan oleh sekelompok masyarakat terhadap korban M. Husein (29) bersama keluarganya yang berjumlah 3 (tiga) orang yang hendak melakukan perjalanan dari Kabupaten Nabire menuju Madi Kabupaten Paniai.
“Setibanya di TKP tepatnya di pertigaan jalan masuk Kampung Ekimanida, korban melihat adanya mobil yang berada di depannya sudah dikelilingi massa namun tidak tau apa penyebabnya, karena merasa takut korban memutar balik kendaraannya dengan maksud ingin melaporkan kejadian tersebut ke Polres Dogiyai,” jelas Kabid Humas. Hanya disini Polda tidak menjelaskan apa duduk masalah diawal yang menyebabkan pemalangan oleh warga.
Sementara akibat peristiwa pemalakan dan pengrusakan ini kendaraan korban mengalami kerusakan pada kaca depan retak, kaca samping kiri kanan serta kaca belakang yang pecah. Dengan adanya kejadian tersebut, korban melapor ke Polres Dogiyai dan mengamankan diri.
Selanjutnya, personel Polres Dogiyai yang dipimpin Kasat Intelkam Polres Dogiyai Ipda Hendra Simbolon bergerak menuju TKP guna memastikan kejadian sebenarnya. Setibanya di lokasi, sekelompok pemuda langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan panah dan batu ke arah petugas.
“Pukul 17.20 WIT, Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju yang tiba di TKP dengan maksud ingin bertemu langsung dengan sekelompok pemuda itu, juga dihujani dengan panah dan batu sehingga Kapolres Dogiyai bersama anggota melakukan barikade di jalan masuk ke Kampung Ekimanida sambil melepaskan tembakan Flash Ball ke kerumunan massa, namun massa tidak menghiraukan,” tambah Kombes Benny.
Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju, SH menambahkan akibat penyerangan terhadap petugas, personel Porles Dogiyai Bripda Guntur Febrian Rumaropen terkena anak panah di bagian punggung kaki sebelah kanan. Korban langsung dilarikan ke Polres Dogiyai untuk dilakukan penanganan medis. Pukul 20.00 WIT, personel melakukan koordinasi dengan anggota DPRD Dogiyai, Yuli Gane guna menenangkan situasi.
Situasi sempat mereda, dimana personel yang hendak kembali dan bertahan di pertigaan Kalituka, namun disepanjang jalan menuju pertigaan Kalituka, sekelompok pemuda melakukan pelemparan batu dan anak panah kepada petugas. “Dengan adanya kejadian tersebut, Kapolres Dogiyai memerintahkan personil gabungan Brimob dan Personil Polres Dogiyai untuk membubarkan massa yang melakukan pembakaran ban. Namun masa yang semakin bringas kembali menghujani rombongan Kapolres dengan anak panah dan batu,” cerita Benny.
“Sejauh ini kami telah melakukan koordinasi dengan Forkopimda serta para tokoh agar kejadian ini tidak berkepanjangan dan aparat gabungan TNI/Polri juga masih berjaga-jaga diberbagai titik lokasi yang dinilai rawan tindak kejahatan. Sementara para pelaku masih dilakukan pengejaran oleh personel guna mengungkap motifnya sebenarnya,” tutup Kapolres. (ade)