Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Bangun SPBU, Pertamina Teken MoU dengan 6 Bupati

TEKEN MoU: Enam kepala daerah yaitu Bupati Puncak, Asmat, Yahukimo, Yalimo dan Tolikara menandatangani MoU dengan manajemen PT. Pertamina (Persero) dan PT. Patra Logistik salah satu anak perusahaan PT. Pertamina di Surabaya, kemarin. ( FOTO: Diskominfo Kabupaten Puncak for Cepos)

Di Kabupaten Puncak Akan Dibangun Tiga SPBU

SURABAYA-Persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kabupaten pemekaran di Papua, nampaknya masih menjadi persoalan yang tidak pernah habis.

Walaupun sudah ada program BBM Satu Harga oleh pemerintah pusat, namun masyarakat di kabupaten pemekaran di Provinsi Papua, masih terus merasakan harga BBM yang mahal.

Kondisi ini diperparah dengan kelangkaan BBM, yang merupakan dampak dari permainan oknum penyalur ilegal.

Untuk memutus mata rantai persoalan BBM ini, enam kepala daerah yaitu Bupati Puncak, Asmat, Yahukimo, Yalimo, Tolikara dan Mamberamo Tengah melakukan penandatangan MoU dengan manajemen PT. Pertamina (Persero) dan PT. Patra Logistik salah satu anak perusahaan PT. Pertamina.

MoU ini  terkait rencana pembangunan sejumlah SPBU dan jobber (pemborong) di enam kabupaten tersebut, tahun ini. Pertemuan dan penandatanganan MoU tersebut dilakukan di Surabaya, Jawa Timur, 14-15 Januari 2020. 

Hadir dalam pertemuan tersebut, Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M.Si., Bupati Asmat Elisa Kambu, Bupati Tolikara Usman G.  Wanimbo, Bupati Yalimo Lakius Peyon dan Bupati Yahukimo Abock Busup. Sementara Bupati Mamberamo Tengah diwakili oleh kepala Dinas PTSP Abraham Ayhuan.

Sementara dari Pertamnia, hadir General Maneger (GM) PT. Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku dan Papua, Gema Iriandus Pahalawan serta manajemen PT. Patra Logistik.

GM PT. Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku dan Papua, Gema Iriandus Pahalawan usai pertemuan, mengaku gembira dengan langkah kerja sama ini. Sebab dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini,pihaknya bersama dengan para bupati yang hadir, mampu membuat rencana  untuk pengembangan fasilitas penyalur seperti jobber (Terminal BBM Mini) dan SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) di enam kabupaten ini.

Diharapkan, nantinya pembangunan SPBU ini, mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Khususnya untuk pemenuhan kebutuhan energi seperti BBM dan elpiji dengan harga yang lebih rendah sama seperti masyarakat di luar Papua. 

Baca Juga :  Billy Mambrasar Temui Beberapa Kementrian Terkait Mencari Sulusi

“Inti dari pertemuan ini agar masyarakat bisa menikmati BBM Satu Harga, sama seperti di daerah lain,” tegasnya dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Rabu (15/1). 

Dengan pertemuan ini, PT. Patra Logistik , sebagai anak perusahan PT. Pertamina akan membantu pemerintah daerah, dalam hal penyaluran BBM di enam kabupaten yang telah menandatangani MoU. 

PT. Patra Logistik menurut Gema Iriandus,  akan membangun beberapa lembaga penyalur seperti SPBU dan Jobber di wilayah yang sudah disepakati dengan para bupati. Dengan demikian BBM bisa disalurkan ke masyarakat dengan harga yang terendah. Sekaligus mencegah kelangkaan BBM dan permainan para pengecer BBM ilegal yang sering memanfaatkan kesempatan untuk meraup untung sebesar-besarnya dari kelangkaan BBM.

Permainan tersebut diakuinya bisa dicegah karena sudah ada lembaga penyalur BBM yang resmi dan diawasi langsung oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan PT. Patra Logistik.

“Pembangunan SPBU akan direalisasikan tahun ini. PT. Patra Logistik  akan melakukan pertemuan dengan tim teknis masing-masing kabupaten untuk  rencana pembangunan SPBU ini,” jelasnya.

Pembangunan SPBU diakuinya membutuhkan biaya yang besar dan tidak mudah. Untuk itu, PT. Patra Logistik akan membantu pemerintah daerah untuk pembangunan SPBU di masing-masing kabupaten ini. Namun pihaknya tetap membuka diri, kepada perorangan atau lembaga yang lain yang ingin membangun SPBU. Namun tetap akan diseleksi oleh PT. Pertamina.

“Jika memenuhi syarat sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada, maka Pertamina siap bekerja sama dalam penyaluran BBM di daerah. Karena semakin banyak SPBU, maka semakin membantu masyarakat,” tuturnya.

“Kita membuka diri, siapa yang ingin membangun SPBU silakan. Karena semakin banyak lembaga penyalur, maka BBM sudah tentu akan dijual dengan harga normal. Namun kita perlu pengawasan, yang dilakukan oleh pemerintah daerah,” sambungnya.

Baca Juga :  Yunus Wonda Tolak Seleksi CPNS Sistem Online

Dalam kesempatan itu,  Gema Iriandus berpesan agar pengawasan dari pemerintah daerah harus dilakukan dengan ketat.

 “Inti dari pertemuan ini, adalah masyarakat bisa nikmati BBM satu harga, dan juga ada dampak ekonomi dan kesejahteraan bagi warga setempat,”tambahnya.

 Sementara itu, Bupati Puncak, Willem Wandik mengatakan, pertemuan ini merupakan pertemuan sejarah untuk menghadirkan Pertamina di seluruh di Papua. Terutama untuk mendukung program BBM Satu Harga bagi masyarakat Papua di seluruh kabupaten di Papua. Karena Pertamina melalui anak perusahaannya PT. Patra Logistik, sudah sepakat untuk membantu pemerintah daerah dalam penyaluran BBM sampai ke kabupaten. Terutama pembangunan SPBU, untuk membantu masyarakat. Sebab perkembangan saat ini, dimana sudah ada pembangunan jalan trans Papua, sehingga banyak kendaraan yang membutuhkan BBM cukup besar. 

“Kami sangat gembira menyambut kerja sama ini. Jika selama ini hanya SPBU mini, sekarang akan dibangun SPBU dengan kapasitas besar. Berarti kelangkaan BBM di daerah tidak terjadi,” ucapnya.

Melalui kerja sama ini, masyarakat menurutnya dalam waktu dekat nikmati BBM dengan harga normal. “Pemerintah daerah juga mudah untuk mengawasi pengecer illegal yang selama ini bermain dengan harga. Mereka bisa kita potong,” tegasnya.

Dikatakan, khusus untuk Kabupaten Puncak, akan dibangun SPBU di tiga tempat yaitu di Ilaga, Sinak dan Beoga. 

Pembangunan SPBU di tiga daerah ini menurut Willem Wandik dilakukan karena daerah ini membutuhkan BBM dalam kapasitas yang besar. Dimana nantinya SPBU ini langsung diawasi oleh pemerintah daerah, sehingga distrobutor BBM yang ilegal dapat ditekan.

“Saya berharap untuk kabupaten lain, mari kita kerja sama dengan pertamina, agar masyarakat kita bisa nikmati harga BBM dengan normal,”pungkasnya.(cak/nat)

TEKEN MoU: Enam kepala daerah yaitu Bupati Puncak, Asmat, Yahukimo, Yalimo dan Tolikara menandatangani MoU dengan manajemen PT. Pertamina (Persero) dan PT. Patra Logistik salah satu anak perusahaan PT. Pertamina di Surabaya, kemarin. ( FOTO: Diskominfo Kabupaten Puncak for Cepos)

Di Kabupaten Puncak Akan Dibangun Tiga SPBU

SURABAYA-Persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kabupaten pemekaran di Papua, nampaknya masih menjadi persoalan yang tidak pernah habis.

Walaupun sudah ada program BBM Satu Harga oleh pemerintah pusat, namun masyarakat di kabupaten pemekaran di Provinsi Papua, masih terus merasakan harga BBM yang mahal.

Kondisi ini diperparah dengan kelangkaan BBM, yang merupakan dampak dari permainan oknum penyalur ilegal.

Untuk memutus mata rantai persoalan BBM ini, enam kepala daerah yaitu Bupati Puncak, Asmat, Yahukimo, Yalimo, Tolikara dan Mamberamo Tengah melakukan penandatangan MoU dengan manajemen PT. Pertamina (Persero) dan PT. Patra Logistik salah satu anak perusahaan PT. Pertamina.

MoU ini  terkait rencana pembangunan sejumlah SPBU dan jobber (pemborong) di enam kabupaten tersebut, tahun ini. Pertemuan dan penandatanganan MoU tersebut dilakukan di Surabaya, Jawa Timur, 14-15 Januari 2020. 

Hadir dalam pertemuan tersebut, Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M.Si., Bupati Asmat Elisa Kambu, Bupati Tolikara Usman G.  Wanimbo, Bupati Yalimo Lakius Peyon dan Bupati Yahukimo Abock Busup. Sementara Bupati Mamberamo Tengah diwakili oleh kepala Dinas PTSP Abraham Ayhuan.

Sementara dari Pertamnia, hadir General Maneger (GM) PT. Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku dan Papua, Gema Iriandus Pahalawan serta manajemen PT. Patra Logistik.

GM PT. Pertamina (Persero) MOR VIII Maluku dan Papua, Gema Iriandus Pahalawan usai pertemuan, mengaku gembira dengan langkah kerja sama ini. Sebab dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini,pihaknya bersama dengan para bupati yang hadir, mampu membuat rencana  untuk pengembangan fasilitas penyalur seperti jobber (Terminal BBM Mini) dan SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) di enam kabupaten ini.

Diharapkan, nantinya pembangunan SPBU ini, mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Khususnya untuk pemenuhan kebutuhan energi seperti BBM dan elpiji dengan harga yang lebih rendah sama seperti masyarakat di luar Papua. 

Baca Juga :  Billy Mambrasar Temui Beberapa Kementrian Terkait Mencari Sulusi

“Inti dari pertemuan ini agar masyarakat bisa menikmati BBM Satu Harga, sama seperti di daerah lain,” tegasnya dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Rabu (15/1). 

Dengan pertemuan ini, PT. Patra Logistik , sebagai anak perusahan PT. Pertamina akan membantu pemerintah daerah, dalam hal penyaluran BBM di enam kabupaten yang telah menandatangani MoU. 

PT. Patra Logistik menurut Gema Iriandus,  akan membangun beberapa lembaga penyalur seperti SPBU dan Jobber di wilayah yang sudah disepakati dengan para bupati. Dengan demikian BBM bisa disalurkan ke masyarakat dengan harga yang terendah. Sekaligus mencegah kelangkaan BBM dan permainan para pengecer BBM ilegal yang sering memanfaatkan kesempatan untuk meraup untung sebesar-besarnya dari kelangkaan BBM.

Permainan tersebut diakuinya bisa dicegah karena sudah ada lembaga penyalur BBM yang resmi dan diawasi langsung oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan PT. Patra Logistik.

“Pembangunan SPBU akan direalisasikan tahun ini. PT. Patra Logistik  akan melakukan pertemuan dengan tim teknis masing-masing kabupaten untuk  rencana pembangunan SPBU ini,” jelasnya.

Pembangunan SPBU diakuinya membutuhkan biaya yang besar dan tidak mudah. Untuk itu, PT. Patra Logistik akan membantu pemerintah daerah untuk pembangunan SPBU di masing-masing kabupaten ini. Namun pihaknya tetap membuka diri, kepada perorangan atau lembaga yang lain yang ingin membangun SPBU. Namun tetap akan diseleksi oleh PT. Pertamina.

“Jika memenuhi syarat sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada, maka Pertamina siap bekerja sama dalam penyaluran BBM di daerah. Karena semakin banyak SPBU, maka semakin membantu masyarakat,” tuturnya.

“Kita membuka diri, siapa yang ingin membangun SPBU silakan. Karena semakin banyak lembaga penyalur, maka BBM sudah tentu akan dijual dengan harga normal. Namun kita perlu pengawasan, yang dilakukan oleh pemerintah daerah,” sambungnya.

Baca Juga :  Yunus Wonda Tolak Seleksi CPNS Sistem Online

Dalam kesempatan itu,  Gema Iriandus berpesan agar pengawasan dari pemerintah daerah harus dilakukan dengan ketat.

 “Inti dari pertemuan ini, adalah masyarakat bisa nikmati BBM satu harga, dan juga ada dampak ekonomi dan kesejahteraan bagi warga setempat,”tambahnya.

 Sementara itu, Bupati Puncak, Willem Wandik mengatakan, pertemuan ini merupakan pertemuan sejarah untuk menghadirkan Pertamina di seluruh di Papua. Terutama untuk mendukung program BBM Satu Harga bagi masyarakat Papua di seluruh kabupaten di Papua. Karena Pertamina melalui anak perusahaannya PT. Patra Logistik, sudah sepakat untuk membantu pemerintah daerah dalam penyaluran BBM sampai ke kabupaten. Terutama pembangunan SPBU, untuk membantu masyarakat. Sebab perkembangan saat ini, dimana sudah ada pembangunan jalan trans Papua, sehingga banyak kendaraan yang membutuhkan BBM cukup besar. 

“Kami sangat gembira menyambut kerja sama ini. Jika selama ini hanya SPBU mini, sekarang akan dibangun SPBU dengan kapasitas besar. Berarti kelangkaan BBM di daerah tidak terjadi,” ucapnya.

Melalui kerja sama ini, masyarakat menurutnya dalam waktu dekat nikmati BBM dengan harga normal. “Pemerintah daerah juga mudah untuk mengawasi pengecer illegal yang selama ini bermain dengan harga. Mereka bisa kita potong,” tegasnya.

Dikatakan, khusus untuk Kabupaten Puncak, akan dibangun SPBU di tiga tempat yaitu di Ilaga, Sinak dan Beoga. 

Pembangunan SPBU di tiga daerah ini menurut Willem Wandik dilakukan karena daerah ini membutuhkan BBM dalam kapasitas yang besar. Dimana nantinya SPBU ini langsung diawasi oleh pemerintah daerah, sehingga distrobutor BBM yang ilegal dapat ditekan.

“Saya berharap untuk kabupaten lain, mari kita kerja sama dengan pertamina, agar masyarakat kita bisa nikmati harga BBM dengan normal,”pungkasnya.(cak/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya