Site icon Cenderawasih Pos

OPM Melakukan Propaganda Melakukan Pembenaran

Evakuasi Pilot Glen Malcolm Conning dari landasan Bandara Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah

Mengaku Tidak Bertanggungjawab dalam Pembunuhan Pilot Glen

JAKARTA-Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim tidak melakukan pembunuhan terhadap Pilot Glen Malcolm Conning. Bahkan, mengklaim bahwa aksi pembunuhan itu dilakukan militer Indonesia. Ayah Glen yang juga berprofesi pilot menyebut anaknya tidak berkompromi terkait keamanan.

   Sebelumnya, OPM menyebut bahwa Distrik Alama merupakan wilayah konflik. Sejak awal setiap wilayah konflik dilarang untuk dimasuki warga Indonesia dan asing. Setiap orang yang masuk dipandang sebagai mata-mata. Namun, OPM lantas mengubah sikapnya dalam pembunuhan Pilot Glen.

   Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Paoua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menuturkan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pembunuhan Pilot Glen di Distrik Alama. Sebab, hingga saat ini belum ada laporan terkait pasukan TPNPB-OPM yang melakukan aksi tersebut. “Kami juga tidak punya pasukan di Distrik Alama,” terangnya.

   Menurutnya, karena itu TPNPB-OPM mengaku tidak bertanggungjawab dalam aksi yang menewaskan Pilot Glen tersebut. “Bahkan bisa jadi ini merupakam settingan dari aparat Indonesia,” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin.

   Sebab, beberapa hari sebelumnya TPNPB-OPM mengeluarkan pernyataan akan membebaskan Pilot Susi Air Philips Mark Mehrten. Hal itu yang kemudian dimanfaatkan aparat Indonesia. “Kami menduga begitu,” paparnya.

  Sementara Ayah Glen, Bill Conning menyebut bahwa anaknya tersebut tidak berkompromi terkait aspek keamanan dalam penerbangan. Kendati perusahaan menyebut diperbolehkan beroperasi di daerah tersebut, tapi bila Glen mengetahui area itu berbahaya tentunya akan menolak. “Bisa jadi Glen terbang dengan gagasan bahwa Distrik Alama aman, apalagi membawa tenaga medis,” paparnya.

   Bill merupakan guru terbang bagi Glen. Glen belajar langsung dari sang ayah yang juga pernah beroperasi atau mengemudikan helikopter di Papua. “Glen mengetahui risikonya karenanya hanya akan terbang bila perusahaan menyebut area tersebut aman,” jelasnya dikutip dari Stuff.co.nz.

   Sementara Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Kombespol Bayu Suseno menuturkan bahwa pernyataan OPM yang menuding militer Indonesia melakukan pembunuhan terhadap Glen merupakan propaganda. “Padahal, sebelumnya menyebut Distrik Alama sebagai wilayah konflik,” paparnya.

   Karena wilayah konflik itu, Jubir OPM juga mencoba membenarkan pembunuhan terhadap Pilot Glen dengan alasan mata-mata. “OPM sangat sering melakukan pembenaran terhadap pembunuhan warga sipil. Dengan mengklaim sebagai mata-mata,” jelasnya.

   Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto turut buka suara pasca penembakan pilot helikopter berkewarganegaraan Selandia Baru.

Menurut Hadi, pemerintah bersama aparat keamanan akan mengambil langkah yang dibutuhkan untuk menangani persoalan di Papua. ”Pemerintah melalui aparat keamanan akan melakukan berbagai tindakan yang dibutuhkan,” terang dia.

   Berbagai tindakan yang dimaksud oleh mantan panglima TNI itu bakal dilakukan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Tujuannya tidak lain untuk mengupayakan agar situasi dan kondisi di Papua tetap kondusif pasca penembakan tersebut. ”Untuk menjaga situasi tetap kondusif bagi kepentingan nasional,” beber pria yang juga pernah bertugas sebagai menteri Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional tersebut. (idr/syn)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version