Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Akui Sembilan Pucuk Senpi Hilang di Mugi

JAYAPURA- Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengakui, saat insiden Mugi terjadi tercatat sembilan pucuk senjata organik TNI-AD hilang. Memang senpi yang hilang sembilan pucuk (bukan lima pucuk) dan lima prajurit gugur dalam insiden yang terjadi tanggal 15 April lalu.

“Senjata api yang hilang itu merupakan senjata organik TNI-AD, ” kata Pangdam XVII Cenderawasih seusai memimpin serah terima jabatan pejabat di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih, Selasa di Jayapura.

Dikatakan, saat ini berbagai upaya dilakukan agar sembilan pucuk senjata api itu dapat diserahkan kembali karena bila tidak akan berbahaya. Berbagai upaya saat ini sudah dilakukan agar senpi organik TNI-AD itu dapat kembali.

Baca Juga :  Merdeka Bukan Solusi bagi Papua

Prajurit yang gugur dalam insiden itu tercatat lima orang termasuk seorang diantaranya yang sebelumnya jatuh ke dalam jurang di kawasan Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Ketika ditanya tentang upaya pencarian pilot yang ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya, Pangdam Cenderawasih saat ini mengedepankan negosiasi. “TNI-Polri terus mengupayakan untuk membebaskan pilot Philip yang ditawan sejak tanggal 7 Februari lalu, ” jelas Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Saleh.

Sembilan pucuk senjata organik TNI-AD yang hilang di Mugi yaitu lima pucuk SS2 V1 100 AIR, dua pucuk senpi FN Minimi serta mouser dan SS2 V5 masing-masing satu pucuk.(antara)

JAYAPURA- Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengakui, saat insiden Mugi terjadi tercatat sembilan pucuk senjata organik TNI-AD hilang. Memang senpi yang hilang sembilan pucuk (bukan lima pucuk) dan lima prajurit gugur dalam insiden yang terjadi tanggal 15 April lalu.

“Senjata api yang hilang itu merupakan senjata organik TNI-AD, ” kata Pangdam XVII Cenderawasih seusai memimpin serah terima jabatan pejabat di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih, Selasa di Jayapura.

Dikatakan, saat ini berbagai upaya dilakukan agar sembilan pucuk senjata api itu dapat diserahkan kembali karena bila tidak akan berbahaya. Berbagai upaya saat ini sudah dilakukan agar senpi organik TNI-AD itu dapat kembali.

Baca Juga :  Jaga  Kestabilan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Nataru

Prajurit yang gugur dalam insiden itu tercatat lima orang termasuk seorang diantaranya yang sebelumnya jatuh ke dalam jurang di kawasan Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Ketika ditanya tentang upaya pencarian pilot yang ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya, Pangdam Cenderawasih saat ini mengedepankan negosiasi. “TNI-Polri terus mengupayakan untuk membebaskan pilot Philip yang ditawan sejak tanggal 7 Februari lalu, ” jelas Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Saleh.

Sembilan pucuk senjata organik TNI-AD yang hilang di Mugi yaitu lima pucuk SS2 V1 100 AIR, dua pucuk senpi FN Minimi serta mouser dan SS2 V5 masing-masing satu pucuk.(antara)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya