Saturday, April 20, 2024
32.7 C
Jayapura

Janjikan Lolos Prajurit TNI AL, Honorer Satpol PP Minta Rp 200 Juta

Calon Korban Empat Orang, Tak Ada Keterlibatan Orang Dalam

JAYAPURA-Tim Intel Lantamal X Jayapura berhasil mengungkap satu pelaku calo penerimaan prajurit baru di Lantamal X Jayapura. Calo berinisial BR (23)  ditangkap setelah sebelumnya dilakukan penjebakan. Tanpa menunggu lama,  pelaku yang bekerja sebagai honorer Satpol PP di Nabire ini langsung dibekuk dan diamankan.

Dari keterangan yang disampaikan  Wadan Lantamal X Jayapura, Kol Laut (P) Nanang Hariono diketahui penjebakan dan penangkapan tersebut dilakukan pada Senin (7/2)  di salah satu warung makan tak jauh dari Mako Lantamal X Jayapura.

Awalnya tim intel mendapat target operasi dari Asintel bahwa ada laporan dari salah satu casis cawaban asal Nabire yang mengaku telah dihubungi oleh seseorang yang bisa membantu meloloskan untuk masuk menjadi anggota TNI AL. Namun pria tersebut (BR) meminta uang sebesar Rp 200 juta. Namun karena ditawar oleh korban akhirnya angka ini turun menjadi Rp 80 juta. Lalu sekira pukul 14.05 WIT, tim intel bertemu korban untuk selanjutnya mengatur strategi penjebakan.

Baca Juga :  Polisi Temukan Tanaman dan Bibit Ganja

Ternyata di sini korban yang hendak ditipu tak hanya 1 orang melainkan 4 orang.Empat puluh menit kemudian dilakukan strategi penjebakan terhadap terduga pelaku calo tadi. Sekira pukul 15.00 WIT setelah dua calon berkomunikasi dengan pelaku untuk menyerahkan uangnya, akhirnya lokasi ditentukan di warung makan tak jauh dari Mako Lantamal X. ”Saat itu juga pelaku kami bekuk dan kami amankan,” tegas Nanang Hariono kepada wartawan di Mako PM, Lantamal X, Jayapura, Selasa (8/2).

Dari hasil pemeriksaan diketahui jika pelaku berdomisili di Nabire dan bekerja sebagai honorer Satpol PP di Nabire. Kemudian ada sejumlah barang bukti yang diamankan yakni satu unit handphone merk Oppo, satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter, satu amplop coklat berisi uang Rp 25 ribu hasil penjebakan, KTP dan satu tas berwarna coklat. “Pelaku dan barang bukti langsung kami serahkan ke pihak kepolisian,” lanjut  Kolonel Nanang.

Baca Juga :  Yang Tolak DOB Jangan Dilihat Sebagai Pembangkang Kebijakan

Disini pihaknya menegaskan bahwa pihak Lantamal X tidak pernah melakukan penarikan biaya terhadap penerimaan prajurit baru karena semua dibuka untuk umum dan gratis. “Itu sesuai perintah dan bagi masyarakat di Kota Jayapura sekali lagi kami sampaikan bahwa tak ada biaya dan semua gratis jika ingin mendaftar,” tambahnya.

Nanang juga menegaskan bahwa dari hasil pemeriksaan internal Lantamal  dan panitia tidak ditemukan keterlibatan orang dalam dari kasus penipuan ini. Artinya pelaku bermain sendiri mengatasnamakan panitia. “Awalnya kami menduga memang ada keterlibatan orang dalam jadi kami cek pelan – pelan namun ternyata tidak. Tidak ada kaitan dengan panitia maupun orang dalam. Tak ada yang terlibat,” jelasnya.

Saat itu juga BR bersama barang bukti diserahkan ke Polresta Jayapura Kota yang diterima oleh Kasat Reskrim Polresta, AKP Handry M. Bawiling. “Kami akan selidiki dan langsung kami proses hukum pelakunya,” singkat AKP Handry. (ade/nat)

Calon Korban Empat Orang, Tak Ada Keterlibatan Orang Dalam

JAYAPURA-Tim Intel Lantamal X Jayapura berhasil mengungkap satu pelaku calo penerimaan prajurit baru di Lantamal X Jayapura. Calo berinisial BR (23)  ditangkap setelah sebelumnya dilakukan penjebakan. Tanpa menunggu lama,  pelaku yang bekerja sebagai honorer Satpol PP di Nabire ini langsung dibekuk dan diamankan.

Dari keterangan yang disampaikan  Wadan Lantamal X Jayapura, Kol Laut (P) Nanang Hariono diketahui penjebakan dan penangkapan tersebut dilakukan pada Senin (7/2)  di salah satu warung makan tak jauh dari Mako Lantamal X Jayapura.

Awalnya tim intel mendapat target operasi dari Asintel bahwa ada laporan dari salah satu casis cawaban asal Nabire yang mengaku telah dihubungi oleh seseorang yang bisa membantu meloloskan untuk masuk menjadi anggota TNI AL. Namun pria tersebut (BR) meminta uang sebesar Rp 200 juta. Namun karena ditawar oleh korban akhirnya angka ini turun menjadi Rp 80 juta. Lalu sekira pukul 14.05 WIT, tim intel bertemu korban untuk selanjutnya mengatur strategi penjebakan.

Baca Juga :  Soal DOB, Kabupaten/Kota Diminta Hargai Gubernur, DPRP dan MRP

Ternyata di sini korban yang hendak ditipu tak hanya 1 orang melainkan 4 orang.Empat puluh menit kemudian dilakukan strategi penjebakan terhadap terduga pelaku calo tadi. Sekira pukul 15.00 WIT setelah dua calon berkomunikasi dengan pelaku untuk menyerahkan uangnya, akhirnya lokasi ditentukan di warung makan tak jauh dari Mako Lantamal X. ”Saat itu juga pelaku kami bekuk dan kami amankan,” tegas Nanang Hariono kepada wartawan di Mako PM, Lantamal X, Jayapura, Selasa (8/2).

Dari hasil pemeriksaan diketahui jika pelaku berdomisili di Nabire dan bekerja sebagai honorer Satpol PP di Nabire. Kemudian ada sejumlah barang bukti yang diamankan yakni satu unit handphone merk Oppo, satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter, satu amplop coklat berisi uang Rp 25 ribu hasil penjebakan, KTP dan satu tas berwarna coklat. “Pelaku dan barang bukti langsung kami serahkan ke pihak kepolisian,” lanjut  Kolonel Nanang.

Baca Juga :  Yang Tolak DOB Jangan Dilihat Sebagai Pembangkang Kebijakan

Disini pihaknya menegaskan bahwa pihak Lantamal X tidak pernah melakukan penarikan biaya terhadap penerimaan prajurit baru karena semua dibuka untuk umum dan gratis. “Itu sesuai perintah dan bagi masyarakat di Kota Jayapura sekali lagi kami sampaikan bahwa tak ada biaya dan semua gratis jika ingin mendaftar,” tambahnya.

Nanang juga menegaskan bahwa dari hasil pemeriksaan internal Lantamal  dan panitia tidak ditemukan keterlibatan orang dalam dari kasus penipuan ini. Artinya pelaku bermain sendiri mengatasnamakan panitia. “Awalnya kami menduga memang ada keterlibatan orang dalam jadi kami cek pelan – pelan namun ternyata tidak. Tidak ada kaitan dengan panitia maupun orang dalam. Tak ada yang terlibat,” jelasnya.

Saat itu juga BR bersama barang bukti diserahkan ke Polresta Jayapura Kota yang diterima oleh Kasat Reskrim Polresta, AKP Handry M. Bawiling. “Kami akan selidiki dan langsung kami proses hukum pelakunya,” singkat AKP Handry. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya