Saturday, March 15, 2025
24.7 C
Jayapura

Dibeli dari Surabaya dan Gunakan Kapal Laut

“Saya menjamin TNI-Polri adalah yang terbaik dalam hal nasionalisme di republik ini. Jika ada yang melanggar aturan, itu adalah oknum, ibarat buah mangga, tidak semua hasilnya baik, ada juga yang busuk. Begitu pula dengan TNI-Polri, pasti ada oknum yang tidak nasionalis,” tegasnya. Penangkapan YE merupakan hasil operasi Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Tim Opsnal Polres Keerom.

Operasi ini bermula ketika Tim Sub Satgas Lidik Gakum menerima informasi mengenai rencana pergeseran senjata dan amunisi dari Jayapura menuju Wamena melalui jalur darat pada Sabtu, 1 Maret 2025. Barang tersebut diduga akan diserahkan kepada KKB Puncak Jaya. Tim kemudian melakukan razia terhadap kendaraan yang melintas, namun belum menemukan barang yang dicurigai. Pada Minggu, 2 Maret 2025, tim berhasil mengidentifikasi YE sebagai target utama yang diduga akan membawa Senmu. YE merupakan mantan anggota TNI AD yang dipecat pada tahun 2022 karena kasus jual beli senjata.

Baca Juga :  Kesal Terancam Dideportasi, Para Ortu Gembok Kantor Gubernur

Pada Senin, 3 Maret 2025, YE termonitor berada di wilayah Heram, Kota Jayapura. Selanjutnya, pada Selasa, 4 Maret 2025, tim menerima informasi bahwa KKB Puncak Jaya sedang melakukan perjalanan dari Sinak menuju Lany Jaya untuk mengambil Senmu dari YE. Pada Rabu, 5 Maret 2025, tim melakukan monitoring dan sweeping di Polsek Arso Kota, namun YE masih berada di wilayah Heram. Baru pada Kamis, 6 Maret 2025, tim berhasil melacak pergerakan YE ke wilayah hukum Polres Keerom dan mengamankannya di KM 76, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kabupaten Keerom sekitar pukul 22.50 WIT.

“Dengan penangkapan ini, diharapkan dapat memutus rantai pasokan senjata dan amunisi ke KKB serta menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua,” pungkas Irjen Pol Patrige. Sementara Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sembom menyatakan bahwa managemen markas Komnas TPNPB membenarkan bahwa penyitaan 2 senjata laras panjang dan empat pucuk pistol beserta ratusan munisi itu adalah benar milik pasukan TPNPB di Puncak Jaya.

Baca Juga :  E-TLE Beroperasi, 300 Pelanggar Terekam

Namun  pihaknya membantah jika TPNPB memiliki jaringan atau kerjasaman dengan PT. Pindad Indonesia untuk memasok senjata ke Papua. “Betul itu akan dikirim untuk memperkuat TPNPB tapi kami tak punya jaringan ke Pindad,” singkatnya. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Saya menjamin TNI-Polri adalah yang terbaik dalam hal nasionalisme di republik ini. Jika ada yang melanggar aturan, itu adalah oknum, ibarat buah mangga, tidak semua hasilnya baik, ada juga yang busuk. Begitu pula dengan TNI-Polri, pasti ada oknum yang tidak nasionalis,” tegasnya. Penangkapan YE merupakan hasil operasi Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Tim Opsnal Polres Keerom.

Operasi ini bermula ketika Tim Sub Satgas Lidik Gakum menerima informasi mengenai rencana pergeseran senjata dan amunisi dari Jayapura menuju Wamena melalui jalur darat pada Sabtu, 1 Maret 2025. Barang tersebut diduga akan diserahkan kepada KKB Puncak Jaya. Tim kemudian melakukan razia terhadap kendaraan yang melintas, namun belum menemukan barang yang dicurigai. Pada Minggu, 2 Maret 2025, tim berhasil mengidentifikasi YE sebagai target utama yang diduga akan membawa Senmu. YE merupakan mantan anggota TNI AD yang dipecat pada tahun 2022 karena kasus jual beli senjata.

Baca Juga :  Pemantauan Harga Bapok Terus Dilakukan

Pada Senin, 3 Maret 2025, YE termonitor berada di wilayah Heram, Kota Jayapura. Selanjutnya, pada Selasa, 4 Maret 2025, tim menerima informasi bahwa KKB Puncak Jaya sedang melakukan perjalanan dari Sinak menuju Lany Jaya untuk mengambil Senmu dari YE. Pada Rabu, 5 Maret 2025, tim melakukan monitoring dan sweeping di Polsek Arso Kota, namun YE masih berada di wilayah Heram. Baru pada Kamis, 6 Maret 2025, tim berhasil melacak pergerakan YE ke wilayah hukum Polres Keerom dan mengamankannya di KM 76, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kabupaten Keerom sekitar pukul 22.50 WIT.

“Dengan penangkapan ini, diharapkan dapat memutus rantai pasokan senjata dan amunisi ke KKB serta menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua,” pungkas Irjen Pol Patrige. Sementara Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sembom menyatakan bahwa managemen markas Komnas TPNPB membenarkan bahwa penyitaan 2 senjata laras panjang dan empat pucuk pistol beserta ratusan munisi itu adalah benar milik pasukan TPNPB di Puncak Jaya.

Baca Juga :  Semua Pihak Harus Melindungi Penerbangan Sipil di Tanah Papua

Namun  pihaknya membantah jika TPNPB memiliki jaringan atau kerjasaman dengan PT. Pindad Indonesia untuk memasok senjata ke Papua. “Betul itu akan dikirim untuk memperkuat TPNPB tapi kami tak punya jaringan ke Pindad,” singkatnya. (rel/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya