Friday, December 27, 2024
26.7 C
Jayapura

Potensi Aksi Demo Masih Ada

“Kami memonitor dan kemungkinan akan ada kegiatan tambahan  untuk menyampaikan aspirasi tapi sebisa mungkin dilakukan dengan etika yang baik. Kemarin kami sayangkan sebab kami sudah sampaikan jangan long march tapi akhirnya dipaksakan,” bebernya.

Ia mengingatkan dalam aksi harusnya jangan mengedepankan kepentingan sendiri sementara kepentingan orang lain terganggu. “Bersimpati boleh tapi jangan dengan kemudian yang tidak tahu persoalan malah dibenturkan. Kemarin langkah kami jelas untuk menjaga ketertiban umum,” bebernya.

Disini kata Kapolres pihaknya sudah mengingatkan ke korlap demo kalau mau aksi silahkan tapi jangan justru melempar petugas dan melawan petugas.

“Jika petugas dilawan tanpa alasan tentu ada alasannya lagi dan kami tidak akan diam. Kami akan respon dengan SOP kami. Saat dialog lalu ada batu inikan artinya ada provokator jadi korlap juga harus bicara. Jangan sampai aksi demo dinodai karena provokator,” singgungnya.

Baca Juga :  Lambung Truk Molen, 1 Tewas 5 Luka Berat

Iapun meminta maaf jika aksi tersebut  ada yang terluka sebab itu langkah – langkah yang harus kami ambil.

“Dari pendemo ada resiko dan dari kami juga ada resiko tapi bagaimana resiko ini dieliminir dengan membangun komunikasi,” tegasnya.

Iapun menyarankan bahwa seharusnya pendemo juga belajar, polisi  tugasnya bagaimana dan korlap bagaimana dan sebab kepolisian memiliki pengalaman berulang dimana setiap jalan merusak, setiap jalan bakar dan tidak mungkin polisi berdiam diri.

“Tidak boleh kami diamkan sebab jika kemarin dilepas pasti ada provokator sebab  korlap juga tidak bisa bertanggungjawab apalagi selama ini memang tidak ada namanya korlap bertanggungjawab. Setelah ada aksi dan benturan pasti hilang kemudian menyalahkan aparat,” paparnya.

Baca Juga :  500 Kampung di Papua Belum Bebas BAB Sembarangan.

Pola – pola ini yang kata Kapolres selalu dilakukan dan harusnya dikoreksi. “Kalau melempar petugas berani tidak mengaku dan bertanggungjawab. Jangan anggap polisi sebagai ancaman sebab kami  hanya memfasilitasi dan terbukti DPR juga bisa dihadirkan,” tutupnya. (ade/WEN)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Kami memonitor dan kemungkinan akan ada kegiatan tambahan  untuk menyampaikan aspirasi tapi sebisa mungkin dilakukan dengan etika yang baik. Kemarin kami sayangkan sebab kami sudah sampaikan jangan long march tapi akhirnya dipaksakan,” bebernya.

Ia mengingatkan dalam aksi harusnya jangan mengedepankan kepentingan sendiri sementara kepentingan orang lain terganggu. “Bersimpati boleh tapi jangan dengan kemudian yang tidak tahu persoalan malah dibenturkan. Kemarin langkah kami jelas untuk menjaga ketertiban umum,” bebernya.

Disini kata Kapolres pihaknya sudah mengingatkan ke korlap demo kalau mau aksi silahkan tapi jangan justru melempar petugas dan melawan petugas.

“Jika petugas dilawan tanpa alasan tentu ada alasannya lagi dan kami tidak akan diam. Kami akan respon dengan SOP kami. Saat dialog lalu ada batu inikan artinya ada provokator jadi korlap juga harus bicara. Jangan sampai aksi demo dinodai karena provokator,” singgungnya.

Baca Juga :  Siap Bertarung, Frans Pekey Kantongi Empat Surat Tugas Parpol

Iapun meminta maaf jika aksi tersebut  ada yang terluka sebab itu langkah – langkah yang harus kami ambil.

“Dari pendemo ada resiko dan dari kami juga ada resiko tapi bagaimana resiko ini dieliminir dengan membangun komunikasi,” tegasnya.

Iapun menyarankan bahwa seharusnya pendemo juga belajar, polisi  tugasnya bagaimana dan korlap bagaimana dan sebab kepolisian memiliki pengalaman berulang dimana setiap jalan merusak, setiap jalan bakar dan tidak mungkin polisi berdiam diri.

“Tidak boleh kami diamkan sebab jika kemarin dilepas pasti ada provokator sebab  korlap juga tidak bisa bertanggungjawab apalagi selama ini memang tidak ada namanya korlap bertanggungjawab. Setelah ada aksi dan benturan pasti hilang kemudian menyalahkan aparat,” paparnya.

Baca Juga :  Aplikasi K2 Diusulkan Dibuka

Pola – pola ini yang kata Kapolres selalu dilakukan dan harusnya dikoreksi. “Kalau melempar petugas berani tidak mengaku dan bertanggungjawab. Jangan anggap polisi sebagai ancaman sebab kami  hanya memfasilitasi dan terbukti DPR juga bisa dihadirkan,” tutupnya. (ade/WEN)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya