Tuesday, April 16, 2024
29.7 C
Jayapura

Puluhan Kamar Kos dan 8 Kios Terbakar

PADAMKAN API: Mobil water canon milik Polda Papua saat membantu memadamkan api di lokasi kebakaran di Jalan Baru Kali Acay, Rabu (20/11) malam.  ( FOTO : Elfira/Cepos)

Terjadi di Kali Acai, Diduga Akibat Bensin Eceran

JAYAPURA- Jalan Baru Kali Acay,  Kelurahan Yobe Distrik Abepura tepatnya RW 3 RT 4 terbakar lagi sekira pukul 19.00 WIT. 

Ini kali kedua lokasi tersebut terbakar. Dimana sebelumnya kebakaran serupa terjadi pada 24 Februari tahun 2016 silam.

Pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, diperkirakan ada puluhan petak kamar kos dan 8 kios yang terbakar akibat musibah tersebut.

Seorang warga bernama Jepang menyebutkan,  penyebab kebakaran diduga akibat uap BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis pertalite yang meyambar api lilin yang diletakkan di tempat ari-ari bayi yang baru lahir ditanam tidak jauh dari tempat penjualan besin eceran. 

“Ketika api muncul, yang bersangkutan menyiramnya dengan air hingga menyebabkan api semakin membesar dan merembet ke kios lainnya,” ucapnya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (20/11).

Setelah kebakaran  itu, 30 menit kemudian pemadam kebakaran tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memadamkan api. Kurang lebih dua jam, barulah api berhasil dipadamkan.

Jepang mengaku tak ada barang berharga yang bisa diselamtakn selain pakaian di badan dan beberapa barang lainnya. “Hanya beberapa barang saja yang saya selamatkan, pasalnya saat kejadian saya sedang menghadiri acara aqiqah,” terangnya.

Pria yang sudah 20 tahun tinggal di Kali Acay ini berharap adanya perhatian dari pemerintah setempat.

Sementara itu, Ketua RW 3 RT 4, Firman menyebutkan ada sekitar 20 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Terdapat 8 kios yang terbakar dan puluhan petak kamar kos.

Baca Juga :  Di Nabire, Wanita Lansia Tewas Terbakar

“Terkait langkah yang akan kami ambil, nanti saya bicarakan dengan para Ketua RT,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kasi Ops Pemadam Kebakaran Kota Jayapura, Yohan Warinusi mengatakan, kendala yang dihadapi pihaknya yakni masalah hydrant. Dimana titik ambil hydrant berada di Entrop, Distrik Jayapura Selatan.

“Hydrant ini selalu menjadi kendala sehingga kami kewalahan,” katanya.

Untuk memadamkan api, sebanyak 7 unit mobil pemadam kebakaran terdiri dari water suplay dan  semprot serta dibantu dua unit mobil Water Canon milik Polda Papua, dikerahkan.

Saat kebakaran, puluhan anggota Brimob BKO ikut  mengamankan lokasi. Mulai dari mengatur arus lalu lintas dam membantu memadamkan api. 

Sementara itu, warga lainnya yang enggan namanya dikorankan mengatakan, api diduga mulai merembet sekira pukul 18.30 WIT. 

“Saya pas jemput anak pulang mengaji. Tepatnya sebelum salat Isya, saya lihat ada api. Saya datang ternyata api sudah mulai membesar,” ucapnya saat ditemui di lokasi kebakaran.

Warga tersebut menyebutkan, satu unit mobil Damkar tiba di lokasi sekira pukul 19.00 WIT, namun sayang api cepat merembet. Tak lama kemudian, mobil Damkar lainnya tiba termasuk mobil water canon milik Polda Papua turun untuk memadamkan api. 

Berdasarkan keterangan warga di lokasi kejadian. Kebakaran diduga berasal dari BBM eceran jenis pertalite yang diduga tumpah dan mengenai api yang ada di sekitar lokasi kejadian. 

Di lokasi kebakaran, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., menyebutkan dugaan sementara berdasarkan keterangan warga. Penyebab kebakaran diduga berasal dari aktivitas penjualan bensin eceran.

Baca Juga :  Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, 8 Orang Diperiksa

“Infonya seperti itu dari aktivitas penjualan bensin eceran. Tapi untuk memastikan informasi atau penyebab utamanya nanti kita tunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian,” jelas Rustan Saru.

Terkait musibah kebakaran ini, Pemkot Jayapura menurut Rustan Saru langsung mengambil langkah-langkah penanggulangan untuk membantu warga yang menjadi korban. 

“Saat ini kita upayakan lokasi pengungsi untuk para korban. Setelah itu nanti kita akan data berapa jumlahnya. Pastinya Pemkot akan menyediakan makanan siap saji selama 1 minggu untuk para korban,”tuturnya.

Disinggung soal penertiban penjualan bensi eceran, Rustan mengakui Pemkot Jayapura akan menindaklanjuti agar ada upaya pengawasan sekaligus memberikan penjelasan bagi masyarakat yang menjual bahan bakar eceran tersebut.

“Kedepan kita upayakan pedagang eceran ini kita awasi. Kalau bisa kita tertibkan seperti menjual menggunakan Pertamini. Hal ini kita akan pikirkan lagi langkah yang baik seperti apa,” tandasnya.

“Mungkin juga kepada pihak terkait seperti Pertamina akan kita dorong untuk memberikan pelatihan bagi masyarakat yang menjual bahan bakar eceran ini khususnya bensin,” sambungnya.

Secara terpisah, Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Abepura AKP Clif GP Duwit menyebutkan, kebekaran diduga mulai terjadi sekira pukul 18.10 WIT. 

Kebakaran ini menurutnya tidak memakan korban jiwa. Namun dari data sementara, ada 8 petak tempat usaha ludes terbakar. (fia/kim/nat)

PADAMKAN API: Mobil water canon milik Polda Papua saat membantu memadamkan api di lokasi kebakaran di Jalan Baru Kali Acay, Rabu (20/11) malam.  ( FOTO : Elfira/Cepos)

Terjadi di Kali Acai, Diduga Akibat Bensin Eceran

JAYAPURA- Jalan Baru Kali Acay,  Kelurahan Yobe Distrik Abepura tepatnya RW 3 RT 4 terbakar lagi sekira pukul 19.00 WIT. 

Ini kali kedua lokasi tersebut terbakar. Dimana sebelumnya kebakaran serupa terjadi pada 24 Februari tahun 2016 silam.

Pantauan Cenderawasih Pos di lapangan, diperkirakan ada puluhan petak kamar kos dan 8 kios yang terbakar akibat musibah tersebut.

Seorang warga bernama Jepang menyebutkan,  penyebab kebakaran diduga akibat uap BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis pertalite yang meyambar api lilin yang diletakkan di tempat ari-ari bayi yang baru lahir ditanam tidak jauh dari tempat penjualan besin eceran. 

“Ketika api muncul, yang bersangkutan menyiramnya dengan air hingga menyebabkan api semakin membesar dan merembet ke kios lainnya,” ucapnya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (20/11).

Setelah kebakaran  itu, 30 menit kemudian pemadam kebakaran tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memadamkan api. Kurang lebih dua jam, barulah api berhasil dipadamkan.

Jepang mengaku tak ada barang berharga yang bisa diselamtakn selain pakaian di badan dan beberapa barang lainnya. “Hanya beberapa barang saja yang saya selamatkan, pasalnya saat kejadian saya sedang menghadiri acara aqiqah,” terangnya.

Pria yang sudah 20 tahun tinggal di Kali Acay ini berharap adanya perhatian dari pemerintah setempat.

Sementara itu, Ketua RW 3 RT 4, Firman menyebutkan ada sekitar 20 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Terdapat 8 kios yang terbakar dan puluhan petak kamar kos.

Baca Juga :  Triliunan Tunggakan Insentif Nakes Terbayarkan

“Terkait langkah yang akan kami ambil, nanti saya bicarakan dengan para Ketua RT,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kasi Ops Pemadam Kebakaran Kota Jayapura, Yohan Warinusi mengatakan, kendala yang dihadapi pihaknya yakni masalah hydrant. Dimana titik ambil hydrant berada di Entrop, Distrik Jayapura Selatan.

“Hydrant ini selalu menjadi kendala sehingga kami kewalahan,” katanya.

Untuk memadamkan api, sebanyak 7 unit mobil pemadam kebakaran terdiri dari water suplay dan  semprot serta dibantu dua unit mobil Water Canon milik Polda Papua, dikerahkan.

Saat kebakaran, puluhan anggota Brimob BKO ikut  mengamankan lokasi. Mulai dari mengatur arus lalu lintas dam membantu memadamkan api. 

Sementara itu, warga lainnya yang enggan namanya dikorankan mengatakan, api diduga mulai merembet sekira pukul 18.30 WIT. 

“Saya pas jemput anak pulang mengaji. Tepatnya sebelum salat Isya, saya lihat ada api. Saya datang ternyata api sudah mulai membesar,” ucapnya saat ditemui di lokasi kebakaran.

Warga tersebut menyebutkan, satu unit mobil Damkar tiba di lokasi sekira pukul 19.00 WIT, namun sayang api cepat merembet. Tak lama kemudian, mobil Damkar lainnya tiba termasuk mobil water canon milik Polda Papua turun untuk memadamkan api. 

Berdasarkan keterangan warga di lokasi kejadian. Kebakaran diduga berasal dari BBM eceran jenis pertalite yang diduga tumpah dan mengenai api yang ada di sekitar lokasi kejadian. 

Di lokasi kebakaran, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., menyebutkan dugaan sementara berdasarkan keterangan warga. Penyebab kebakaran diduga berasal dari aktivitas penjualan bensin eceran.

Baca Juga :  Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, 8 Orang Diperiksa

“Infonya seperti itu dari aktivitas penjualan bensin eceran. Tapi untuk memastikan informasi atau penyebab utamanya nanti kita tunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian,” jelas Rustan Saru.

Terkait musibah kebakaran ini, Pemkot Jayapura menurut Rustan Saru langsung mengambil langkah-langkah penanggulangan untuk membantu warga yang menjadi korban. 

“Saat ini kita upayakan lokasi pengungsi untuk para korban. Setelah itu nanti kita akan data berapa jumlahnya. Pastinya Pemkot akan menyediakan makanan siap saji selama 1 minggu untuk para korban,”tuturnya.

Disinggung soal penertiban penjualan bensi eceran, Rustan mengakui Pemkot Jayapura akan menindaklanjuti agar ada upaya pengawasan sekaligus memberikan penjelasan bagi masyarakat yang menjual bahan bakar eceran tersebut.

“Kedepan kita upayakan pedagang eceran ini kita awasi. Kalau bisa kita tertibkan seperti menjual menggunakan Pertamini. Hal ini kita akan pikirkan lagi langkah yang baik seperti apa,” tandasnya.

“Mungkin juga kepada pihak terkait seperti Pertamina akan kita dorong untuk memberikan pelatihan bagi masyarakat yang menjual bahan bakar eceran ini khususnya bensin,” sambungnya.

Secara terpisah, Kapolresta Jayapura Kota, AKBP. Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Abepura AKP Clif GP Duwit menyebutkan, kebekaran diduga mulai terjadi sekira pukul 18.10 WIT. 

Kebakaran ini menurutnya tidak memakan korban jiwa. Namun dari data sementara, ada 8 petak tempat usaha ludes terbakar. (fia/kim/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya