Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Padat Karya Syarat Utama Salurkan Program Lanny Jaya Mandiri

PANTAU SEMBAKO: Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom saat memantau penurunan Sembako di Distrik Gamelia, Selasa (3/12). *FOTO: Denny/Cepos

Dari Pembagian Sembako kepada masyarakat di Distrik Gamelia Kabupaten Lanny Jaya 

GAMELIA-Pemda Lanny Jaya memastikan jika masyarakat di 39 distrk wajib melakukan padat karya, sebagai persyaratan utama dijalankannya program Lanny Jaya Mandiri.

Padat karya yang dimaksud yakni masyarakat di setiap kampung harus memperhatikan beberapa hal. Seperti dalam setahun membuka dua kebun, padat karya jalan di kampung, dan padat karya pemeliharaan fasilitas umum distrik dan Kampung.

Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom mengakui jika masyarakat di 39 distrik yang ada di Kabupaten Lanny Jaya harus melakukan padat karya. Dimana padat karya yang dimaksud ini setiap akhir tahun seperti ini mereka harus berembuk untuk padat karya pangan. Dimana pembukaan lahan perkebunan itu dibuka dua kali selama setahun.

Padat karya tentang jalan menuju ke desa, dan padat karya melakukan pemagaran di halaman gereja, sekolah dibersihkan atau dipagar atau pemeliharaan fasilitas umum.

“Karena masyarakat melakukan padat karya maka sharing dana antara dana desa dan APBD Kabupaten Lanny Jaya itu Rp 1 juta untuk kepala keluarga perbulan,”ungkapnya saat menyerahkan Sembako dari Program Lanny Jaya Mandiri di Distrik Gamelia yang membawahi 98 kampung, Selasa (3/12) kemarin.

Tahun pertama pelaksanaannya, menurut Befa Yigibalom,  ada banyak plus dan minusnya. Masyarakat penerima manfaat Program Lanny Jaya mandiri ini menurutnya masih banyak yang belum memiliki e-KTP dengan Kartu keluarga. Pengurusan administrasi bahkan rekening bank juga belum ada. Selain itu penerima manfaat ini banyak yang setelah mendapatkan uang, justru digunakan membeli togel dan lain -lain.

“Ada  juga pajak -pajak liar yang dilakukan oleh oknum aparat desa dan distrik, kelompok pegawai negeri bahkan pihak luar. Sehingga uang yang diterima itu dipotong-potong. Namun saat ini kebijakan tahun anggaran 2019, dari anggaran Rp 2.100.000 yang diterima masyarakat, ada Rp 1.100.000 diintervensi pemerintah. Dijadikan dalam bentuk barang. Dimana barang-barang kebutuhan pokok masyarakat ini kelihatannya setelah dibagikan di 13 distrik, masyarakat sangat bersuka cita,”katanya.

Baca Juga :  Partai Golkar Diminta Tentukan Satu Nama

Bupati dua Periode ini juga melihat masyarakat yang ada di pelosok kampung itu tak mungkin untuk mengambil uang tersebut dan belanja di Wamena. Contoh untuk dua bulan maka yang diberikan beras 30 Kg, gula pasir 6 Kg, 4 bungkus kopi, 4 bungkus teh, 6 kaleng susu, 10 ikan kaleng dan 2 karton mie instan.

Ini sebenarnya sama saja masyarakat menerima uang tetapi dalam bentuk barang. “Saat ini Pemda masih mempercayakan koperasi kabupaten melalui Dinas Koperasi dan UKM Lanny Jaya, kita berharap akan evaluasi juga. Namun sepertinya seluruh masyarakat menghendaki program ini ditetapkan. Artinya kita akan lebih baik lagi dimana yang menangani ini adalah koperasi ditingkat distrik yang kita hidupkan,” tuturnya.

Ia juga menyatakan jika koperasi tingkat distrik telah dibentuk. Dimana sebanyak 39 koperasi yang berbadan hukum akan memainkan perannya kepada masyarakat. Sehingga anggaran yang dimiliki masyarakat, tinggal koperasi melayani sampai triwulan awal.

 “Ketika anggarannya keluar, warga yang sudah mengambil barang maka anggarannya bisa dipotong langsung oleh koperasi. Sehingga jangkauan transportasi masyarakat, semuanya dimudahkan,” ujarnya.

“Tahun depan kita akan tegaskan tetap padat karyanya. Apakah benar mereka bekerja sesuai dengan kebijakan pemerintah. Bagi yang sudah melakukan padat karya, kita kasih. Namun yang tidak melakukan padat karya, kita tidak akan kasih. Karena Pemda Lanny Jaya tak akan manjakan masyarakat. Artinya padat karya ini adalah syarat, sehingga pemda bisa memberikan anggaran 1 juta per kk,” sambungnya.

Baca Juga :  Jangan Terpancing Kibarkan Bintang Kejora!

Ia juga menyatakan jika dari semua masyarakat yang paling sejahtera di Papua dan seluruh Indonesia adalah di Lanny Jaya. Karena ada yang berbentuk uang tiap bulan dan ada yang berbentuk barang. Stok barang yang diterima masyarakat ini tak ada di Wamena dan di Jayapura juga susah ditemukan dalam partai besar. Untuk itu, pemerintah mengambil risiko dan beban yang luar biasa, dimana barang -barang yang diterima masyarakat ini didatangkan dari Makassar dan Surabaya.

“Saya tegaskan lagi bantuan Rp 1 juta per KK itu adalah  bantuan modal. Namun bukan bantuan modal Cuma-cuma. Karena masyarakat melakukan padat karya sehingga diharapkan mereka bisa makan dan bekerja. Namun harus memiliki maindset untuk berusaha. Orang Lanny Jaya atau pengunungan Tengah Papua bahkan Orang Papua sulit sekali untuk untuk berusaha,” ucap Befa yang juga Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua.

Secara terpisah Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lanny Jaya, Julian Steven Yanengga mengakui jika pelayanan Program Lanny Jaya Mandiri hingga saat ini di Distrik Gamelia adalah distrik ke-13, dan 122 kampung yang telah terlayani. Dimana untuk penerima manfaat berjumlah 5.452 kepala keluarga.

“Dari 39 distrik di Kabupaten Lanny Jaya, tersisa 26 distrik yang belum terlayani. Target kita pada tanggal 23 Desember harus tuntas sehingga mulai besok itu kita akan mengejar. Walaupun libur yang ditetapkan mulai 18 Desember, namun kita akan terus bekerja untuk menyelesaikan penyaluran bahan pokok dari anggaran masyarakat,”jelasnya.

Steven Yanengga memastikan jika saat ini barang ada di gudang. Nanti pihaknya akan kerja sama dengan kepala distrik untuk bisa menerima atau menjemput barang yang telah disediakan. Sesuai dengan waktu yang nantinya disepakati dan langsung dibagi di depan masyarakat tanpa perantara siapapun.

“Pembangiannya kita tidak titip di kepala distrik dan kepala kampong. Tetapi langsung dibagi di depan masyarakat hingga habis,” pungkasnya. (jo/nat)

PANTAU SEMBAKO: Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom saat memantau penurunan Sembako di Distrik Gamelia, Selasa (3/12). *FOTO: Denny/Cepos

Dari Pembagian Sembako kepada masyarakat di Distrik Gamelia Kabupaten Lanny Jaya 

GAMELIA-Pemda Lanny Jaya memastikan jika masyarakat di 39 distrk wajib melakukan padat karya, sebagai persyaratan utama dijalankannya program Lanny Jaya Mandiri.

Padat karya yang dimaksud yakni masyarakat di setiap kampung harus memperhatikan beberapa hal. Seperti dalam setahun membuka dua kebun, padat karya jalan di kampung, dan padat karya pemeliharaan fasilitas umum distrik dan Kampung.

Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom mengakui jika masyarakat di 39 distrik yang ada di Kabupaten Lanny Jaya harus melakukan padat karya. Dimana padat karya yang dimaksud ini setiap akhir tahun seperti ini mereka harus berembuk untuk padat karya pangan. Dimana pembukaan lahan perkebunan itu dibuka dua kali selama setahun.

Padat karya tentang jalan menuju ke desa, dan padat karya melakukan pemagaran di halaman gereja, sekolah dibersihkan atau dipagar atau pemeliharaan fasilitas umum.

“Karena masyarakat melakukan padat karya maka sharing dana antara dana desa dan APBD Kabupaten Lanny Jaya itu Rp 1 juta untuk kepala keluarga perbulan,”ungkapnya saat menyerahkan Sembako dari Program Lanny Jaya Mandiri di Distrik Gamelia yang membawahi 98 kampung, Selasa (3/12) kemarin.

Tahun pertama pelaksanaannya, menurut Befa Yigibalom,  ada banyak plus dan minusnya. Masyarakat penerima manfaat Program Lanny Jaya mandiri ini menurutnya masih banyak yang belum memiliki e-KTP dengan Kartu keluarga. Pengurusan administrasi bahkan rekening bank juga belum ada. Selain itu penerima manfaat ini banyak yang setelah mendapatkan uang, justru digunakan membeli togel dan lain -lain.

“Ada  juga pajak -pajak liar yang dilakukan oleh oknum aparat desa dan distrik, kelompok pegawai negeri bahkan pihak luar. Sehingga uang yang diterima itu dipotong-potong. Namun saat ini kebijakan tahun anggaran 2019, dari anggaran Rp 2.100.000 yang diterima masyarakat, ada Rp 1.100.000 diintervensi pemerintah. Dijadikan dalam bentuk barang. Dimana barang-barang kebutuhan pokok masyarakat ini kelihatannya setelah dibagikan di 13 distrik, masyarakat sangat bersuka cita,”katanya.

Baca Juga :  Partai Golkar Diminta Tentukan Satu Nama

Bupati dua Periode ini juga melihat masyarakat yang ada di pelosok kampung itu tak mungkin untuk mengambil uang tersebut dan belanja di Wamena. Contoh untuk dua bulan maka yang diberikan beras 30 Kg, gula pasir 6 Kg, 4 bungkus kopi, 4 bungkus teh, 6 kaleng susu, 10 ikan kaleng dan 2 karton mie instan.

Ini sebenarnya sama saja masyarakat menerima uang tetapi dalam bentuk barang. “Saat ini Pemda masih mempercayakan koperasi kabupaten melalui Dinas Koperasi dan UKM Lanny Jaya, kita berharap akan evaluasi juga. Namun sepertinya seluruh masyarakat menghendaki program ini ditetapkan. Artinya kita akan lebih baik lagi dimana yang menangani ini adalah koperasi ditingkat distrik yang kita hidupkan,” tuturnya.

Ia juga menyatakan jika koperasi tingkat distrik telah dibentuk. Dimana sebanyak 39 koperasi yang berbadan hukum akan memainkan perannya kepada masyarakat. Sehingga anggaran yang dimiliki masyarakat, tinggal koperasi melayani sampai triwulan awal.

 “Ketika anggarannya keluar, warga yang sudah mengambil barang maka anggarannya bisa dipotong langsung oleh koperasi. Sehingga jangkauan transportasi masyarakat, semuanya dimudahkan,” ujarnya.

“Tahun depan kita akan tegaskan tetap padat karyanya. Apakah benar mereka bekerja sesuai dengan kebijakan pemerintah. Bagi yang sudah melakukan padat karya, kita kasih. Namun yang tidak melakukan padat karya, kita tidak akan kasih. Karena Pemda Lanny Jaya tak akan manjakan masyarakat. Artinya padat karya ini adalah syarat, sehingga pemda bisa memberikan anggaran 1 juta per kk,” sambungnya.

Baca Juga :  Bangun SPBU, Pertamina Teken MoU dengan 6 Bupati

Ia juga menyatakan jika dari semua masyarakat yang paling sejahtera di Papua dan seluruh Indonesia adalah di Lanny Jaya. Karena ada yang berbentuk uang tiap bulan dan ada yang berbentuk barang. Stok barang yang diterima masyarakat ini tak ada di Wamena dan di Jayapura juga susah ditemukan dalam partai besar. Untuk itu, pemerintah mengambil risiko dan beban yang luar biasa, dimana barang -barang yang diterima masyarakat ini didatangkan dari Makassar dan Surabaya.

“Saya tegaskan lagi bantuan Rp 1 juta per KK itu adalah  bantuan modal. Namun bukan bantuan modal Cuma-cuma. Karena masyarakat melakukan padat karya sehingga diharapkan mereka bisa makan dan bekerja. Namun harus memiliki maindset untuk berusaha. Orang Lanny Jaya atau pengunungan Tengah Papua bahkan Orang Papua sulit sekali untuk untuk berusaha,” ucap Befa yang juga Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua.

Secara terpisah Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lanny Jaya, Julian Steven Yanengga mengakui jika pelayanan Program Lanny Jaya Mandiri hingga saat ini di Distrik Gamelia adalah distrik ke-13, dan 122 kampung yang telah terlayani. Dimana untuk penerima manfaat berjumlah 5.452 kepala keluarga.

“Dari 39 distrik di Kabupaten Lanny Jaya, tersisa 26 distrik yang belum terlayani. Target kita pada tanggal 23 Desember harus tuntas sehingga mulai besok itu kita akan mengejar. Walaupun libur yang ditetapkan mulai 18 Desember, namun kita akan terus bekerja untuk menyelesaikan penyaluran bahan pokok dari anggaran masyarakat,”jelasnya.

Steven Yanengga memastikan jika saat ini barang ada di gudang. Nanti pihaknya akan kerja sama dengan kepala distrik untuk bisa menerima atau menjemput barang yang telah disediakan. Sesuai dengan waktu yang nantinya disepakati dan langsung dibagi di depan masyarakat tanpa perantara siapapun.

“Pembangiannya kita tidak titip di kepala distrik dan kepala kampong. Tetapi langsung dibagi di depan masyarakat hingga habis,” pungkasnya. (jo/nat)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya