Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Pangkogabwilhan III Perintahkan Tindak Tegas OPM

Kembalikan Situasi Kondusif di Distrik Homeyo Pasca Aksi Penembakan dan Pembakaran

JAKARTA – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Letjen TNI Richard T. H. Tampubolon bergerak cepat menyikapi situasi dan kondisi di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Dia memerintahkan Komando Operasi TNI Habema (Koops Habema) melakukan perebutan cepat bersama Satuan Tugas (Satgas) Nanggala Kopassus dan personel Polri. Hasilnya situasi dan kondisi Distrik Homeyo perlahan pulih.

Beberapa hari belakangan OPM beraksi di Distrik Homeyo. Aksi mereka mulai pada 30 April dengan menembaki Komplek Polsek Homeyo. Akibatnya seorang masyarakat sipil atas nama Alexander Parapak meninggal dunia.

”Alexander adalah remaja yang tidak bersalah dan tidak berdosa,” ungkap Richard. Setelah mengirim bantuan dan perkuatan melalui udara, Tim Gabungan TNI – Polri juga berhasil mengevakuasi jenazah Alexander.

Tidak berhenti di situ, Richard menyatakan bahwa Koops Habema dan personel Polri masih mengejar OPM yang beraksi di Distrik Homeyo. ”Kami akan terus mengejar dan melakukan penindakan-penindakan tegas terukur kepada kelompok-kelompok bersenjata OPM yang telah melakukan aksi brutal dan biadab,” kata perwira tinggi bintang tiga TNI AD itu. Menurut Richard, aksi OPM tidak boleh dibiarkan.

Baca Juga :  Sejarah! Pertama Kalinya Konas GKII Dilaksanakan di Papua

OPM tidak hanya menembaki aparat keamanan dan masyarakat sipil, Richard menyebutkan bahwa mereka juga merusak fasilitas umum dan rumah warga. Aksi pada 30 April lalu berlanjut dengan pembakaran SD Inpres di Distrik Homeyo dan pembakaran empat rumah warga. Bahkan, OPM berniat membumihanguskan Distrik Homeyo pada 2 Mei lalu.

”Namun, kesigapan aparat dalam hal ini Koramil, Polsek Homeyo, dan masyarakat berhasil mencegah upaya brutal kelompok OPM,” ujarnya.

Aksi yang dilakukan oleh OPM di Distrik Homeyo tidak hanya memakan korban jiwa. Masyarakat yang tinggal di sana juga ketakutan.

”Bahkan sebagian masyarakat berkeinginan untuk mengungsi,” imbuhnya.

Karena itu, Kogabwilhan III mengirim bantuan dan perkuatan untuk mem-back up personel Koramil dan Polsek setempat.

”Situasi sudah berangsur pulih dan mohon doanya untuk prajurit-prajurit yang bertugas di lapangan,” kata Richard. (syn/)

Grafis Aksi OPM Pada April 2024

8 April 2024

OPM beraksi di Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Akibatnya anggota Satpol PP Kabupaten Pegunungan Bintang atas nama Timotius Kasipmabin meninggal dunia.

Baca Juga :  17 Prestasi Lumpuhkan KKB, Ka Ops Damai Cartenz Naik Bintang Satu

9 April 2024

OPM beraksi di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Mereka menembak seorang masyarakat sipil bernama Pampang dan Nortinus Tabuni.

11 April 2024

OPM beraksi di Kampung Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Mereka menyergap Danramil 1703-04/Aradide Letda Infanteri Oktovianus Sokolray di tengah jalan. Tidak hanya ditembak, korban juga diserang menggunakan senjata tajam.

29 April 2024

OPM beraksi di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Mereka membakar honai milik masyarakat dari Suku Moni.

30 April 2024

OPM beraksi di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Mereka menembaki Komplek Polsek Homeyo. Akibatnya seorang warga bernama Alexander Parapak meninggal dunia. Aksi tersebut disusul dengan pembakaran SD Inpres dan rumah warga.

Sumber: Dokumen Jawa Pos, Kogabwilhan III, Kodam XVII/Cenderawasih, berbagai sumber diolah.

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Kembalikan Situasi Kondusif di Distrik Homeyo Pasca Aksi Penembakan dan Pembakaran

JAKARTA – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Letjen TNI Richard T. H. Tampubolon bergerak cepat menyikapi situasi dan kondisi di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Dia memerintahkan Komando Operasi TNI Habema (Koops Habema) melakukan perebutan cepat bersama Satuan Tugas (Satgas) Nanggala Kopassus dan personel Polri. Hasilnya situasi dan kondisi Distrik Homeyo perlahan pulih.

Beberapa hari belakangan OPM beraksi di Distrik Homeyo. Aksi mereka mulai pada 30 April dengan menembaki Komplek Polsek Homeyo. Akibatnya seorang masyarakat sipil atas nama Alexander Parapak meninggal dunia.

”Alexander adalah remaja yang tidak bersalah dan tidak berdosa,” ungkap Richard. Setelah mengirim bantuan dan perkuatan melalui udara, Tim Gabungan TNI – Polri juga berhasil mengevakuasi jenazah Alexander.

Tidak berhenti di situ, Richard menyatakan bahwa Koops Habema dan personel Polri masih mengejar OPM yang beraksi di Distrik Homeyo. ”Kami akan terus mengejar dan melakukan penindakan-penindakan tegas terukur kepada kelompok-kelompok bersenjata OPM yang telah melakukan aksi brutal dan biadab,” kata perwira tinggi bintang tiga TNI AD itu. Menurut Richard, aksi OPM tidak boleh dibiarkan.

Baca Juga :  DPRD Lanny Jaya Gelar Sidang Pembahasan LKPJ Bupati TA 2023

OPM tidak hanya menembaki aparat keamanan dan masyarakat sipil, Richard menyebutkan bahwa mereka juga merusak fasilitas umum dan rumah warga. Aksi pada 30 April lalu berlanjut dengan pembakaran SD Inpres di Distrik Homeyo dan pembakaran empat rumah warga. Bahkan, OPM berniat membumihanguskan Distrik Homeyo pada 2 Mei lalu.

”Namun, kesigapan aparat dalam hal ini Koramil, Polsek Homeyo, dan masyarakat berhasil mencegah upaya brutal kelompok OPM,” ujarnya.

Aksi yang dilakukan oleh OPM di Distrik Homeyo tidak hanya memakan korban jiwa. Masyarakat yang tinggal di sana juga ketakutan.

”Bahkan sebagian masyarakat berkeinginan untuk mengungsi,” imbuhnya.

Karena itu, Kogabwilhan III mengirim bantuan dan perkuatan untuk mem-back up personel Koramil dan Polsek setempat.

”Situasi sudah berangsur pulih dan mohon doanya untuk prajurit-prajurit yang bertugas di lapangan,” kata Richard. (syn/)

Grafis Aksi OPM Pada April 2024

8 April 2024

OPM beraksi di Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Akibatnya anggota Satpol PP Kabupaten Pegunungan Bintang atas nama Timotius Kasipmabin meninggal dunia.

Baca Juga :  Tiga Batalyon Teritorial Pembangunan PSN Tiba di Merauke  

9 April 2024

OPM beraksi di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Mereka menembak seorang masyarakat sipil bernama Pampang dan Nortinus Tabuni.

11 April 2024

OPM beraksi di Kampung Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Mereka menyergap Danramil 1703-04/Aradide Letda Infanteri Oktovianus Sokolray di tengah jalan. Tidak hanya ditembak, korban juga diserang menggunakan senjata tajam.

29 April 2024

OPM beraksi di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Mereka membakar honai milik masyarakat dari Suku Moni.

30 April 2024

OPM beraksi di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Mereka menembaki Komplek Polsek Homeyo. Akibatnya seorang warga bernama Alexander Parapak meninggal dunia. Aksi tersebut disusul dengan pembakaran SD Inpres dan rumah warga.

Sumber: Dokumen Jawa Pos, Kogabwilhan III, Kodam XVII/Cenderawasih, berbagai sumber diolah.

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya