Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Negara Diminta Jaga LE, Jangan Sampai Pulang Papua Seperti Pemimpin Lain

JAYAPURA – Salah satu tokoh Agama meminta agar Negara Indonesia diminta menjaga dan memberikan kepastian keselamatan Gubernur Papua Lukas Enembe dengan baik selama dalam pemeriksaan KPK.

Pendeta John Baransano ketika di hubungi Cenderawasih Pos, Rabu, (11/1)  mengatakan bahwa dengan melihat setiap kejadian banyak pemimpin Papua yang kehilangan nyawanya ketika berada di Jakarta maka ia mengajak seluruh masyarakat Papua untuk berdoa agar Lukas Enembe dalam perlindungan Tuhan.

“Kita berdoa agar LE tidak mengalami nasib seperti Jendral Herman Asaribab dan lainya, alasan mati karena serangan jantung dan lain – lain. Kalau sampai hal itu terjadi maka negara bertanggungjawab,”Tegas Baransano.

Ia mengatakan masyarakat Papua memiliki cara pandang tersendiri terkait banyaknya pejabat Papua yang merupakan pemimpin mereka meninggal di luar Papua, namun ketika berada di Papua mereka aman.

“Tinggal di Papua aman, tetapi begitu keluar pulang tinggal nama. Semoga Pa Irwasda jaga Gubernur kami dengan baik. Semua ini politik kepentingan jadi hanya Tuhan yang tahu, tanah Papua itu tanah BerTuhan bukan bertuan, Barang siapa bekerja di atas tanah ini dengan jujur dan lainnya dia akan berjalan dari satu tanda heran ke tanda heran lainnya,” Katanya.

Baca Juga :  Akan Jadi Bahan Evaluasi KPU

Dia mengatakan Gubernur Papua Lukas Enembe saat ini masih menjadi Gubernur aktif dan merupakan simbol dan martabat orang Papua yang sudah menjadi tiang pelindung bagi semua orang.

“Kami harap Gubernur Papua Lukas Enembe tetap sehat, kami mohon keselamatan Bapa LE menjadi tangungjawab negara karena LE adalah harkat dan simbol orang asli Papua,” katanya.

Terlepas dari penangkapan Pendeta John juga mengatakan gubernur adalah pribadi yang taat dalam penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

“Setiap laporan keuangan selama 8 kali tidak perna di temukan disklemer selalu WTP dan dia menoreh sukses keberhasilan dengan sukses PON dan Peparnas, Stadion megah, dan itu bukan hal yang biasa ini luar biasa,” katanya.

Pendeta Baransano juga mengatakan jika satu miliar menjadi persoalan hingga Gubernur Papua ditetapkan tersangka oleh KPK hal itu tidak sebanding dengan ratusan triliun yang diberikan orang Papua melalui tambang yang di berikan, hasil laut, kayu dan alam lainya, harusnya Lukas di lepaskan

Baca Juga :  Operasional Radioterapi Kanker Masih Terkendala

“Tambang kami di keruk lebih dari satu muliar, tapi triliunan, tapi kalian malah tuduh dengan satu miliar sementara hasil alam kami memberikan kalian ratusan triliun, ini sangat tidak adil dan dia Lukas adalah pemimpin orang Papua pemersatu orang Papua dan memiliki kesan- kesan yang luar biasa, dia membagi jabatan yang adil dan tidak ada perbedan dalam jabatan kami tidak bisa di pisahkan dalam bantuan keagamaan dia Lukas  adalah simbol pemersatu OAP dengan bantuan yang merata di setiap sinode dan gereja,” katanya.

Dia juga menyinggung dalam proses penangkapan Lukas dilakukan secara tidak manusiawi karena beliau dalam keadaan sakit, namun dijemput secara kilat dan dibawa seperti penculikan.

“Kami rasa penangkapan yang dilakukan secara tidak baik, dan kepercayaan kami rakyat Papua terhadap negara ini makin hilang, Lukas silahkan kalian bawa tapi jangan dia pulang seperti pemimpin Papua lain yang sudah pergi, karena Lukas sudah bersama jemaat Tuhan di Papua dari semua denominasi Gereja, perpuluhannya terhadap Gereja di semua sinode dan Masjid dia berikan bantuan beliau simbol persatuan orang Papua,” katanya.(oel).

JAYAPURA – Salah satu tokoh Agama meminta agar Negara Indonesia diminta menjaga dan memberikan kepastian keselamatan Gubernur Papua Lukas Enembe dengan baik selama dalam pemeriksaan KPK.

Pendeta John Baransano ketika di hubungi Cenderawasih Pos, Rabu, (11/1)  mengatakan bahwa dengan melihat setiap kejadian banyak pemimpin Papua yang kehilangan nyawanya ketika berada di Jakarta maka ia mengajak seluruh masyarakat Papua untuk berdoa agar Lukas Enembe dalam perlindungan Tuhan.

“Kita berdoa agar LE tidak mengalami nasib seperti Jendral Herman Asaribab dan lainya, alasan mati karena serangan jantung dan lain – lain. Kalau sampai hal itu terjadi maka negara bertanggungjawab,”Tegas Baransano.

Ia mengatakan masyarakat Papua memiliki cara pandang tersendiri terkait banyaknya pejabat Papua yang merupakan pemimpin mereka meninggal di luar Papua, namun ketika berada di Papua mereka aman.

“Tinggal di Papua aman, tetapi begitu keluar pulang tinggal nama. Semoga Pa Irwasda jaga Gubernur kami dengan baik. Semua ini politik kepentingan jadi hanya Tuhan yang tahu, tanah Papua itu tanah BerTuhan bukan bertuan, Barang siapa bekerja di atas tanah ini dengan jujur dan lainnya dia akan berjalan dari satu tanda heran ke tanda heran lainnya,” Katanya.

Baca Juga :  Serah Terima Plt. Sekda Tanpa Dihadiri Sekda Dance Flassy

Dia mengatakan Gubernur Papua Lukas Enembe saat ini masih menjadi Gubernur aktif dan merupakan simbol dan martabat orang Papua yang sudah menjadi tiang pelindung bagi semua orang.

“Kami harap Gubernur Papua Lukas Enembe tetap sehat, kami mohon keselamatan Bapa LE menjadi tangungjawab negara karena LE adalah harkat dan simbol orang asli Papua,” katanya.

Terlepas dari penangkapan Pendeta John juga mengatakan gubernur adalah pribadi yang taat dalam penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

“Setiap laporan keuangan selama 8 kali tidak perna di temukan disklemer selalu WTP dan dia menoreh sukses keberhasilan dengan sukses PON dan Peparnas, Stadion megah, dan itu bukan hal yang biasa ini luar biasa,” katanya.

Pendeta Baransano juga mengatakan jika satu miliar menjadi persoalan hingga Gubernur Papua ditetapkan tersangka oleh KPK hal itu tidak sebanding dengan ratusan triliun yang diberikan orang Papua melalui tambang yang di berikan, hasil laut, kayu dan alam lainya, harusnya Lukas di lepaskan

Baca Juga :  Anak Muda Supiori Ikut Pelatihan Pembuatan Film Dokumenter

“Tambang kami di keruk lebih dari satu muliar, tapi triliunan, tapi kalian malah tuduh dengan satu miliar sementara hasil alam kami memberikan kalian ratusan triliun, ini sangat tidak adil dan dia Lukas adalah pemimpin orang Papua pemersatu orang Papua dan memiliki kesan- kesan yang luar biasa, dia membagi jabatan yang adil dan tidak ada perbedan dalam jabatan kami tidak bisa di pisahkan dalam bantuan keagamaan dia Lukas  adalah simbol pemersatu OAP dengan bantuan yang merata di setiap sinode dan gereja,” katanya.

Dia juga menyinggung dalam proses penangkapan Lukas dilakukan secara tidak manusiawi karena beliau dalam keadaan sakit, namun dijemput secara kilat dan dibawa seperti penculikan.

“Kami rasa penangkapan yang dilakukan secara tidak baik, dan kepercayaan kami rakyat Papua terhadap negara ini makin hilang, Lukas silahkan kalian bawa tapi jangan dia pulang seperti pemimpin Papua lain yang sudah pergi, karena Lukas sudah bersama jemaat Tuhan di Papua dari semua denominasi Gereja, perpuluhannya terhadap Gereja di semua sinode dan Masjid dia berikan bantuan beliau simbol persatuan orang Papua,” katanya.(oel).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya