Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Nasib TPP Nakes Masih Tak Jelas

JAYAPURA – Aliansi Tenaga Kesehatan (Nakes) yang terdiri dari perawat, bidan, bagian gizi, bagian sanitasi dan apoteker yang selama ini bekerja di tiga rumah sakit milik pemerintah Provinsi Papua temui Pj Gubernur Papua yang diwakilkan oleh Kepala Bappeda, Jumat (6/10) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan para Nakes yang berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, RSUD Abepura dan RSJ Abepura mempertanyakan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

“Kami sudah melakukan pertemuan dimana Pj Gubernur Papua diwakili oleh Kepala Bappeda Papua dan Karo Umum, mereka menyampaikan bahwa tetap diproses dan akan dibahas dengan Pj Gubernur, Sekda dan Ketua Bappeda,” terang Perawat di RSUD Jayapura, Barbalina Dekeniap kepada wartawan di Kantor Gubernur.

Hanya saja lanjut Barbalina, mereka belum tahu kapan pastinya pertemuan dan pembahasan mengenai dengan TPP para Nakes tersebut.

“Kami akan ikut regulasi yang ada di Papua, dan sebagai ASN kami tetap bertangungjawab dengan apa yang kami ajukan dan menjalankan kembali aktivitas kedinasan kami masing-masing,” ungkapnya.

Baca Juga :  KKB Disebut Bakar Sekolah dan Aniaya Dua Guru

Barbalina dan Nakes lainnya berharap, Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun segera merespon apa yang menjadi tuntutan para Nakes.

“Harapan kami ada penambahan atau TPP kami kembali seperti semula, dalam pertemuan kami hari ini, belum ada keputusan dan akan menjadi pembahasan Pj Gubernur,” ucapnya.

Sementara itu, Perawat IGD RSUD Jayapura, Ruri R menyatakan bahwa harusnya Pemerintah Provinsi Papua memberikan jawaban pasti atas nasib mereka. Sehingga tak ada beban bagi Nakes saat menjalankan tugasnya di Rumah Sakit.

“Pemerintah Provinsi Papua harus memberikan jawaban pasti, sehingga kami kerja tanpa beban di rumah sakit. Dan harus ada kesamaan antara teman-teman dokter spesialis dengan kami perawat dan Nakes lainnya, jika seperti ini kami akan tertekan dengan pekerjaan. Sementara kami bekerja 1 kali 24 jam,” bebernya.

Baca Juga :  PSBS Kembali ke Puncak

Ruri menegaskan bahwa jika apa yang menjadi tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh Pj Gubernur Papua, maka mereka akan kembali mendatangi Kantor Gubernur.

“Jika apa yang menjadi tuntutan kami tidak dipenuhi, dimungkinkan kami akan turun dengan kekuatan masa yang banyak,” tegasnya.

Sebelumnya, merasa dianaktirikan, seratusan Nakes di tiga rumah sakit milik pemerintah terdiri dari RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RSJ Abepura sampaikan aspirasi di Kantor Gubernur, Selasa (3/10).

Para Nakes yang tegabung dalam aliansi tenaga kesehatan terdiri dari perawat, bidang, bagian gizi, bagian sanitasi dan apoteker yang selama ini bekerja di tiga rumah sakit milik pemerintah Provinsi Papua.

Sebelum mendatangi Kantor Gubernur yang berlokasi di Dok II, para Nakes tersebut berkumpul di Dok II sembari membentangkan spanduk bertuliskan “Perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RSJ Abepura menuntut persamaan hak. (fia/wen)

JAYAPURA – Aliansi Tenaga Kesehatan (Nakes) yang terdiri dari perawat, bidan, bagian gizi, bagian sanitasi dan apoteker yang selama ini bekerja di tiga rumah sakit milik pemerintah Provinsi Papua temui Pj Gubernur Papua yang diwakilkan oleh Kepala Bappeda, Jumat (6/10) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan para Nakes yang berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, RSUD Abepura dan RSJ Abepura mempertanyakan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

“Kami sudah melakukan pertemuan dimana Pj Gubernur Papua diwakili oleh Kepala Bappeda Papua dan Karo Umum, mereka menyampaikan bahwa tetap diproses dan akan dibahas dengan Pj Gubernur, Sekda dan Ketua Bappeda,” terang Perawat di RSUD Jayapura, Barbalina Dekeniap kepada wartawan di Kantor Gubernur.

Hanya saja lanjut Barbalina, mereka belum tahu kapan pastinya pertemuan dan pembahasan mengenai dengan TPP para Nakes tersebut.

“Kami akan ikut regulasi yang ada di Papua, dan sebagai ASN kami tetap bertangungjawab dengan apa yang kami ajukan dan menjalankan kembali aktivitas kedinasan kami masing-masing,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemprov dan DPR Papua Mendukung

Barbalina dan Nakes lainnya berharap, Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun segera merespon apa yang menjadi tuntutan para Nakes.

“Harapan kami ada penambahan atau TPP kami kembali seperti semula, dalam pertemuan kami hari ini, belum ada keputusan dan akan menjadi pembahasan Pj Gubernur,” ucapnya.

Sementara itu, Perawat IGD RSUD Jayapura, Ruri R menyatakan bahwa harusnya Pemerintah Provinsi Papua memberikan jawaban pasti atas nasib mereka. Sehingga tak ada beban bagi Nakes saat menjalankan tugasnya di Rumah Sakit.

“Pemerintah Provinsi Papua harus memberikan jawaban pasti, sehingga kami kerja tanpa beban di rumah sakit. Dan harus ada kesamaan antara teman-teman dokter spesialis dengan kami perawat dan Nakes lainnya, jika seperti ini kami akan tertekan dengan pekerjaan. Sementara kami bekerja 1 kali 24 jam,” bebernya.

Baca Juga :  PPKM di Papua, Peraturannya Masih Berlanjut

Ruri menegaskan bahwa jika apa yang menjadi tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh Pj Gubernur Papua, maka mereka akan kembali mendatangi Kantor Gubernur.

“Jika apa yang menjadi tuntutan kami tidak dipenuhi, dimungkinkan kami akan turun dengan kekuatan masa yang banyak,” tegasnya.

Sebelumnya, merasa dianaktirikan, seratusan Nakes di tiga rumah sakit milik pemerintah terdiri dari RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RSJ Abepura sampaikan aspirasi di Kantor Gubernur, Selasa (3/10).

Para Nakes yang tegabung dalam aliansi tenaga kesehatan terdiri dari perawat, bidang, bagian gizi, bagian sanitasi dan apoteker yang selama ini bekerja di tiga rumah sakit milik pemerintah Provinsi Papua.

Sebelum mendatangi Kantor Gubernur yang berlokasi di Dok II, para Nakes tersebut berkumpul di Dok II sembari membentangkan spanduk bertuliskan “Perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RSJ Abepura menuntut persamaan hak. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya