Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Bertahan 129 Hari, Palang di Pertigaan Elelim Dibuka

WAMENA-Aksi pemalangan yang dilakukan masyarakat selama 129 hari di pintu masuk Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo dari arah Kabupaten Jayawijaya secara resmi dibuka, Kamis (4/11).

Pembukaan palang ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan antara Penjabat Bupati Yalimo, Ribka Huluk didampingi Forkopimda Kabupaten Yalimo dengan masyarakat adat.

Dalam pertemuan tersebut, Forkopimda Kabupaten Yalimo meminta agar aksi pemalangan dihentikan dan palang bisa dibuka. Pasalnya, aksi pemalangan yang sudah berlangsung 129 hari ini, berdampak pada melonjaknya harga barang kebutuhan pokok akibat sulitnya akses masuk ke Yalimo. 

Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang, SIP., membenarkan dibukanya palang di pintu masuk Distrik Elelim. 

Dandim Situmeang menyebutkan, melonjaknya harga kebutuhan pokok di wilayah Elelim menjelang Natal dan tahun baru, akibat tidak adanya akses masuk ke Yalimo, sangat memberratkan masyarakat. Oleh sebab itu, aksi pemalangan yang sudah berlangsung kurang lebih 129 hari, Kamis (4/11) secara resmi dibuka.

Pembukaan palang dengan cara menyingkirkan material tanah yang menutupi badan jalan, disaksikan langsung Penjabat Bupati Yalimo, Ribka Haluk didampingi Dandim Jayawijaya dan Forkopimda Kabupaten Yalimo.

Baca Juga :  Hanya Tersisa Beberapa Dokumen

Dandim menyebutkan, pembukaan palang ini diawali dengan negosiasi yang dilakukan Penjabat Bupati Yalimo bersama dirinya dengan tokoh masyarakat di Elelim.

“Kami meminta pengertian terkait melonjaknya hargakebutuhan pokok di 9 kabupaten di Pegunungan Tengah. Pertimbangan lainnya umat Nasrani telah menjelang Masa perayaan Natal. Sehingga perlu sekali untuk menormalisasi jalur Jalan Trans Papua ini guna kelancaran transportasi logistik dan bahan bangunan,” tuturnya.

“Negosiasi ini disetujui oleh masyarakat yang melakukan pemalangan, sehingga pembukaan palang langsung dilakukan menggunakan alat berat excavator untuk memindahkan material tanah dan memindahkan alat berat excavator dari titik pemalangan,” sambungnya.

Dandim Situmeang memastikan pembukaan palang di Distrik Elelim berjalan lancar dan aman tanpa perlawanan dari masyarakat. Sebab sebagian besar masyarakat Elelim sudah jenuh dengan pemalangan ini.

“Hal ini ditandai dengan antisusiasnya mereka menyaksikan pembukaan palang  serta memberi semangat kepada operator excavator untuk membuka lebih cepat. Usai palang itu dibuka, sebanyak 257 unit  kendaraan berikut 917 awak kendaraan dan penumpang langsung bergerak menuju Wamena dan kabupaten lain di Pegunungan Tengah Papua,” tambahnya. 

Baca Juga :  Pemkab Keerom Launcing Aplikasi E-Simas Hibah Bansos

Dalam kesempatan itu, Dandim Situmeang menyampaikan terima kasih atas pengertian dan kerja sama masyarakat. “Perbedaan politik adalah biasa. Jangan perbedaan itu dijadikan alasan untuk mengganggu fasilitas umum. Mari merajut kembali kebersamaan dan persaudaraan dalam damai jelang masa raya Natal yang tinggal sebentar lagi,” pinta Dandim Situmeang.

Dalam kesempatan itu, Penjabat Bupati Yalimo, Ribka Haluk atas nama pemerintah dan masyarakat, menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri  dan semua pihak yang telah bersusah payah memperbaiki jembatan serta pembukaan palang. Semoga TUHAN senantiasa melindungi dalam kesempatan yang sama,

“Kami dari pemerintah menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri dan masyarakat yang mau mengerti. Dimana kita bersama sudah memperbaiki jembatan kemarin dan sekarang kita membuka palang ini agar arus transportasi logistik dan Bahan bangunan bisa kembali lancar ke wilayah Lapago,”bebernya (jo/nat)

WAMENA-Aksi pemalangan yang dilakukan masyarakat selama 129 hari di pintu masuk Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo dari arah Kabupaten Jayawijaya secara resmi dibuka, Kamis (4/11).

Pembukaan palang ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan antara Penjabat Bupati Yalimo, Ribka Huluk didampingi Forkopimda Kabupaten Yalimo dengan masyarakat adat.

Dalam pertemuan tersebut, Forkopimda Kabupaten Yalimo meminta agar aksi pemalangan dihentikan dan palang bisa dibuka. Pasalnya, aksi pemalangan yang sudah berlangsung 129 hari ini, berdampak pada melonjaknya harga barang kebutuhan pokok akibat sulitnya akses masuk ke Yalimo. 

Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang, SIP., membenarkan dibukanya palang di pintu masuk Distrik Elelim. 

Dandim Situmeang menyebutkan, melonjaknya harga kebutuhan pokok di wilayah Elelim menjelang Natal dan tahun baru, akibat tidak adanya akses masuk ke Yalimo, sangat memberratkan masyarakat. Oleh sebab itu, aksi pemalangan yang sudah berlangsung kurang lebih 129 hari, Kamis (4/11) secara resmi dibuka.

Pembukaan palang dengan cara menyingkirkan material tanah yang menutupi badan jalan, disaksikan langsung Penjabat Bupati Yalimo, Ribka Haluk didampingi Dandim Jayawijaya dan Forkopimda Kabupaten Yalimo.

Baca Juga :  Polda Papua Ambil Langkah Penegakan Hukum

Dandim menyebutkan, pembukaan palang ini diawali dengan negosiasi yang dilakukan Penjabat Bupati Yalimo bersama dirinya dengan tokoh masyarakat di Elelim.

“Kami meminta pengertian terkait melonjaknya hargakebutuhan pokok di 9 kabupaten di Pegunungan Tengah. Pertimbangan lainnya umat Nasrani telah menjelang Masa perayaan Natal. Sehingga perlu sekali untuk menormalisasi jalur Jalan Trans Papua ini guna kelancaran transportasi logistik dan bahan bangunan,” tuturnya.

“Negosiasi ini disetujui oleh masyarakat yang melakukan pemalangan, sehingga pembukaan palang langsung dilakukan menggunakan alat berat excavator untuk memindahkan material tanah dan memindahkan alat berat excavator dari titik pemalangan,” sambungnya.

Dandim Situmeang memastikan pembukaan palang di Distrik Elelim berjalan lancar dan aman tanpa perlawanan dari masyarakat. Sebab sebagian besar masyarakat Elelim sudah jenuh dengan pemalangan ini.

“Hal ini ditandai dengan antisusiasnya mereka menyaksikan pembukaan palang  serta memberi semangat kepada operator excavator untuk membuka lebih cepat. Usai palang itu dibuka, sebanyak 257 unit  kendaraan berikut 917 awak kendaraan dan penumpang langsung bergerak menuju Wamena dan kabupaten lain di Pegunungan Tengah Papua,” tambahnya. 

Baca Juga :  Pemeriksaan Enam Prajurit Kasus Timika Rampung

Dalam kesempatan itu, Dandim Situmeang menyampaikan terima kasih atas pengertian dan kerja sama masyarakat. “Perbedaan politik adalah biasa. Jangan perbedaan itu dijadikan alasan untuk mengganggu fasilitas umum. Mari merajut kembali kebersamaan dan persaudaraan dalam damai jelang masa raya Natal yang tinggal sebentar lagi,” pinta Dandim Situmeang.

Dalam kesempatan itu, Penjabat Bupati Yalimo, Ribka Haluk atas nama pemerintah dan masyarakat, menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri  dan semua pihak yang telah bersusah payah memperbaiki jembatan serta pembukaan palang. Semoga TUHAN senantiasa melindungi dalam kesempatan yang sama,

“Kami dari pemerintah menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri dan masyarakat yang mau mengerti. Dimana kita bersama sudah memperbaiki jembatan kemarin dan sekarang kita membuka palang ini agar arus transportasi logistik dan Bahan bangunan bisa kembali lancar ke wilayah Lapago,”bebernya (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya