Friday, September 20, 2024
23.7 C
Jayapura

Komnas HAM: Pembunuhan Pilot Diduga Direncanakan

Sementara itu, Frits menyampaikan ini bukan kali pertama warga Selandia Baru menjadi korban pembunuhan di tanah Papua. Sebelumhya terjadi penembakan yang menewaskan Karyawan PT Freeport yang merupakan warga Selandia Baru pada Maret 2020.

  Juga penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Merthens (37) pada Februari 2023 lalu dan belum dibebaskan hingga kini.

  Sementara itu, Komnas HAM Republik Indonesia  juga mengecam pembunuhan Pilot Asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning dan serangan terhadap Warga Sipil di landasan Bandara Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin (5/8) lalu.

  Atas kondisi itu Komnas HAM mendesak pelaku diusut tuntas, karena telah menyebabkan jatuhnya korban dan mengakibatkan hilangnya nyawa manusia.

  “Karena hak hidup, hak bebas dari rasa takut, dan hak atas perlakuan yang manusiawi adalah hak asasi yang harus dijamin dan dilindungi, dan menjadi tanggung jawab negara,”  tegas Ketua Komnas HAM RI, Atnike Nova Sigiro melalui rillis   yang diterima Cendrawasih Pos, Rabu (7/8) kemarin.

Baca Juga :  Disinyalir Banyak Titipan, Kepsek SMAN 4 Sebut Tidak Ada

    Hal lain Komnas HAM mengecam aksi serangan terhadap pilot dan penumpang helikopter tersebut, dan serangan terhadap warga sipil lainnya, yang mencederai upaya untuk mewujudkan perdamaian di Papua

  Sehingga meminta pemerintah untuk melakukan langkah-langkah perlindungan dan pemulihan bagi korban dan keluarga akibat aksi kekerasan tersebut. Lebih lanjut Komnas HAM meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk memastikan keamanan warga sipil di Papua.

   “Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban pilot Glen Malcolm Conning, dan korban selamat yaitu 4 (empat) orang dewasa dan 2 (dua) anak yang merupakan penumpang helikopter tersebut,” ucap Atnike.

  Diketahui pembunuhan, terhadap Pilot Asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning dan serangan terhadap Warga Sipil itu terjadi di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Senin (5/8) sekitar pukul 10.00 WIT. Helikopter yang dibawa korban mulanya terbang dari Bandara Mosez Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika.

Baca Juga :  Saling Bopong, Sembilan Warga Binaan Lapas Narkotika Kabur

  Setelah tiba di Distrik Alama, pilot dan empat penumpang dicegat oleh KKB menggunakan senjata api. Mereka kemudian diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan, tepatnya sekitar lokasi helikopter mendarat.

  “Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot. Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter. (fia/rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara itu, Frits menyampaikan ini bukan kali pertama warga Selandia Baru menjadi korban pembunuhan di tanah Papua. Sebelumhya terjadi penembakan yang menewaskan Karyawan PT Freeport yang merupakan warga Selandia Baru pada Maret 2020.

  Juga penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Merthens (37) pada Februari 2023 lalu dan belum dibebaskan hingga kini.

  Sementara itu, Komnas HAM Republik Indonesia  juga mengecam pembunuhan Pilot Asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning dan serangan terhadap Warga Sipil di landasan Bandara Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin (5/8) lalu.

  Atas kondisi itu Komnas HAM mendesak pelaku diusut tuntas, karena telah menyebabkan jatuhnya korban dan mengakibatkan hilangnya nyawa manusia.

  “Karena hak hidup, hak bebas dari rasa takut, dan hak atas perlakuan yang manusiawi adalah hak asasi yang harus dijamin dan dilindungi, dan menjadi tanggung jawab negara,”  tegas Ketua Komnas HAM RI, Atnike Nova Sigiro melalui rillis   yang diterima Cendrawasih Pos, Rabu (7/8) kemarin.

Baca Juga :  PLN Papua Dorong Perkembangan UMKM Lokal

    Hal lain Komnas HAM mengecam aksi serangan terhadap pilot dan penumpang helikopter tersebut, dan serangan terhadap warga sipil lainnya, yang mencederai upaya untuk mewujudkan perdamaian di Papua

  Sehingga meminta pemerintah untuk melakukan langkah-langkah perlindungan dan pemulihan bagi korban dan keluarga akibat aksi kekerasan tersebut. Lebih lanjut Komnas HAM meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk memastikan keamanan warga sipil di Papua.

   “Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban pilot Glen Malcolm Conning, dan korban selamat yaitu 4 (empat) orang dewasa dan 2 (dua) anak yang merupakan penumpang helikopter tersebut,” ucap Atnike.

  Diketahui pembunuhan, terhadap Pilot Asal Selandia Baru Glen Malcolm Conning dan serangan terhadap Warga Sipil itu terjadi di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Senin (5/8) sekitar pukul 10.00 WIT. Helikopter yang dibawa korban mulanya terbang dari Bandara Mosez Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika.

Baca Juga :  Character Building dan AMT Tahap Pertama Telah Usai

  Setelah tiba di Distrik Alama, pilot dan empat penumpang dicegat oleh KKB menggunakan senjata api. Mereka kemudian diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan, tepatnya sekitar lokasi helikopter mendarat.

  “Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot. Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter. (fia/rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya