Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Beda Pendapat Hal yang Biasa

TERIMA SERTIFIKAT: Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka, SIP., saat menerima sertifikat operasional SMPN Oksamol dari perwakilan Kemendikbud RI di Distrik Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang, beberapa waktu yang lalu. *FOTO: Humas Pemkab Oegubin for Cepos

*Bupati Costan Oktemka Soal Masuknya Pegunungan Bintang di Papua Selatan

JAYAPURA-Adanya penolakan sejumlah pihak terkait keinginan masuknya Kabupaten Pegunungan Bintang dalam wilayah DOB (Daerah Otonom Baru) Provinsi Papua Selatan yang saat ini diperjuangkan, mendapat tanggapan dari Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka, SIP.

Kepada Cenderawasih Pos, Bupati Costan Oktemka mengatakan, dalam alam demokrasi, perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa. Hal itu menurutnya tergantung dari sudut pandang mana yang digunakan oleh pihak-pihak yang menolak maupun yang menerima bergabungnya Kabupaten Pegunungan Bintang dalam DOB Provinsi Papua Selatan.

“Ada dari Papua Selatan yang menolak Pegunungan Bintang bergabung. Demikian pula ada orang dari Pegunungan Bintang yang menolak. Tetapi yang saya lihat paling banyak yang berpikir positif, mau supaya Pegunungan Bintang harus masuk Papua Selatan,” ungkapnya saat menghubungi Cenderawasih Pos, Selasa (3/12).

Terkait hal ini, Bupati Oktemka menegaskan bahwa Papua Selatan dan Pegunungan Bintang, sama-sama memiliki kepentingan. Dimana Papua Selatan menurutnya harus menambah satu kabupaten definitif, untuk memenuhi syarat yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan terkait pembentukan DOB.

“Kami Pegunungan Bintang juga berkepentingan untuk percepatan pembangunan. Jadi kami sama-sama memiliki kepentingan,” tegasnya.

Apabila ada pihak-pihak dari Papua Selatan yang memiliki pendapat berbeda dan tidak menginginkan Pegunungan Bintang bergabung, Bupati Costan Oktemka meminta agar pihak-pihak tersebut bisa lebih memahami aturan yang berlaku saat ini.

“Kalau mau dipaksakan bentuk kotamadya atau kabupaten baru di Papua Selatan untuk saat ini, agak berat dan butuh waktu yang cukup. Tentunya jauh lebih baik, kabupaten yang ada dan lebih dekat serta memiliki hubungan. Contohnya kami Pegunungan Bintang memiliki hubungan historis dan budaya yang dekat dengan  Kabupaten Boven Digoel yang juga bagian dari Papua Selatan. Kami memiliki banyak kesamaan dan kami sebagai satu keluarga Papua Selatan. Khususnya Kabupaten Boven Digoel yaitu Muyu dan Mandobo,” jelasnya.

Baca Juga :  Ini Banjir Terparah Selama 10 Tahun

Terkait hal itu, Bupati Costan Oktemka menyebutkan, Kabupaten Pegunungan Bintang lebih layak dan pantas untuk bergabung dengan Papua Selatan.

Selain kedekatan historis dan budaya, diakuinya untuk akses percepatan pembangunan di Pegunungan Bintang akan lebih mudah melalui Papua Selatan.

“Bagi orang Pegunungan Bintang yang tidak menginginkan untuk bergabung ke Papua Selatan, saya bisa katakan dia sangat keliru. Sebab rata-rata yang berpendapat seperti ini, tidak memiliki andil dalam pemerintahan yang sah saat ini. Mereka kelompok yang tidak bertanggung jawab yang tidak mengetahui kesulitan yang dihadapi pemerintah daerah saat ini,” ucapnya.

“Saya pikir yang berurusan dengan kantor gubernur kalau itu jadi di Merauke, itu adalah pemerintah daerah. Masyarakat tidak ada hubungan dan urusan dengan kantor gubernur. Sebab akses masyarakat ke Jayapura tentunya tidak akan terganggu. Malah ini lebih menguntungkan bagi percepatan pembangunan di Pegunungan Bintang,” sambungnya.

Sebagai kepala daerah, Costan Oktemka mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan kemajuan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Dimana pihaknya juga sudah melihat bahwa bergabung ke Papua Selatan merupakan solusi untuk percepatan pembangunan.

Baca Juga :  Palang Dibuka, 400-an Mobil Tinggalkan Elelim

“Bupati bersama seluruh perangkat pemerintah daerah sampai ke kepala distrik dan kepala kampung serta tokoh-tokoh gereja dan lain-lain, sudah sepakat untuk masuk ke Papua Selatan,” tambahnya.

Bupati Costan Oktemka kembali menegaskan bahwa agar proses terbentuknya DOB Provinsi Papua Selatan bisa lebih cepat, maka tidak perlu ada beda pendapat. Sebab semua pihak dalam hal ini memiliki kepentingan yang sama.

“Kami mengerti, Papua Selatan sudah berjuang lama dan kehadiran kami merupakan solusi untuk memecahkan kebuntuan selama ini. Sehingga terjadi percepatan pemekaran Papua Selatan. Saat ini ada peluang dan kita harus sambut itu tanpa ada pertentangan di antara kita. Papua Selatan butuh Pegunungan Bintang untuk lengkap jadi lima kabupaten dan Pegunungan Bintang juga butuh Papua Selatan untuk percepatan pembangunan,” tandasnya.

Dirinya berharap tidak ada lagi beda pendapat menyangkut bergabungnya Pegunungan Bintang ke Papua Selatan. Bupati Costan Oktemka juga mengajak semua pihak untuk bersatu hati berjuang untuk mendapatkan peluang ini, untuk kemajuan masyarakat Papua Selatan secara keseluruhan.

Mengenai pihak-pihak yang tidak menginginkan adanya pemekaran di Papua Selatan, Bupati Costan Oktemka menilai pihak-pihak tersebut tidak mengerti keadaan yang dialami saat ini berpikir seperti itu. “Mereka berbicara tidak tahu dari aspek mana, tetapi Papua Selatan yaitu empat kabupaten sampai ke Pegunungan Bintang, butuh percepatan pembangunan. Kami sudah sangat terisolir terlalu lama. Untuk itu, jangan mengatasnamakan lembaga tertentu untuk menghambat  maksud baik pemerintah pusat untuk percepatan pembangunan di Papua Selatan. Kita semua orang Papua mau maju. Untuk itu, Papua Selatan harus dimekarkan untuk percepatan pembangunan. Ini untuk kepentingan orang Papua di Papua Selatan,” tutupnya. (nat)

TERIMA SERTIFIKAT: Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka, SIP., saat menerima sertifikat operasional SMPN Oksamol dari perwakilan Kemendikbud RI di Distrik Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang, beberapa waktu yang lalu. *FOTO: Humas Pemkab Oegubin for Cepos

*Bupati Costan Oktemka Soal Masuknya Pegunungan Bintang di Papua Selatan

JAYAPURA-Adanya penolakan sejumlah pihak terkait keinginan masuknya Kabupaten Pegunungan Bintang dalam wilayah DOB (Daerah Otonom Baru) Provinsi Papua Selatan yang saat ini diperjuangkan, mendapat tanggapan dari Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka, SIP.

Kepada Cenderawasih Pos, Bupati Costan Oktemka mengatakan, dalam alam demokrasi, perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa. Hal itu menurutnya tergantung dari sudut pandang mana yang digunakan oleh pihak-pihak yang menolak maupun yang menerima bergabungnya Kabupaten Pegunungan Bintang dalam DOB Provinsi Papua Selatan.

“Ada dari Papua Selatan yang menolak Pegunungan Bintang bergabung. Demikian pula ada orang dari Pegunungan Bintang yang menolak. Tetapi yang saya lihat paling banyak yang berpikir positif, mau supaya Pegunungan Bintang harus masuk Papua Selatan,” ungkapnya saat menghubungi Cenderawasih Pos, Selasa (3/12).

Terkait hal ini, Bupati Oktemka menegaskan bahwa Papua Selatan dan Pegunungan Bintang, sama-sama memiliki kepentingan. Dimana Papua Selatan menurutnya harus menambah satu kabupaten definitif, untuk memenuhi syarat yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan terkait pembentukan DOB.

“Kami Pegunungan Bintang juga berkepentingan untuk percepatan pembangunan. Jadi kami sama-sama memiliki kepentingan,” tegasnya.

Apabila ada pihak-pihak dari Papua Selatan yang memiliki pendapat berbeda dan tidak menginginkan Pegunungan Bintang bergabung, Bupati Costan Oktemka meminta agar pihak-pihak tersebut bisa lebih memahami aturan yang berlaku saat ini.

“Kalau mau dipaksakan bentuk kotamadya atau kabupaten baru di Papua Selatan untuk saat ini, agak berat dan butuh waktu yang cukup. Tentunya jauh lebih baik, kabupaten yang ada dan lebih dekat serta memiliki hubungan. Contohnya kami Pegunungan Bintang memiliki hubungan historis dan budaya yang dekat dengan  Kabupaten Boven Digoel yang juga bagian dari Papua Selatan. Kami memiliki banyak kesamaan dan kami sebagai satu keluarga Papua Selatan. Khususnya Kabupaten Boven Digoel yaitu Muyu dan Mandobo,” jelasnya.

Baca Juga :  JFT: Semua Lawan di Grup H Berat

Terkait hal itu, Bupati Costan Oktemka menyebutkan, Kabupaten Pegunungan Bintang lebih layak dan pantas untuk bergabung dengan Papua Selatan.

Selain kedekatan historis dan budaya, diakuinya untuk akses percepatan pembangunan di Pegunungan Bintang akan lebih mudah melalui Papua Selatan.

“Bagi orang Pegunungan Bintang yang tidak menginginkan untuk bergabung ke Papua Selatan, saya bisa katakan dia sangat keliru. Sebab rata-rata yang berpendapat seperti ini, tidak memiliki andil dalam pemerintahan yang sah saat ini. Mereka kelompok yang tidak bertanggung jawab yang tidak mengetahui kesulitan yang dihadapi pemerintah daerah saat ini,” ucapnya.

“Saya pikir yang berurusan dengan kantor gubernur kalau itu jadi di Merauke, itu adalah pemerintah daerah. Masyarakat tidak ada hubungan dan urusan dengan kantor gubernur. Sebab akses masyarakat ke Jayapura tentunya tidak akan terganggu. Malah ini lebih menguntungkan bagi percepatan pembangunan di Pegunungan Bintang,” sambungnya.

Sebagai kepala daerah, Costan Oktemka mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan kemajuan di Kabupaten Pegunungan Bintang. Dimana pihaknya juga sudah melihat bahwa bergabung ke Papua Selatan merupakan solusi untuk percepatan pembangunan.

Baca Juga :  Egianus Cs Bakal Bebaskan Pilot Susi Air

“Bupati bersama seluruh perangkat pemerintah daerah sampai ke kepala distrik dan kepala kampung serta tokoh-tokoh gereja dan lain-lain, sudah sepakat untuk masuk ke Papua Selatan,” tambahnya.

Bupati Costan Oktemka kembali menegaskan bahwa agar proses terbentuknya DOB Provinsi Papua Selatan bisa lebih cepat, maka tidak perlu ada beda pendapat. Sebab semua pihak dalam hal ini memiliki kepentingan yang sama.

“Kami mengerti, Papua Selatan sudah berjuang lama dan kehadiran kami merupakan solusi untuk memecahkan kebuntuan selama ini. Sehingga terjadi percepatan pemekaran Papua Selatan. Saat ini ada peluang dan kita harus sambut itu tanpa ada pertentangan di antara kita. Papua Selatan butuh Pegunungan Bintang untuk lengkap jadi lima kabupaten dan Pegunungan Bintang juga butuh Papua Selatan untuk percepatan pembangunan,” tandasnya.

Dirinya berharap tidak ada lagi beda pendapat menyangkut bergabungnya Pegunungan Bintang ke Papua Selatan. Bupati Costan Oktemka juga mengajak semua pihak untuk bersatu hati berjuang untuk mendapatkan peluang ini, untuk kemajuan masyarakat Papua Selatan secara keseluruhan.

Mengenai pihak-pihak yang tidak menginginkan adanya pemekaran di Papua Selatan, Bupati Costan Oktemka menilai pihak-pihak tersebut tidak mengerti keadaan yang dialami saat ini berpikir seperti itu. “Mereka berbicara tidak tahu dari aspek mana, tetapi Papua Selatan yaitu empat kabupaten sampai ke Pegunungan Bintang, butuh percepatan pembangunan. Kami sudah sangat terisolir terlalu lama. Untuk itu, jangan mengatasnamakan lembaga tertentu untuk menghambat  maksud baik pemerintah pusat untuk percepatan pembangunan di Papua Selatan. Kita semua orang Papua mau maju. Untuk itu, Papua Selatan harus dimekarkan untuk percepatan pembangunan. Ini untuk kepentingan orang Papua di Papua Selatan,” tutupnya. (nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya