Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

77 Pasien RSUD Dok II Dirawat di Tenda Darurat

JAYAPURA – Gempa susulan yang masih terus terjadi hingga Jumat (10/2) malam. Membuat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura masih berada di tenda tenda darurat.

RSUD Dok II sendiri melakukan perawatan terhadap 77 pasien di tenda darurat hingga Jumat kemarin. Puluhan pasien ini terdiri dari pasien Ortopedi, pasien anak, kebidanan dan kandungan.

Wakil Direktur RSUD Jayapura, dr. Andreas Pekey mengatakan, puluhan pasien ini diungsikan di tenda darurat karena ada kerusakan ringan berupa dinding retak di ruang perawatan.

Akibat kondisi tersebut, total sebanyak 11 tenda darurat yang sudah didirikan di sekitar halaman gedung RSUD Dok II Jayapura. Dengan fungsi sebagai tenda gawat darurat, ruang transit, laboratorium termasuk ICU.

Baca Juga :  Berbagai Kegiatan Digelar untuk Meriahkan HUT IDI ke-73

“Kondisi saat ini berisiko bagi pasien jika dirawat di dalam ruangan, karena khawatir tiba-tiba terjadi gempa lagi. Sementara sudah ada keretakan di beberapa dinding ruangan rumah sakit,” kata Andreas kepada wartawan, Jumat (10/2)

Kendati demikian,  ruang perawatan yang tidak berisiko masih tetap ditempati para pasien. Seperti di ruang bedah pria dan bedah wanita. “Lagipula kapasitas di tenda darurat juga terbatas dan tidak lengkap pelaratan medisnya, sehingga ruang yang aman tetap ditempati pasien,” terangnya.

Dr Andreas mengaku pelayanan kesehatan bagi para pasien di tenda darurat tidak bisa berjalan optimal karena beberapa kendala. Hal ini mengingat tidak semua alay kesehatan bisa dimobilisasi.

“Tidak semua alat kesehatan bisa dimobilisasi, sehingga tidak semua pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan di tenda darurat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Speed Boat Terbalik, 8 Orang Masih Dicari

Selain itu, ada pasien di tenda darurat juga yang terkena percikan air ketika hujan dan suhu di tenda darurat yang panas ketika siang dan dingin ketika malam.

“Jadi kita harus sesuaikan beberapa kebutuhan pasien termasuk kamar operasi. Ini yang sedang kita siapkan juga, tapi mudah-mudahan tidak ada gempa lagi dan pasien bisa kembali ke ruangan,” terangnya.

Dr Andreas juga menyampaikan sekitar 50 Nakes yang disiagakan di tenda darurat tersebut, terdapat 4 Nakes yang berjaka di setiap tendanya.  “Kita harus antisipasi karena gempa susulan masih terus terjadi sejak Januari hingga kini,” pungkasnya. (fia/wen)

JAYAPURA – Gempa susulan yang masih terus terjadi hingga Jumat (10/2) malam. Membuat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura masih berada di tenda tenda darurat.

RSUD Dok II sendiri melakukan perawatan terhadap 77 pasien di tenda darurat hingga Jumat kemarin. Puluhan pasien ini terdiri dari pasien Ortopedi, pasien anak, kebidanan dan kandungan.

Wakil Direktur RSUD Jayapura, dr. Andreas Pekey mengatakan, puluhan pasien ini diungsikan di tenda darurat karena ada kerusakan ringan berupa dinding retak di ruang perawatan.

Akibat kondisi tersebut, total sebanyak 11 tenda darurat yang sudah didirikan di sekitar halaman gedung RSUD Dok II Jayapura. Dengan fungsi sebagai tenda gawat darurat, ruang transit, laboratorium termasuk ICU.

Baca Juga :  Langsung Sosialisasikan ke Masyarakat dan BPBD Kab/Kota

“Kondisi saat ini berisiko bagi pasien jika dirawat di dalam ruangan, karena khawatir tiba-tiba terjadi gempa lagi. Sementara sudah ada keretakan di beberapa dinding ruangan rumah sakit,” kata Andreas kepada wartawan, Jumat (10/2)

Kendati demikian,  ruang perawatan yang tidak berisiko masih tetap ditempati para pasien. Seperti di ruang bedah pria dan bedah wanita. “Lagipula kapasitas di tenda darurat juga terbatas dan tidak lengkap pelaratan medisnya, sehingga ruang yang aman tetap ditempati pasien,” terangnya.

Dr Andreas mengaku pelayanan kesehatan bagi para pasien di tenda darurat tidak bisa berjalan optimal karena beberapa kendala. Hal ini mengingat tidak semua alay kesehatan bisa dimobilisasi.

“Tidak semua alat kesehatan bisa dimobilisasi, sehingga tidak semua pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan di tenda darurat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Seleksi CPNS Formasi 2019 Diperkirakan Oktober

Selain itu, ada pasien di tenda darurat juga yang terkena percikan air ketika hujan dan suhu di tenda darurat yang panas ketika siang dan dingin ketika malam.

“Jadi kita harus sesuaikan beberapa kebutuhan pasien termasuk kamar operasi. Ini yang sedang kita siapkan juga, tapi mudah-mudahan tidak ada gempa lagi dan pasien bisa kembali ke ruangan,” terangnya.

Dr Andreas juga menyampaikan sekitar 50 Nakes yang disiagakan di tenda darurat tersebut, terdapat 4 Nakes yang berjaka di setiap tendanya.  “Kita harus antisipasi karena gempa susulan masih terus terjadi sejak Januari hingga kini,” pungkasnya. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya