Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Panglima TNI Tegaskan Tak Ada Gangguan Keamanan dalam Penyaluran Bantuan

JAKARTA-Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan tidak ada gangguan keamanan dalam distribusi bantuan kepada korban kelaparan di dua distrik di Provinsi Papua Tengah.

“Tidak ada (gangguan keamanan). Jadi, saya pastikan untuk kendala dari KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), KST (Kelompok Separatis Teroris), tidak ada. Jadi, memang saat ini kendalanya hanya cuaca saja,” kata Yudo usai Rapat Koordinasi Penanganan Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah yang digelar di kediaman resmi Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.

Yudo menambahkan distribusi bantuan tersebut hanya bisa dilakukan melalui jalur udara. “Memang distribusinya tidak bisa langsung ke sana karena tidak ada jalan darat. Jalan satu-satunya hanya melalui udara dan angkutan udara harus menunggu cuaca. Ketika cuaca bagus, langsung terbang ke sana untuk nge-drop,” tambahnya.

Musim kemarau berkepanjangan dan cuaca dingin ekstrem memicu terjadinya gagal panen, sehingga warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, kesulitan mendapatkan bahan makanan.

Akibatnya, enam warga meninggal dunia, yang terdiri atas meliputi lima orang dewasa dan seorang bayi, diduga karena diare dan dehidrasi.

Yudo pun menyebut pihaknya sudah menyiapkan pasukan TNI di sekitar lokasi.

“Kan ada pasukan di sana. Saya pastikan pasukan kami di sana menjaga, karena ini adalah bantuan kemanusiaan. Jadi, harus semua sepakat mendahulukan. Ada satu pleton dan dari Polri ada di sana juga,” tambah Yudo.

Setidaknya, lanjutnya, ada sekitar 50 orang pasukan TNI yang disiapkan untuk menjaga bandara maupun jalan menuju Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Baca Juga :  Lukas Tidak Cari Perlindungan di Masyarakat dan Lembaga Gereja

Sampai saat ini, kata Yudo, belum ada laporan adanya gangguan keamanan dalam penyaluran bantuan tersebut.

“Saya sampai sekarang tidak mendengar itu dan nyatanya bahan pangan kita yang kami kirim sudah terdistribusi dan sampai di sana; dan sampai sekarang tidak ada gangguan tembakan dari KKP. Jadi, itu tolong itu media jangan sampai seolah-olah menakut-nakuti. Kami tidak pernah takut, karena ini bantuan kemanusiaan, yang harus kami dahulukan kemanusiaan,” ungkap Yudo.

  Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB Letjen TNI, Suharyanto telah tiba di Timika pada Rabu (2/8/2023) dalam rangka kunjungan ke lokasi bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

Menko Muhadjir awalnya ingin langsung ke Distrik Agandugume yang menjadi wilayah terdampak bencana namun karena cuaca sehingga dibatalkan. Meski demikian Menko tetap menyerahkan bantuan yang telah disiapkan oleh pemerintah kepada masyarakat yang sudah membuka posko di Timika. Penyerahan bantuan disaksikan Bupati Puncak, Willem Wandik.

Muhadjir mengatakan, lokasi bencana cukup sulit untuk dijangkau dan hanya bisa menggunakan transportasi udara. “Kendala cuaca karena berada di ketinggian sehingga agak kesulitan. Saya sih ingin pergi langsung ke sana hari ini tapi karena cuaca maka dibatalkan semantara,” katanya.

Adapun bantuan yang diserahkan Menko PMK ada 12 item antara lain beras 50 ton, makanan siap saji 10 ribu paket, rendang kemasan 3 ribu paket, susu protein 3000 paket, sembako 3000 paket, tenda gulung 1500, kasur lipat 200, tenda pengungsi 4 unit, motor trail 3 unit, selimut 5000 unit, pakaian anak 2000 paket dan pakaian dewasa ada 2000 paket.

Baca Juga :  Tiga Jenderal Masuk Bursa Kapolri

Kepala BNPB mengatakan distribusi bantuan akan ditangani oleh BNPB langsung ke Agandugume menggunakan pesawat setelah adanya jaminan keamanan dari Bupati Puncak. “Kami yakinkan masyarakat yang terdampak ini logistiknya terpenuhi. Diangkut oleh pesawat dari Timika ke Agandugume karena itu yang lebih dekat walaupun setiap hari hanya bisa satu sorti tergantung cuaca dan sekali angkut 900 kilogram,”  kata Suharyanto.

Bantuan dari Panglima TNI dan Kemensos bahkan sudah didistribusi terlebih dahulu untuk mengatasi dampak yang dialami masyarakat. Dari Kemensos sudah menyalurkan makanan siap saji 4000 paket, makanan anak 4000 paket, lauk pauk siap saji 2000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dos, kornet 32 dos, sosis 83 dos, abon sapi 15 dos, biskuit 18 dos, pakaian anak sekolah TK, SD, SMP 3000 stel, pakaian dewasa 4000 stel. Celana dewasa 4000 lembar, selimut 4000 lembar.

“Total yang disiapkan Kemensos sekitar 14 ton. Ini memang belum 100 persen tersalurkan tapi  kita harapkan akan saling melengkapi bantuan baik dari Panglima TNI, Kemensos, BNPB, dari Freeport juga sudah kirim bantuan ke sasaran. Saya dapat telepon dari beberapa perusahaan yang ingin berpartisipasi siapkan bantuan,” tambah Menko PMK, Muhadjir Effendy. (antara/ryu/wen)

JAKARTA-Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan tidak ada gangguan keamanan dalam distribusi bantuan kepada korban kelaparan di dua distrik di Provinsi Papua Tengah.

“Tidak ada (gangguan keamanan). Jadi, saya pastikan untuk kendala dari KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), KST (Kelompok Separatis Teroris), tidak ada. Jadi, memang saat ini kendalanya hanya cuaca saja,” kata Yudo usai Rapat Koordinasi Penanganan Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah yang digelar di kediaman resmi Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.

Yudo menambahkan distribusi bantuan tersebut hanya bisa dilakukan melalui jalur udara. “Memang distribusinya tidak bisa langsung ke sana karena tidak ada jalan darat. Jalan satu-satunya hanya melalui udara dan angkutan udara harus menunggu cuaca. Ketika cuaca bagus, langsung terbang ke sana untuk nge-drop,” tambahnya.

Musim kemarau berkepanjangan dan cuaca dingin ekstrem memicu terjadinya gagal panen, sehingga warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, kesulitan mendapatkan bahan makanan.

Akibatnya, enam warga meninggal dunia, yang terdiri atas meliputi lima orang dewasa dan seorang bayi, diduga karena diare dan dehidrasi.

Yudo pun menyebut pihaknya sudah menyiapkan pasukan TNI di sekitar lokasi.

“Kan ada pasukan di sana. Saya pastikan pasukan kami di sana menjaga, karena ini adalah bantuan kemanusiaan. Jadi, harus semua sepakat mendahulukan. Ada satu pleton dan dari Polri ada di sana juga,” tambah Yudo.

Setidaknya, lanjutnya, ada sekitar 50 orang pasukan TNI yang disiapkan untuk menjaga bandara maupun jalan menuju Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Baca Juga :  Tiga Jenderal Masuk Bursa Kapolri

Sampai saat ini, kata Yudo, belum ada laporan adanya gangguan keamanan dalam penyaluran bantuan tersebut.

“Saya sampai sekarang tidak mendengar itu dan nyatanya bahan pangan kita yang kami kirim sudah terdistribusi dan sampai di sana; dan sampai sekarang tidak ada gangguan tembakan dari KKP. Jadi, itu tolong itu media jangan sampai seolah-olah menakut-nakuti. Kami tidak pernah takut, karena ini bantuan kemanusiaan, yang harus kami dahulukan kemanusiaan,” ungkap Yudo.

  Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB Letjen TNI, Suharyanto telah tiba di Timika pada Rabu (2/8/2023) dalam rangka kunjungan ke lokasi bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

Menko Muhadjir awalnya ingin langsung ke Distrik Agandugume yang menjadi wilayah terdampak bencana namun karena cuaca sehingga dibatalkan. Meski demikian Menko tetap menyerahkan bantuan yang telah disiapkan oleh pemerintah kepada masyarakat yang sudah membuka posko di Timika. Penyerahan bantuan disaksikan Bupati Puncak, Willem Wandik.

Muhadjir mengatakan, lokasi bencana cukup sulit untuk dijangkau dan hanya bisa menggunakan transportasi udara. “Kendala cuaca karena berada di ketinggian sehingga agak kesulitan. Saya sih ingin pergi langsung ke sana hari ini tapi karena cuaca maka dibatalkan semantara,” katanya.

Adapun bantuan yang diserahkan Menko PMK ada 12 item antara lain beras 50 ton, makanan siap saji 10 ribu paket, rendang kemasan 3 ribu paket, susu protein 3000 paket, sembako 3000 paket, tenda gulung 1500, kasur lipat 200, tenda pengungsi 4 unit, motor trail 3 unit, selimut 5000 unit, pakaian anak 2000 paket dan pakaian dewasa ada 2000 paket.

Baca Juga :  Puluhan Kamar Kos dan 8 Kios Terbakar

Kepala BNPB mengatakan distribusi bantuan akan ditangani oleh BNPB langsung ke Agandugume menggunakan pesawat setelah adanya jaminan keamanan dari Bupati Puncak. “Kami yakinkan masyarakat yang terdampak ini logistiknya terpenuhi. Diangkut oleh pesawat dari Timika ke Agandugume karena itu yang lebih dekat walaupun setiap hari hanya bisa satu sorti tergantung cuaca dan sekali angkut 900 kilogram,”  kata Suharyanto.

Bantuan dari Panglima TNI dan Kemensos bahkan sudah didistribusi terlebih dahulu untuk mengatasi dampak yang dialami masyarakat. Dari Kemensos sudah menyalurkan makanan siap saji 4000 paket, makanan anak 4000 paket, lauk pauk siap saji 2000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dos, kornet 32 dos, sosis 83 dos, abon sapi 15 dos, biskuit 18 dos, pakaian anak sekolah TK, SD, SMP 3000 stel, pakaian dewasa 4000 stel. Celana dewasa 4000 lembar, selimut 4000 lembar.

“Total yang disiapkan Kemensos sekitar 14 ton. Ini memang belum 100 persen tersalurkan tapi  kita harapkan akan saling melengkapi bantuan baik dari Panglima TNI, Kemensos, BNPB, dari Freeport juga sudah kirim bantuan ke sasaran. Saya dapat telepon dari beberapa perusahaan yang ingin berpartisipasi siapkan bantuan,” tambah Menko PMK, Muhadjir Effendy. (antara/ryu/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya